Flashback on.
Sesaat sebelum Lala masuk ke dalam rumahnya , Dylan menahan tangan Lala. Lala cukup terkejut dengan perlakuan Dylan.
"La? Apa aku salah kalau berharap lebih sama kamu? Tanya Dylan masih menggenggam tangan Lala.
"Tidak ada yang salah dari berharap Lan. Yang salah kalau kamu terlalu berharap sama harapan mu". Jawab Lala tegas, Lala paham maksud perkataan Dylan. Lala sangat paham. Bagaimana bisa Dylan mengatakan itu? Apakah Dylan tidak berfikir bagaimana nanti hubungannya dengan Dylan?Flashback off.
"Aduh.. Lala pasti salah faham. Bagaimana ini? Apa Lala fikir aku menyukainya? Mana mungkin, sedangkan aku tau bahwa hati Lala masih milik orang lain" semua fikiran ini terus saja berputar.
"Aku hanya ingin Lala berubah menjadi sedikit lebih terbuka, ceria atau pun lebih banyak bicara. Aku hanya berharap dapat melihat senyumnya? Lantas? Kenapa dia marah?. Dylan sendiri yang pusat memikirkan hubungannya dengan Lala.***
Author POV.
Pagi ini Dylan ke sekolah lebih awal, agar bisa bertemu dengan Lala dan menjelaskan semuanya. Tadi malam Dylan mencoba menelfon Lala tapi tidak di angkat. Mungkin Lala sudah tidur ,hanya itu yang di fikirkan Dylan .
***
Dylan berhenti berlari karna, yah sudah sampai di kelas lah, hahahaha. *Becanda.
Dia melihat Lala membaca buku, belum banyak siswa siswi yang datang, karna masih jam 6.45. Dylan berjalan mendekati Lala.
Astaga Dylan kesini, santai la. Lala berbicara sendiri di dalam hatinya.
"La, aku mau jelasin soal kemari ".Dylan mengajak Lala ke taman belakang. Lala jadi canggung karna masalah kemarin.
"Aku mau jelasin. Mungkin kamu salah paham sama perkataan ku kemarin". Dylan mengatakannya santai.
"Apaan sih?"Lala sebenarnya gugup tapi sok cool. Padahal kemarin dia menjawab Dylan dengan tegas.
"Yang kemarin, pas aku bilang berubah. Aku paham fikiran kamu. Kamu pasti fikir aku suka yah sama kamu?" Senyum Dylan mengembang, menampilkan sederet giginya. Apa ini? Apa Dylan menggoda Lala."Gak lah, apaan sih" Lala jadi kesal sendiri dengan perlakuan Dylan. Sekarang Lala mengumpat Dylan dalam hati. Dasar Dylan totol.
"Gini yah La.. aku cuma mau kamu berubah, menjadi ceria, banyak bicara lebih terbuka. Kalau ada masalah cerita. Jangan di pendam, karna gak semua orang tau fikiran kamu. Jangan kaya patung yang diajak ngomong diam. Senyum sekali-kali, Kan kalau kamu senyum juga gak rugi? Ya kan?" Dylan menjelaskan panjang lebar agar Lala paham."Terus?" Lala hanya menjawab sambil mengangkat sebelah alisnya.
Astaga ini cewek apa manekin hidup sih? Sabar Lan, ini cobaan. Dylan cukup sabar dalam menghadapi Lala.
"Udah deh, capek bicara sama kamu?" Dylan kesal sendiri bicara dengan manekin.
"Emang siapa yang mau bicara sama kamu?" Mungkin kemarahan Dylan sudah ada di puncak.
"Kamu ngomong sekali lagi aku cium" Dylan sebenarnya hanya bercanda mengatakan ini tapi Lala malah menjawab perkataan Dylan .
"Emang kamu berani?"tanya Lala diiringi tawa ledekan. Lala tau Dylan mana berani melakukan itu.Cupp..
KAMU SEDANG MEMBACA
ANHELO
Підліткова літератураDisini,saat semuanya dimulai.Diatas sini saat engkau mengatakannya. Angin berhembus, sangat lembut, seakan berbisik tentang apa yang akan terjadi, mungkin penyesalan? kebahagiaan? entahlah. Tapi siapa yang bisa mengerti? sampai aku sadar, hanya hat...