10. Aku tersipu malu

74 7 5
                                    

Hari libur adalah hari Yang membuat Lina gondok do rumah, terlebih lagi papah Dan mamahnya Yang gak Ada waktu untuk bermain bersama Lina.

Tapi semenjak Andro Ada dirumah, Lima sangat senang karena Lina tidal sendirian lagi dirumah besarnya itu.

Linapun mengetok pintu kamar Andro

"Kenapa?" Terian Andro dark dalam kamarnya

"Bukain Bang." Seru Lina sambil menaik turunkan gagang pintu kamar Andro

"Bentar" Andropun beranjak dari kasurnya Dan membuka pintu kamarnya

Baru saja pintu terbuka sedikit Lina langsung mendorong pintunya Dan langsung lari kedalam kamar abangnya

Andro yang melihat kelakuan adiknya ini hanya bisa mendengus didalam hati dan berharap ada keajaiban untuk adik satu satunya itu

"Ngapain bang di kamar mulu, jalan jalanlah kan udah lama di London ,emang gak kangen sama mantan mantan yang dulu?" Lina duduk di sofa dekat jendela kamar Andro yang langsung menatap keindahan kolam renang yang berada di bawah itu

"Para mantan udah pada nikah Lin." Seru Andro dekat ekspresi datar yang mengandung banyak arti yang tersembunyi

"Hahaha." Lina tertawa dengan terbahak bahak
"Emang enak ditinggal nikah, malu bang maluuu, awas bang jangan sampe jomblo seumur hidup aja hahaha." Seru Lina

"Enggak lah, belum nemu yang pas aja, masa cowok seganteng ini gak ada yang mau sih, banyak lah pasti"

"Ihh Pede bangett." Lina memutarkan bola matanya

"Daripada kamu, mana cowok yang minta nomor kamu itu hahaha, belum di hubungin juga yah hahaha."

Aduuhh,,, nyesel banget gue ngeledekin dia, jadi gue yang kena imbasnya deh ahh...

"Kenapa kok diem, belum di hubungin juga sampe sekarang? Kasian banget sihhh, awas nanti jomblo sampe tua loh." Ucap Andro dengan senangnya karena adiknya hanya terdiam tanpa berkata kata

"Iya deh bang aku ka...."

Belum sempat Lina melanjutkan perkataannya tiba tiba Handphone Linapun berbunyi

"Aduh siapa nih." Lina mengambil HP yang ada di saku celananya

Nomor yang tidak di ketahui

"Hah?  Siapa nih?" kok di privasiin nomornya yah

Linapun mengangkat telepon dari orang yang todak dikenal itu

"Halo." Ucap Lina namun tidak ada satu kata pun yang terdengar

"Kok ga ada suaranya yah, ini siapa?" Seru Lina dengan nada keaal

"Lu Lina?"

Lina terdiam saat mendengar dua kata itu terucap dari orang yang meneleponnya itu

"Iya,Ini siapa?"

"Gue Kevin." Nada datar yang kembali berbunyi

Perasaan Lina campur aduk, senang, kaget, heran, dan canggung semua rasa ada di hatinya sekarang

Lina tersenyum senyum dan langsung melouspeker handphonenya agar Andro percaya kalau cowok yang ia sukai itu menelponnya

"Lo beneran kevin?" Tanya Lina memperjelas namun tidak ada satu jawaban yang terdengar

"Kenapa lo telpon gue?" Ucap Lina memulai topik baru

"Kan lo yang berharap gue nelpon lu." Seru Kevin dengan nada yang lagi dan lagi datar

Mendengar jawaban itu Andro ingin rasanya tertawa sekencang kencangnya karena adiknya mendapat jawaban dari cowok yang sangat jujur dan simple

Muka Linapun memerah dan kesal karena ia tahu kalau ini pasti hara gara Bopang yang membritahukan Kevin tentang keluh kesahnya

"Vin,  lu jangan percaya sama perkataannya Bopang, yang keluar dari mulut bopang itu semuanya bohong." Seru Lina mempercayakan Kevin kepadanya

"Oh, yaudah gue matiin, gue sibuk soalnya." Seru Kevin yang langaung mematikan panggilannya tanpa mendengar jawaban dari Lina

"Hahahha." Andro tertawa sampai tidak bisa berhenti,  baru kali ini ia melihat adiknya diperlakukan seperti itu oleh cowok

"Ketawain aja bang gapapa,  ini hati dari baja kok." Ucap Lina yang sangat jengkel karena Andro yang selalu menertawainya

"Iya deh maaf."  Dengan perlahan Andro memberhentikan tertawanya

"Dia orang yang kamu suka itu ya?" Tanya Andro

"Iya bang, dia ini yang aku ceritain ke abang waktu itu." Ucap Lina dengan raut wajah lemas

"Bagus dong dia nelpon kamu."

"Tapi dia terpaksa kayanya bang." Lina berpikir kalau harapan dia sudah tidak ada lagi

"Dek, kalo cowok itu gak mau dipaksa, mungkin dia gengsi dan alesannya dia disuruh, cowok itu mikirnya make logika jadi walaupun ada orang yang ngejek cowok gak akan peduli." Andro menyemangati adiknya yang sangat kecewa dan malu

"Kalo dia gak kaya gitu kenapa dia cuman sebentar doang bang nelponnya?" Heran Lina yang langsung menatap Andro dengan rasa tidak percayanya

"Udah kamu gak usah mikirin lagi, yang penting dia beneran save nomor kamu."
"Coba sini nomor cowok itu kasih ke Bang Andro." Andro mengukurkan tangannya untuk mengambil HP Lina

"Gak mau ah bang nanti dikira aku malah ngomongin dia mulu lagi." Lina menepis tangan Andro

"Yaudah deh gak maksa."
"Oh iya, persiapan untuk pesta ultah kamu lusa udah sampe mana?"

"Udah hampir selesai semua bang, cuman aku belum ngundang temen-temen aku." Lina kembali senang karena sebentar lagi adalah ulang tahunnya yang ke 17 tahun itu

"Yaudah besok kamu undang semua temen kamu yah, terutama itu tuh si dua anak kembar jangan sampe ga dateng."

"Pasti lah bang, mereka kan my bestfriend."

LOVE me just YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang