Mimpi

199K 810 62
                                    

"Buka matamu Sakura." perintahnya diantara ciuman sensualnya di bibirku.

"Aku ingin kau melihat apa yang kulakukan pada tubuhmu." ucapnya membuat seluruh buluku merinding.

Aku bisa membayangkan apa yang akan dilakukan priaku ini pada tubuhku. Pria yang dengan segala nafsunya selalu memandangku seperti sebuah makanan lezat yang harus disantap habis tak boleh bersisa.

Setelahnya hanya erangan dan desahan puas yang terdengar memenuhi ruangan kamar.

***

Aku masih bergelung manja dibalik selimut ketika kurasakan sesuatu yang kenyal mendarat dibibirku.

"Wake up honey!" suara berat nan seksinya masuk dalam gendang telingaku.

Membuat mataku bergetar hendak membuka. Aku mengeliat merenggangkan otot-otot tubuhku yang terasa kaku, "Jam berapa?" tanyaku dengan mata sedikit terpicing. Menyesuaikan dengan cahaya matahari yang masuk dari jendela kamar yang sudah dibukanya.

"Hampir jam 7. Ayo bangun!" Dia menarik paksa tubuhku agar terduduk.

"Ugh! Aku masih ngantuk!" rengekku.

"Tapi kamu harus bangun. Siapakan sarapan untukku!"

"Minta Bibi di bawah!" ucapku kembali merebahkan tubuhku.

Aku sangat mengantuk sekali. Baru tidur jam empat tadi. Salahkan priaku ini yang tidak pernah puas akan tubuhku. Padahal aku sudah merengek untuk berhenti. "Aku kangen kamu Sakura. Sudah seminggu kita tidak melakukannya." ucapnya disertai dengan tatapan yang membuatku akhirnya pasrah berada dibawahnya kembali.

"Baiklah. Ambil waktumu. Nanti setelah selesai sarapan aku akan meminta jatah pagiku." pasrahnya. Mencium bibirku lembut kemudian meninggalkanku seorang diri di dalam kamar kami.

Aku menghela napas lega setelah mendengar pintu yang terbuka kemudian tertutup kembali. Berarti benar dia pergi menemui Bibi di bawah dan meminta sarapannya.

'Maafkan aku, priaku, yang tidak bisa melayanimu pagi ini.' Ucapku pada pria yang baru saja menghilang dibalik pintu.

"Hey sleeping beauty, wakeup!" tangan dinginnya yang membelai pipiku membuatku tersentak kaget.

"Almost 10 o'clock, kamu harus bangun dan mengisi perutmu dengan sesuatu." bisiknya di telingaku.

Kubuka paksa kelopak mataku yang rasanya saling menempel erat. Butuh waktu beberapa menit hingga akhirnya aku bisa membuka mataku dengan benar. Kutatap netra priaku yang memandangku penuh cinta. "Aku tertidur lama." ucapku teredam tangan yang kugunakan untuk menutupi mulut yang sedang menguap.

"Sangat lama. Hingga aku mati kebosanan menunggu putri tidur bangun." dia mengusap keningku. Menyingkirkan helaian rambut yang menutupi keningku.

"Ini karenamu. Kau membuatku tak tidur sepanjang malam." kutarik selimut yang tak lagi menutupi dada polosku hingga kepala.

"Hey, jangan tidur lagi. Dia butuh makan!" Dia menarik paksa selimutku hingga batas leher.

Huh! Jika saja tak ada dia di dalam sana mungkin aku bisa bergelung hingga nanti. Kan kuabaikan cacing yang meronta minta diberi jatah makan.

"Mari aku bantu kau membersihkan diri." tawarnya ketika melihat aku sudah duduk dan menuju kamar mandi.

"Oh, tidak terimakasih." ucapku dengan senyum menyungging di bibirku. Aku tahu dalam tawaran baiknya itu mengandung niat terselubung.

Segera aku berlari ke kamar mandi dengan selimut yang masih melilit di tubuhku.

***

Aku menghabiskan hampir dua puluh menit di kamar mandi. Dan ketika aku keluar tak kutemukan dia di kamar.

AtsuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang