Bel pulang berbunyi siswa-siswi bersorak riang dengan kedatangannya dan itulah yang ditunggu-tunggu setiap harinya
"Hm Sher gue duluan ya,udah dijemput hehe" Ucap Laila
Ditengah kesibukannya membereskan peralatannya
"Dijemput siapa hayo?!" Ledek Sheryl pasalnya baru seminggu yang lalu Laila bercerita kalau dirinya sudah berpacaran dengan anak XII IPA 1"Ish ada deh"balas Laila
"Iya deh tau yang udah punya pacar" Sindir Sheryl
"Ish apasi Sheryl,makanya cari pacar" Balas Laila
"Yaudah sana,ntar pacarnya marah lagi" Usir Sheryl mengibaskan tangannya
"Dah Sheryl,hati-hati pulangnya" Ucap Laila melambaikan tangan
Setelah selesai membereskan peralatan ternyata sedari tadi Bagas menunggunya didepan kelas
"Kamu ngapain nunggu didepan kelas?" Tanya Sheryl
"Ah gapapa,yaudah yuk!" Ajak Bagas
Sampai diparkiran banyak pasang mata yang melihatnya iri sekaligus berdecak kagum
"Gila pangeran jalan sama ratunya,ah soswet"
"cocok,ganteng dan cantik"
"Cewenya yang gatel kali tuh"
Begitulah ocehan dari beberapa siswi siswi yang melihatnya dan masih banyak lagiSetelah Bagas menyalakan mesin motornya,Sheryl belum juga naik. Seakan bisa membaca pikiran Sheryl Bagas memberikan jaketnya
"Nih pake buat nutupin paha kamu" Ucap Bagas lalu diterima oleh Sheryl
"Trus ini gimana naiknya? Tanyanya seperti anak polos
"Kamu lucu banget si,injek ini sambil pegang pundak aku" jawab Bagas
"Oh..." balas Sheryl mengangguk
Bagas terus tertawa padahal Sheryl sudah naik kemotornya
"Terus aja ketawa Gas" Sindir Sheryl
"Mukanya itu loh,kaya anak kecil umur 7 tahun dikasih soal trigonometri,haha" Balas Bagas
"Ish" Sheryl menyubit pinggang Bagas
"Aw sakit,haha" Jawab Sheryl
"Lagian" Balas Sheryl kesal
Motor ninja Bagas melaju membelah jalan raya Jakarta yang sepi,ntah mu'jizat dari mana hanya ada beberapa orang yang melintasi,dan tanpa mereka sadari awan mendung dan turun hujan
"Sementara disini aja ya" ucap Bagas
Mereka berhenti disalah satu cafe,ketika memasuki ruangan tersebut kehangatan diarasakan dengan interior klasik yang cukup menarik dengan meja dan kursi yang terbuat dari kayu cendana dan menimbulkan bau khas kayunya
Bagas memperhatikan raut wajah Sheryl yang terlihat cemas dan gelisah
"Kamu kenapa Sher?" Tanya Bagas
"Ah,gapapa" jawab Sheryl
"Kaya gelisah gitu?!"
"Hm iya,bunda sendiri dirumah" Ucapnya dengan sendu
"Tapi diluar masih hujan,nanti kamu bisa sakit" Jawab Bagas
"Tapi aku ngga tega kalo bunda sendiri disaat hujan kek gini"
"Yaudah kalo kamu maksa,aku ada satu jas hujan kamu pake aja" menawarkan
"Terus kamu gimana?" Tanya Sheryl
"Udah gausah mikirin aku" Jawab Bagas
"Yaudah kamu pake jaket aja,nih" sambil menyodorkan jaketnya ke Bagas
¤¤¤
Setelah selesai mereka memakai helmnya masing-masing 20 menit mereka sampai dirumah Sheryl"Assalamualaikum,bun" Sembari mengetuk pintu
"Waalaikumussalam,yaallah Rara kok kamu hujan-hujanan?!" Tanya bundanya sambil memegang rambut basah Sheryl
"Rara takut bunda sendirian dirumah" jawab Sheryl
"Ini siapa Ra,kok ngga diajak masuk?!" Tanya bundanya yang bernama Julia
"Oh iya ini Bagas,temen Rara" Jawab Sheryl
"Gas ayo masuk dulu" ajak Sheryl
"Ayo nak masuk dulu,baju kamu basah gitu,ganti pake baju punya tante aja kebetulan masih ada baju ayah Rara" ajak bunda Sheryl
"Hm Bagas mau langsung pulang aja tante" jawab Bagas
menatap baju basah Bagas
"Ish udah gapapa Gas,nanti masuk angin kalau gitu terus" Ucap Sheryl"Hm,yaudah deh" ucap Bagas pasrah
Ketika memasuki ruangan rumah Sheryl,terasa hampa dan kosong
"Sebentar ya,bunda ambil bajunya dulu" ucap bunda Sheryl
Tak lama kemudian
"Nih,yaudah kalian sana gih kekamar mandi" lanjut bundanya"Disebelah kiri ya" ucap Sheryl
"Oh oke" jawab Bagas
Ditengah mereka mandi Julia menyiapkan teh hangat dan pisang goreng¤¤¤
20 menit berlalu
"Diminum dulu ayo,masih anget" ucap Julia"Oh iya tante" jawab Bagas menanggapi
Sheryl tak lama turun menuju kelantai bawah dengan memakai hoodie berwarna biru dengan celana lepis selutut dengan rambut digerai,sampai Bagas menatapnya tak berkedip
"Gas" panggil Sheryl
"Eh eh,apa?" Jawabnya gugup
"Kok bengong?" Tanya Sheryl
"Ah itu,gapapa kok" jawabnya sambil menggaruk tekuk yang tak gatal
"Oh..." balas Sheryl mengangguk
Sedari tadi bunda Sheryl entah kemana,masing-masing hening tak ada yang memulai pembicaraan hingga jam menunjukkan pukul 18.30,Bagas melirik arloji yang ia kenakan
~♡~
Vote and komen ya
syukron.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Of LOVE?
Teen FictionBagaimana bisa Aku mencintai seseorang yang jelas-jelas kita dari darah daging yang sama dan Aku baru menyadari ketika Aku sudah benar-benar sangat mencintainya. Dan saat itu juga Aku tak bisa berkata apa-apa,kehidupan yang semula indah seketika sem...