Disepanjang jalan menuju lokasi syuting Hera hanya terdiam dan menikmati pemandangan sepanjang jalan. Sejujurnya dia sangat merindukan kota yang telah membesarkan namanya ini. Dulu dia sangat terkenal dan banyak yang memujinya tapi karena skandal itu semuanya berbalik. Dia harus melarikan diri untuk sementara sampai keadaan membaik.
"Kita sudah sampai Hera." Ujar manajernya yang membuyarkan lamunannya.
Hera keluar dari mobil dan melihat sekeliling lokasi. Lalu dia melepaskan kacamata hitamnya.
"Benar ini tempatnya."
"Iya, ayuk kau harus bersiap-siap."
"Kalau bukan karna si tua itu aku juga males." Manajernya hanya tersenyum dan berjalan menuju ruang tunggu khusus Hera.
"Richard kau duluan saja aku ingin ke ruangan lawan main ku dulu."
"Baik." Manajernya mebungkukkan badan dan pergi meninggalkan Hera.
Hera berjalan ke salah satu tenda dan memasukinya. Dilihatnya seseorang sedang duduk sambil bermain ponsel.
"Permisi, maaf mengganggu sebentar."
Orang tersebut langsung kaget melihat Hera.
"Maaf siapa?" Tanya orang itu sambil berdiri.
"Ah aku lawan main mu nanti. Namaku H.Z atau kau bisa panggil Hera saja." Hera mengulurkan tangannya dan disambut.
"Oh ternyata kau H.Z. Nama ku Gavin. Mohon bantuannya."
"Mohon bantuannya juga." Hera tersenyum dan melepaskan tangannya.
"Silahkan duduk. Kalau kau berdiri terus nanti bisa-bisa syuting ditunda lagi." Canda Gavin
"Hahaha kau bisa saja. Ngomong-ngomong kau sendirian? Manajer mu atau asisten mu dimana?" Hera melihat sekeliling ruangan.
"Mereka sedang keluar sebentar tapi sepertinya belum kembali juga." Gavin tersenyum melihat Hera.
Tak lama muncul dua orang yang membuat Gavin tersenyum.
"Mereka sudah sampai. H.Z perkenalkan ini manajer dan asisten ku." Gavin berdiri memperkenalkan.
Hera pun berdiri dan berbalik. Dilihatnya seorang pria dan wanita dihadapannya.
"Oh Dara!" Hera tersenyum melihat wanita di depannya.
Akhirnya sekarang kita bertemu lagi, teman.
-----
"Oh Dara!" Dara sangat terkejut dengan orang yang ada dihadapannya sekarang.
"Oh hai." Dara merasa kikuk dengan semua ini.
"Senang bisa melihat mu lagi Dara." Dara hanya mengangguk dan tersenyum kaku.
"Ternyata kau yang bernama H.Z. Perkenalkan aku Jason manajer Gavin" Jason mengulurkan tangannya, dibalas oleh Hera sambil tersenyum.
"Panggil saja aku Hera. Senang berkenalan dengan anda Jason. Kalau begitu saya permisi dulu ingin bersiap-siap."
Gavin dan Jason tersenyum menanggapi, tidak dengan Dara. Dia masih memikirkan wanita tadi. Apakah benar tadi itu temannya yang selama ini pergi dan meninggalkannya. Tapi tidak mungkin, temannya itu jelas-jelas tidak suka dengan dunia entertaint karena dia benci jadi pusat perhatian.
"Jason kau apakan Dara? Dia jadi seperti itu." Jason langsung menoleh kesamping.
"Kau tidak apa-apa Dara? Apa kau sakit?" Jason memegang dahi Dara dan membuat Dara tersadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melampaui Batas
RomansaDara sangat mengidolakan artis yang disukainya dan berusaha agar selalu dekat dengan sang idola, sampai akhirnya dia menjadi asisten idolanya. Suatu hari Dara bertemu dengan temannya, Hera, yang sekarang sudah menjadi aktris terkenal. Tiba-tiba idol...