"Hyun Ji-ah... Kita perlu bicara." Hyun Ji menoleh dan menatap Mark bingung. "Ne, oppa?"
~My Love is My Life~
"Are you okay?" tanya Mark, "off course, but why?" Hyun Ji bertanya Polos. "Kau bohong Hyun Ji-ah... Bryan pasti sangat menyakitimu, kan? Aku tau aku bukan oppa-mu, tapi jika kau takut berbagi cerita dengan Yoon Gi, cerita saja padaku, aku akan mendengarkanmu." jelas Mark.
Tess....
Perlahan air mata Hyun Ji menetes, ia menjatuhkan tubuhnya kedepan dengan perlahan, menghamburkan diri kedalam pelukan seorang Mark Tuan. "Oppa... Kenapa, hiks... Cinta itu begitu kejam, hiks... Andai Bryan benar-benar mencintaiku, hiks... Aku bahkan memnyia-nyiakan kesempatan ke duaku, hiks... Dan sekarang, aku hanya memiliki satu kesempatan, hiks..."
Mark menatap Hyun Ji dengan mata berkaca, namun sorot matanya mengisyaratkan kebingungang atas ucapan gadis itu. "Maksudmu?" tanyanya. Segera Hyun Ji menghapus air matanya. "Anniyo... Aku akan membagi ceritaku pada oppa mulai sekarang. Don't worry about me, I'm fine..." ucapnya seraya mengusap matanya kasar.
"Jangan hapus air matamu seperti itu. Selama ini aku hanya punya adik laki-laki, aku sangat ingin melindungi seorang adik perempuan. I'll protect you, forever..." balas Mark seraya menurunkan tangan Hyun Ji.***
"Hyun Ji-ah... Kami pulang dulu ya, jika nanti kau bertemu Chanyeol sunbae, sampaikan salam dariku." Jungkook tersenyum, memamerkan gigi kelincinya. "Ne, Kookie-ah... Itu pun jika aku mau menyapanya." ucap Hyun Ji tersenyum menggoda, "Hahahaha...." gelak tawa mereka mengakhiri sabtu indah ini.
***
Saat tiba di dorm, Mark memikirkan ucapan gadis yang bersamanya di dapur tadi. "Kesempatan kedua... Kesempatan terakhir... Cinta... Sakit hati...menggorbankan..." gumamnya pelan, namun jangan salahkan pendengaran tajam pria tinggi bersatus maknae disampingnya. "Ada apa, hyung?" tanyanya.
"Gyomie... Hal apa yang berhubungan dengan cinta, patah hati, dan 3 kesempatan?" pertanyaan Mark sontak membuat member lainnya menoleh. "Memangnya kenapa, hyung?" tanya Jae Bum, "jawab saja jika kalian tau." jawab Mark masih memikirkan hal yang sama.
"Mungkin maksudmu 'kutukan Aphrodite'." ucap Jinyoung memecah keheningan, semua menoleh. "Kutukan Aphrodite?" tanya pria Cina bernama Jackson. "Dulu... Aku pernah membaca novel tentang Aphrodite. Kutukan Aphrodite adalah kutukan yang membuat Aphrodite lenyap dari dunia, karena...." Jinyoung menggangtungkan kalimatnya. "Karena apa?" tanya Young Jae, "karena ia tidak berhasil menemukan cinta sejatinya di kesempatan ketiga." balas Jinyoung.
"Maksudmu?" Mark semakin penasaran. "Aphrodite dan keturunannya akan lenyap dari dunia, jika dalam 3 kesempatan mereka tidak menemukan cinta sejatinya." jelas Jinyoung. "Jangan katakan...." Mark mulai panik, "kenapa sih, hyung?" tanya Young Jae. "Nyoung... Apa aku boleh pinjam buku itu?" tanya Mark, "ne, hyung..."
***
Jam sudah menunjukkan pukul 12.30 KST, tapi seorang pria tengah terduduk di sebuah meja kayu dengan sebuah lampu belajar yang masih menyala. Mark, pria itu masih sibuk membolak-balik halaman sebuah novel pinjaman dari sang dongsaeng. "Jadi, Hyun Ji itu... Tidak!! Aku tidak akan membiarkannya lenyap begitu saja!!" seru Mark sembari meraih ponselnya.
M. Tuan : Yoon Gi-ah... Apa kau sudah tidur?
Agust D : Aniyo hyung, waeyo?
M. Tuan : Apa kau tahu tentang hubungan Hyun Ji dan kutukan Aphrodite?
Agust D : Kau... Sudah tau, hyung. Tolong rahasiakan ini dari member lain.
M. Tuan : Tenang saja, tapi... Apa kau tau sesuatu tentang Bryan?
Agust D : Bukankah dia kekasih Hyun Ji?
M. Tuan : Iya, sebelum mereka putus dan Hyun Ji kehilangan kesempatan ke-2 nya.
Agust D : astaga!! Apa yang harus kita lakukan, hyung? Aku takut.
M. Tuan : Yang aku takutkan, sebentar lagi akan masuk musim gugur, itu berarti...
Agust D : Salju pertama akan segera turun.
~The End~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Is My Life
Teen FictionApakah ini cinta? Ataukah hanya sekedar rasa yang kan pergi bersama waktu? Haruskah aku memilih? Aku terlalu takut bertemu dengan CINTA. Jika aku salah memilih, maka.... Haruskah aku lari dari rasa ini? Haruskah kukhianati hati ini? Atau... Harusk...