prolog

3 0 0
                                    

dengan langkah gontai, khawatir, cemas, dan pucat, seorang wanita separuh baya berjalan menghampiri suster panti asuhan wijaya. bercakap-cakap dengan menyerahkan keranjang. entah isinya apa. seorang wanita itu berharap agar isi keranjang yang ia bawa, dapat tumbuh menjadi gadis dewasa yang berparas cantik jelita serta memiliki sikap yang seimbang.

"suster, tolong bantu saya. jaga ia baik-baik." wanita itu hanya berkata begitu sebelum akhirnya ia meninggalkan keranjang yang ia bawa bersama suster panti.

suster atas nama miss cantika itu, membuka isi keranjang titipan wanita separuh baya tadi. ia menemukan selembar kertas yang diselipkan di selimut yang membukus bayi. ya, isi keranjang itu adalah seorang bayi wanita yang mungil. dibaca lah selembar kertas itu oleh miss cantika.

"saya atas nama ira mustika, menitipkan bayi ini yang saya kira anda dapat merawat dan menjaganya dengan baik. saya ingin anda memberinya kasih sayang yang tulus. beri ia nama ludira nisrina. beri segalanya yang ia mau. suatu hari, anda akan tahu sebab nya. terima kasih."

terima kasih dari seorang wanita separuh baya tadi yang ternyata memiliki nama ira mustika menjadi kalimat penutup, serta menjadi penjelasan yang cukup bagi miss cantika.

                                          🌹🌹🌹

oek oek oek

teriakan suara bayi itu menggema di koridor panti asuhan. ia menangis. entah kenapa. semakin lama, teriakannya semakin menjadi. memekakan telinga. ia menendang-nendang. kesal mungkin karena miss cantika tidak segera menghampirinya.

dalam 2 minggu terakhir, dira diasuh oleh miss cantika. ia berjanji akan merawat bayi itu sampai ia tumbuh menjadi gadis yang beparas dan berhati bidadari. namun, bisakah miss cantika merawatnya dengan baik? beda memang kasih sayang ibu kandung dengan kasih sayang ibu panti. meskipun saat itu dira masih bayi, kelak jika ia dewasa, ia akan merasaan perbedaanya. dan kelak ia akan mengerti mengapa ia dititipkan di panti ini bersama miss cantika.

dengan langkah yang terburu-buru, miss cantika segera menghampiri dira. membawakan ia sebotol susu untuk diminum dira.

"sshh dira gaboleh nangis ya. nanti jelek gimana?" ucap miss cantika sambil mengusap air mata dira yang sudah menetes terlalu banyak.

meskipun dira tidak mengerti maksud ucapan miss cantika, dira kecil akan tetap tersenyum ketika melihatnya. begitupun dengan miss cantika. senyum kebahagiaan terukir tipis di bibir wanita itu.

"miss cantika! ada tamu tuh."

miss cantika sontak menoleh ke sumber suara. dan didapatinya sosok wanita separuh baya-ira mustika. segera, miss cantika menghampiri ira dan meninggalkan dira begitu saja. dira kecil yang tidak mengerti apa-apa hanya diam. meminum susu yang telah diberi oleh miss cantika.

dan ternyata, di luar ruangan dira, tiga orang tersenyum manis melihat nya baik-baik saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ludiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang