Bagian Pertama

5 0 0
                                    

Azani

14 Oktober 2017

Ku terbangun dari tidur nyenyakku, beranjak dari dunia mimpi ke dunia nyata. Aku bersegera keluar dari kamar, beribadah kepada tuhan setelah itu mandi. Berdandan rapi, sarapan kemudian pamit kepada kedua orangtuaku untuk berangkat sekolah. Bersepeda santai sambil menikmati sinar mentari.

Hai, namaku Azani Nesua. Aku berumur 14 tahun, aku sekarang ini tinggal di sebuah perumahan di Jakarta dan berstatus sebagai pelajar SMP negeri. Hobiku yaitu menulis, membaca, memancing, dan bersepeda. Cuma satu hal yang tak kusukai........

"Azani ! Daripada malas-malasan, mending kerumahnya paman Bambang !" suruh ibuku dengan nada lembut.

Yup ! Itulah yang ku benci, ibu selalu saja menyuruhku kerumah Paman yang satu itu. Paman itu selain galak juga membosankan, dia selalu bercerita tentang nasionalisme. Jika tidak didengar, ia pasti akan menjewerku. Padahal, kan aku masih remaja. Ngapain harus tau !

Dengan kayuhan yang terpaksa, aku mulai bersepeda menuju rumah Paman Bambang. Sekitar 20 menit kemudian, aku sudah sampai di halaman rumahnya paman Bambang.......

"Hmm...lama tak jumpa dengan kau !" dengan tatapan dingin, Paman menyuruhku untuk masuk kedalam rumahnya

"Apa yang membawamu kemari, biasanya kau tak pernah kerumah aku" tanya Paman

"Biasa, disuruh ibu kemari. Habis katanya dari pada malas-malasan mending kerumahnya Paman !" ujarku sambil kutebari dengan senyuman palsu.

Setelah itu, selama 30 menit kami berbincang-bincang sambil minum teh. Ingat tentang hal yang tak kusukai, YAP ! benar, masih bercerita tentang nasionalisme. Kemudian, aku berkeliling didalam rumah Paman. Sesekali ku lihat banyak senjata yang tergantung di dinding ruang tamu serta di ruang makan, benar-benar keren !

Ketika aku ingin pergi ke kamar mandi, Paman mengingatkan bahwa jangan masuk ke pintu samping kamar mandi. Sesampainya di kamar mandi, memang benar ada sebuah pintu kayu. Kucoba membukanya karena saking penasarannya, namun kulihat pemandangan yang seharusnya tidak ada didalam sebuah rumah.....

"WOOOOAAAHHHHHH............!!!"

Ada hutan tepat didepanku ! Apa aku mimpi ? aku mencoba masuk kedalam dengan pelan-pelan, keren juga. Nggak nyangka ada hutan seperti ini, kemudian kuputuskan untuk sekedar berkeliling untuk menikmati pemandangan yang jarang dilihat.

Sementara itu.........

Paman mulai mencariku, mungkin karena aku terlalu 'terpesona' dengan hutan itu. Ketika sampai di kamar mandi, pintu yang tadi ku buka DITUTUPNYA !! Mungkin pikirnya, pintu ini terbuka karena angin yang sedari tadi tidak dikunci. Paman mulai kebingungan dan mengambil kesimpulan bahwa aku bermain ke rumah teman.

Memang sih, di dekat rumah Paman ada rumah temanku. Mungkin Paman sedang marah sekarang, dan pasti bakalan telpon ibuku. Sementara aku masih berjalan-jalan di dalam hutan misterius, namun kesenanganku berubah.....

"Halt or we shot you, Indonesian !"

Pintu WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang