Day 2

7.6K 139 3
                                    

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah lagi setelah 3 hari libur, 3 hari itu tuh di termasuk hari sabtu sama minggu ya. Agak malas sih harus pergi ke sekolah lagi, karena nanti akan berhadapan sama tugas yang bejibun. Tapi ada satu yang aku kangenin, kangen main basket sama temen-temen di lapang. Yaps, aku itu suka banget main basket dan beberapa kali aku mewakili sekolah untuk turnamen, yang pastinya sama grupku ya.

Kali ini aku main basket sendirian karena anggota yang lain pada gak bisa, jadi sendiri deh mainnya. Tapi gak lama kemudian datang anak-anak cowok dan gabung main bareng. Lebih dari 40 menit aku main basket dan aku memutuskan untuk membersihkan badan sebelum pulang.

Aku pergi ke loker untuk mengambil pakaianku. Kebetulan hari itu agak mendung, karena bulan ini masuk musim penghujan dan kebetulan juga lampu di daerah loker tuh bermasalah, bisa di bayangkan bagaimana keadaan disana.

Dari ekor mataku menangkap sesuatu dari ujung ruangan di sisi kiriku dan sesuatu tersebut berdiri di tempat gelap, pake baju hitam, pokoknya hampir tak nampak bahwa disana ada sesuatu. Aku berbalik dan menoleh ke arahnya. Sepertinya dia membelakangiku dan dari perawakannya sih kayaknya dia cowok walau dia memakai seperti jubah gitu sehingga menutupi bagian belakang tubuhnya.

Aku penasaran banget karena posisi dia tuh berada di ruangan yang bisa di bilang kamar mandi khusus cewek gitu. Maka dari itu aku panggil dia, tapi dia gak ngerespon sama sekali nyaut enggak, noleh pun enggak. Baru panggilan yang kedua kali, dia sedikit noleh kira-kira 90°an dan aku langsung bertanya siapa dia. Masih dengan posisi yang sama saat panggilan yang ketiga kali dan itu membuat rasa kepoku naik, aku memutuskan untuk mendekatnya.

Baru satu langkah, sosok misterius yang aku yakini adalah cowok itu berlari ke lobby dalam kamar mandi. Aku ikuti kemana dia pergi, tapi aku tidak bisa menyamai kecepatan larinya, entah aku yang lambat atau dia yang terlalu cepat.

Dan berakhirlah di jalan buntu yang entah bagaimana aku bisa sampai disana, apa mungkin aku keasikan mengejarnya atau bagaimana. Aku mencari ke kiri dan ke kanan, siapa tau ada dia disana. Bukannya ketemu malah aku emang berada di ujung ruangan yang diapit oleh tembok putih, benar-benar itu jalan buntu.

Setelah itu aku merasa ada yang terbang diatas kepalaku. Aku mengadah ke atas dan melihat sehelai bulu hitam seukuran telapak tanganku turun dengan sangat hati-hati, melewati wajahku dan berakhir di depan sepatuku. Sehelai bulu hitam tersebut seperti bulu burung gagak, tapi bulu burung gagak gak sebesar itu. Aku mengambilnya dan mencoba selidiki apakah benar bulu hitam tersebut bulu dari burung gagak atau yang lainnya.

Ada yang aneh sih saat itu dan bahkan aku tidak menyadarinya sama sekali.

Bukankah aku tadi mengejar sosok yang kuduga pria?






Tbc.

POIOS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang