Agust D : Salju pertama akan segera turun.
~My Love is My Life~
Mark terdiam, apa yang ditakutkan oleh Yoon Gi dan dirinya, mungkin saja menjadi nyata. "Hyung, kau tidak tidur?" tanya pria dengan mata sedikit terpejam dan rambut yang berantakan di ambang pintu, Jae Bum.
"Jae Bum-ie... Aku, hanya sedang memikirkan sesuatu." jawab Mark lesu, "jika kau punya masalah, aku tidak keberatan mendengarkanmu." balas Jae Bum sembari berjalan kearah kasur milik Mark. "Hyun Ji, dia..." Mark menggantungkan kalimatnya, "Eoh, Hyun Ji-ah... Waeyo?" tanya Jae Bum penasaran.
"Hyun Ji-ah, dia adalah keturunan Aphrodite." ucap Mark , "ooh... Jadi Hyun Ji itu keturunan-- What?! Hyun Ji kerurunan siapa?!" teriak Jae Bum saat ia tersadar sepenuhnya. "Shhuuut... Kecilkan suaramu." Mark meletakkan telunjuknya di depan mulut Jae Bum, "itu berarti...." Mark mengangguk mengiyakan pemikiran Jae Bum
"Hyun Ji akan lenyap jika ia tidak menemukan cinta sejatinya saat salju pertama turun nanti." lanjut Mark.
***
Dedaunan turun bersama hembusan angin, seolah menari bersama tak terhenti. Pagi ini, setelah menyelesaikan syuting di sektiar sungai han, ketujuh pria tampan itu menuju ke JYP Entertaiment. "Kyum, cepatlah..." perintah Jae Bum, "sebentar, hyung... Kalau kalian mau duluan, silahkan saja, aku harus mengambil ponselku sebentar." ucap Yugyeom kembali memasuki pintu cafe. Mendengar ucapan Yugyeom, keenam member lain berjalan menuju gedung JYP yang sudah dekat.
Ting...
Lampu penyeberangan sudah berubah hijau, pria-pria tampan itu sudah kembali menyeberang. Saat mereka tiba di sisi jalan, seorang pria tinggi bersurai kuning berjalan menyusul mereka. "Hyung, tunggu sebentar!!" teriak Yugyeom.
Ia berjalan melewati zebracross dengan sedikit tergesa. Tanpa disadari, sebuah truk melaju dengan kecepatan tinggi kearahnya. Yugyeom dan keenam member lainnya menoleh saat mendengar suara klakson mobil berulang-ulang.
Bruukk!!
Yugyeom membuka mata, ia melihat member lain berlari kearahnya, "untunglah kau selamat, gyeom. Terimakasih tuhan..." seru Jinyoung sembari memeluk erat tubuh Yugyeom. Namun, tak lama setelah kebahagiaan itu berlangsung...
"K-kyum... G-gwenchana?" tanya seorang gadis menghampiri mereka. "Hyun Ji-ah!!" ya, gadis yang berjalan sempoyongan bersimbah darah itu adalah Hyun Ji. Bruugh... Pandangan Hyun Ji memudar, kepalanya terasa begitu pusing, tak berapa lama, kesadarannya menghilang.
***
"Hyung!! Maafkan aku... Karena menyelamatkanku, Hyun Ji jadi--" "Gwenchana Gyeom. Aku yakin dia akan segera pulih, percayalah padaku." Ucapan Yugyeom terpotong oleh Yoon Gi. Semua tersenyum lega saat tau Yoon Gi tidak membenci mereka karena ini. Tapi, lain halnya dengan Mark dan Jae Bum yang menatapnya aneh.
"Yoon Gi-ah... Bisa kita bicara sebentar." ucap Mark yang diiyakan oleh Yoon Gi. "Yoon Gi- ah... Kenapa kau begitu yakin saat mengatakan Hyun Ji akan sembuh?" tanya Jae Bum. "Ah, itu... Dari dulu, Hyun Ji sudah berkali-kali dalam kondisi kritis, bahkan koma selama sebulan." ucap Yoon Gi ringan "Hah?!" Mark dan Jae Bum terkejut mendegarnya.
"Mungkin... Kutukan itu yang membuatnya kembali normal. Walau kutukan itu juga yang akan melenyapkannya." lanjut Yoon Gi lesu.
~The End~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Is My Life
Teen FictionApakah ini cinta? Ataukah hanya sekedar rasa yang kan pergi bersama waktu? Haruskah aku memilih? Aku terlalu takut bertemu dengan CINTA. Jika aku salah memilih, maka.... Haruskah aku lari dari rasa ini? Haruskah kukhianati hati ini? Atau... Harusk...