Biasanya Naka sangat suka dengan kedatangan Sandur, sebab lelaki itu hangat dan mau berbicaranya dengan santai serta menyenangkan tidak seperti Gastra yang kaku dan bermulut tajam.
Namun sekarang kehadiran Sandur justru membuat Naka jengkel. Bagaimana tidak? Sejak keberangkatan lelaki itu sudah meracuni Gastra berbagai perilaku romantis, katanya supaya hubungan Gastra dan Dara ada peningkatan.
Peningkatan apaan? Sudah betul mereka stuck begini saja jadi Naka bisa meringsek masuk tanpa harus memikirkan dirinya nanti dijuluki perusak hubungan orang.
Belum selesai kedongkolannya, bertambah tinggi lagi saat Sandur tiba-tiba membeli sebucket mawar segar dan diserahkan kepada Gastra yang hanya bisa mengerutkan kening bingung.
"Apa?"
Dengan sok idenya, Sandur menepuk bahu Gastra lalu mendorongnya mendekati pintu masuk gedung tempat Dara berada.
"Kamu harus mengejutkannya dengan membawa bunga, ingat, jadilah tunangan yang romantis!" usulnya mengedipkan mata genit.
Ingin sekali Naka tonjok muka tampan Sandur. Tunangan apanya? Mereka saja tidak resmi berpacaran! Jangan bercanda deh, Sandur. Emosi Naka disulut lebih dari ini bisa-bisa dia melayangkan tinjunya beneran ke Sandur.
"Ya, Naka? Ada apa kamu memandangiku begitu?" tanya Sandur seraya memegangi pipinya.
Naka mendengus. "Aku baru menyadari kalau mukamu itu enak dijadikan samsak."
"Eh? Samsak?"
Naka tak memedulikan Sandur yang terbengong-bengong mendengar ucapannya, gadis itu mengikuti Gastra yang naik lift menuju lantai teratas. Setiap karyawan yang berpapasan dengan mereka menahan napas melihat kecantikan Naka membuat gadis itu mengibaskan rambutnya ke belakang seraya tersenyum tipis.
Hah, lihat, Naka memang mempesona.
"Kanaka?"
Naka mengerjapkan mata lantas melirik Gastra yang sedang memandangnya. "Yaa?"
Lelaki itu mendekati Naka, sangat dekat hingga gadis itu terpojok di sudut lift. Sebelah tangan Gastra yang tidak memegangi bunga menarik tubuh Naka supaya pindah ke sudut kemudian dia berdiri, memblokir pandangan Naka.
"Gastra?" panggil Naka bingung.
Jantung gadis itu sudah berpesta, bagaimana caranya dia menghirup napas dengan normal jika udara di sekitarnya kini tercium aroma segar dari bunga serta tubuh Gastra yang selalu wangi sejuk seperti di pantai?
Tangan Naka terangkat ke depan dada, dia menggigit bibirnya menahan jeritan yang ingin diluncurkan. Oh astaga terima kasih pada lift yang penuh dia jadi bisa melihat Gastra dari jarak sedekat ini!
Lehernya yang jenjang dan terdapat tahi lalat di bawah jakun, pundak yang lebar serta lengan kokoh. Naka jadi merasa jika Gastra sedang melindunginya.
Bagaimana ini? Naka tidak bisa menapak karena dia terbuai oleh ketampanan wajah Gastra yang kian dekat dengan wajahnya. Pikiran gadis itu mulai berkelana, jangan-jangan Gastra hendak menciumnya?!
"Jangan biarkan rambutmu tersibak," bisik Gastra seraya merapikan rambut Naka menutupi leher gadis itu yang ekspos. "Kamu tidak akan tahu kemungkinan orang lain melecehkanmu karena leher,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Naka's Mission
Genç Kurgu[CERITA INI AKAN TERSEDIA GRATIS PADA 17 SEPTEMBER 2021] Naka dihidupkan kembali oleh seorang Knight-malaikat maut-bernama Chan, tetapi hanya sampai 100 hari ke depan dan selama itu Naka harus membantunya menemukan roh nomor 666 yang memberontak dan...