Pagi ini suasana hatimu sangat amat baik. Kamu melangkah riang sembari bernyanyi dengan pelan. Semuanya baik-baik saja sampai sebuah suara membuat senyummu luntur seketika.
"Jangan nyanyi, kuping gue sakit."
Kamu berhenti berjalan dan memutar tubuhmu, menatap kesal laki-laki di hadapanmu yang kini sedang tersenyum mengejek.
"Gue lagi gak mau berantem, please," ujarmu datar.
"Siapa juga yang ngajak berantem? Pede."
Kamu menghela napas lalu berbalik menjauh. Malas meladeni Minseok yang selalu menganggu pagimu.
"(Y/n)!"
Kamu kembali menoleh, seseorang yang memanggilmu kini berjalan beriringan bersamamu.
"Kenapa?" tanyamu dan laki-laki yang berada di sampingmu menggeleng sembari tersenyum.
"Nggak. Cuma mau ke kelas bareng lo, hehe."
Kamu berdeham, "oh, kirain kenapa."
Jongdae tersenyum sekilas dan kembali melirikmu.
"Eh, gue baru punya kucing. Tapi gak ada kandang, makanannya juga gak tau harus beli yang mana, lo kan paham sama hal begitu, bantuin gue ya?" pinta Jongdae yang kamu balas anggukan pelan.
"Mau beli kapan?"
Jongdae berpikir sejenak, "pulang ngampus. Gimana?"
Kamu menatapnya yang kini tersenyum penuh harap, dengan cepat kamu mengangguk dan ikut tersenyum.
"Yes!" serunya riang sembari merangkul bahumu.
Well, pagimu terselamatkan oleh Jongdae.
-Xiumin-
"Ssst! (Y/n)! Sstt!"
Kamu menoleh ke kiri dan mendapati Minseok yang sedang tersenyum manis, namun menurutmu sangat amat menyebalkan. Kamu memberikan tatapan bertanya dan dia menunjuk ke arah kakimu— gumpalan kertas dekat sepatumu.
Dengan perlahan kamu mengambil gumpalan kertas itu, mencoba tidak menarik perhatian dosen yang tengah menjelaskan materi di depan. Kamu membuka gumpalan itu dan membaca tulisan yang tertera disana.
"Serius banget mukanya. Gak pantes muka lo serius gitu. Jelek."
Kamu menatap malas kearah minseok yang kini sudah menjulurkan lidahnya. Dengan kesal, kamu menulis balasan untuknya.
"Ih anjing aku pinter ya sekarang? Bisa melet gitu."
Kamu menggumpal kertas itu dan melemparnya kearah Minseok. Dengan cepat Minseok membaca balasanmu dan menatapmu kesal.
Saat kamu sedang menulis materi, gumpalan kertas itu kembali mendarat di atas buku mu ku. Kamu menghela napas malas dan membaca isi gumpalan kertas itu, lagi.
"Ck. Kalo gue anjing, lo apa? Musang?"
Masih juga?
"Bodo amat. Mau musang kek, sugar glider kek, yang penting jangan ngirim ginian lagi! Ribet bgt lo ah!"
Kamu meremas kertas itu kesal dan melemparnya kearah Minseok. Tanpa melihat wajahnya kamu kembali menulis materi yang terlewat.
Namun sebuah kertas kembali mendarat diatas bukumu. Astaga, bisa tidak sih Minseok jangan mengganggu sebentar saja?!
Kertas itu terlipat rapi. Saat kamj buka, bukan tulisan Minseok yang tertera disana.
"Perhatiin dosennya, cantik. Jangan lupa juga balik ngampus ada janji sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Imagine Series] - EXO Version
FanfictionWhat if EXO Members be your boyfriend, bestfriend, or maybe-brother? Imagine Series #1 📍 Start : September 2017 📍 Revisi 📍 Imagine Area. Harsh comment not allowed.