CLOSER

2.6K 184 78
                                    

ーーーーーーー

Naruto © Masashi Kishimoto

CLOSER © Haraguroi Yukirin

A SasuNaru Fanfiction

Happy SasuNaru Day 2019!

ーーーーーーーー

Sasuke kembali memproses apa yang terjadi sebelumnya hingga ia kembali ke tempat iniーkali ini dengan sahabat terbaiknya.

Pikirannya secara otomatis melakulan kilas balik akan kejadian kemarin, semua ia susun kembali secara sempurna dan berurutan. Ia mendesah berat kala ia telah mengigat seluruh ucapannya kemarin malam.

"Dobe, kau yakin dengan semua ini?"

Sasuke melirik sahabat pirangnya yang berjalan kaku di sampingnya. Sasuke menatapnya iba.

"Memang ada alasan untuk tidak melakukannya?" Pemuda pirang itu bertanya dengan entengnya. Sasuke kagum dengan pengendalian diri sahabatnya ini.

Sasuke menggerutu dengan suara rendah, "Ini bukan ide yang bagus. Bisa dibilang, sangat buruk."

"Sasuke, kau tidak ingat apa yang kau katakan padaku semalam?" Si pirang menatap Sasuke dengan mata membulat, binar matanya memantulkan rasa tidak percaya. "Kau mengatakan hal yang sebaliknya."

Sasuke memutar bola matanya ketika melihat reaksi si pirang yang terlalu berlebihan. "Aku mabuk semalam."

"Kau sengaja mabuk." Si pirang membalas dengan yakin, ia merasa tidak ada yang salah dari pernyataannya. "Tidak ada orang jeniusーyaitu kauーyang menegak sepuluh gelas bir hanya untuk memberitahu tentang hal ini."

Sasuke berdecak kagum, tidak menyangka bahwa sahabat yang ia biasa panggil bodoh ini mengetahui maksud sebenarnya dari minum-minum semalam.

"Jadi," pemuda pirang itu kembali membuka mulut, megedipkan matanya bingung pada lawan bicaranya. "Kau mau aku melupakan kalau kau gay?"

Sasuke termenung. Ia nyaris berkata iya jika saja ia tidak mengingat betapa malam itu ia memang sengaja mabuk untuk memberitahu rahasianya selama ini.

"Tidak." Jawabnya dengan yakin, gelengan kecil membuat surai hitamnya bergoyang. "Tapi datang ke gay club bukan ide yang bagus."

Namikaze Naruto, sahabatnya yang telah banyak menghabiskan waktunya bersama Sasuke sejak kecil hingga mereka menginjak kepala dua kini tengah menyeretnya ke sebuah klub gay yang beberapa kali Sasuke datangi.

Sasuke merasakan pening di kepalanya. Menurutnya ini adalah hal terkonyol yang pernah Naruto lakukanーsebetulnya banyak hal konyol yang Naruto lakukan, namun kali ini kekonyolannya membuat Sasuke ingin bertepuk tangan. Sahabatnya ini bukanlah seorang gay, dia bahkan tidak tertarik dengan hubungan sejenisーSasuke seratus persen mengenal Naruto luar dan dalamーkarena ia tahu Naruto menyukai wanita berdada besar nan seksi.

"Memang aku tidak boleh mengetahui tentang apa yang kau sukai?" Naruto bertanya dengan memiringkan kepalanya. "Setidaknya aku ingin tahu, setelah kau main rahasia denganku, aku tidak mau lagi ada rahasia dan kebohongan di antara kita."

Tapi tidak begini juga caranya. Sasuke membatin dengan kesal kemudian mendengus kasar. Ia melihat Naruto yang berjalan dengan tidak nyaman. Jangankan dari cara berjalan, mendengar suara parau itu saja Sasuke tahu bahwa sahabatnya itu sedang menahan rasa tidak nyaman.

"Pulang saja." Sasuke berusul. "Kau tidak perlu tahu, Dobe. Aku tidak menyuruhmu untuk menjadi gay sepertiku."

"Demi Tuhan, Sasuke. Sekali lagi kau bicara tentang pulang aku akan mencium salah satu pria di sini." Naruto berucap dengan kesal. Ia menatap Sasuke sesaat sebelum akhirnya tersenyum jahil. "Atau kau takut pria di sini lebih memilihku dibanding kau ya?"

CLOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang