4

112 10 1
                                    

Sehari setelah Davina benar-benar bangun dari komanya.

Ia masih menyimpan satu pertanyaan,yaitu sebenarnya ia sakit apa?

Namun ia masih malas untuk berbicara,ia masih lemas.

"Dek..".sehun menhampiri tempat tidurnya.

Davina hanya menoleh lemah.

"Kamu mau apa ,dari mas?".mendekati davina.

"Mas kenapa sih?".katanya lirih.

"Mas mau balik ke singapur.."

"Kapan?"

"Besok"

Tiba-tiba saja davina terisak "mas nggak sayang sama davina".

"Mas sayang sama davina,ini tuh.."

"Udahlah,kalo mas mau balik yaudah sana,tinggal aja davina,davina benci mas sehun"

Davina memang tergolong gadis yang sangat manja jika sakit.Ia tak akan memdengar alasan apapun ketika ia sakit.

"Dek,denger dulu mas sehun"

"Udah sana,pergi"

"Yaudah sini-sini.."

Sehun memeluk tubuh lemas sang adik.

Davina semakin terisak didalam pelukan sehun.

"Davina tuh belum sempet main sama mas,kenapa coba davina sakitnya pas mas pulang?.Teeus kenapa mas sehun harus balik pas davina sakit?Mas sehun nggak sayang yah sama aku".

Sehun hanya mengusap perlahan rambut adiknya.

Sebenarnya sehun sendiri juga tak tega jika harus meninggalkan adiknya.Namun ia juga masih mepunyai tanggung jawab belajar diluar sana.Mau tak mau ia harus rela meninggalkan adiknya.

Setelah dirasa tenang,sehun merenggangkan pelukanya.Tak disangka davina tertidur dipelukannya.

Sehun keluar dan berencana untuk pulang dan mempersiapkan barang-barang bawaannya.

---

Sehun mengambil penerbangan sore,jadi ia masih sempat untuk bertemu dengan davina.

Ia membuka pintu ruangan davina.

Disana davina terlihat sedang menonton video dilaptopnya.

"Asik banget nontonnya..".sapanya.

Davina hanya meliriknya dan kembali fokus kepada laptopnya.

"Marah ya sama mas.".mengusap rambut davina.

"Udah makan dek?"

"Udah"

Merasa sang adik masih sangat kecewa,sehun sekalis lagi mencoba mendekatinya.

"Mas janji,setelah sidang skripsi mas langsung pulang."

"Emang kapan sidangnya?"

"Dua hari lagi"

"Oh".davina hanya ber OH ria.

"Nggak mau doain mas biar lulus"

"Amin"

Sehun menahan tawa ketika melihat ekspresi marah adiknya.

"Boleh mas pinjem hp-nya davin?"

Davina menyerahkan ponselnya "buat apa?".

"Cecan nya mas senyum yok".sehun mengarahkan kamera dan berniat mengahak selfie adiknya.

"Ih mas,aku kan belum mandi ,nanti aku keliatan kusut"

"Selama fotonya sama mas sehun,davina bakal tetep cantik kok"

"Hehehe".akhirnya sehun berhasil membuat adiknya tertawa.

---
Ceklek..

Suho memasuki ruangan,dan disusul chanchen.

"Loh kamu seharian disini hun?"

"Iya mas,aku pengen ngehabisin waktu sama davina sebelum aku balik".

"Davina tidur?".tanya chen.

"Iya baru aja".

"Jam berapa berangkat?" Tanya chanyeol yang sedang mengeluarkan beberapa makanan.

"Nanti jam 17:43 udah landing"

"Yaudah sekarang aku anter yok,biar nggak telat".ajak chanyeol.

Sebelum berangkat,sehun menyempatkan untuk mencium pipi dan dahi adik nya.

"Mas pergi ya dek,cepet sembuh ya".bisiknya.

Lalu ia berlanjut memeluk dua kakaknya yakni suho dan chen.

"Mas salamin kedavina,bulan depan aku janji pulang,sekalian wisuda"

"Ok,hati-hati ya.Jangan kecewain keluarga mu disana".tutur suho.

Chen hanya memeluk dan berkata "sukses"


---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Over BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang