Sudah menjadi tradisi SMA Srendana di setiap hari jum'at mengadakan senam bersama. Jum'at ini adalah giliran kelas 11 yang melaksanakan senam. Kaum hawa tampak asik meniru gaya instruktur senam diatas podium. Sedangkan yang lelaki hanya menonton liukan dari para cewe-cewe. Mesum emang.
"Eh, yang ngajar senam ganteng ya." bisik Melody pada Ayna yang kini tengah asik meniru gaya senam aerobik dengan lagu sayang opo kowe krungu itu. Hitung-hitung ngurusin badan.
"Gantengan juga gue." cibir Aldi.
Melody langsung memberhentikan aksinya lalu menatap pria di sebelahnya. Heran, perasaan tadi Aldi sedang duduk-duduk dengan temannya di belakang sana.
Senam aerobik pun selesai dan kini digantikan dengan zumba.
"Are you ready for zumba?" tanya instruktur senam diatas sana.
"Ready!" teriak semua yang ada di lapangan terkecuali Asrendana mungkin.
Lagu oles turun naik pun mulai terdengar. Suara cekikikan dan teriakan dari beberapa murid memenuhi lapangan. Pasalnya lirik lagu dan irama seperti ini yang dijadikan senam. Instruktur senam diatas pun mulai menunjukkan aksinya dan yang di depannya hanya mengikuti.
Gerakan senam yang terbilang lucu tapi asik itu membuat semuanya semangat terlebih lagi untuk Ares dan Adrian.
"Turun naik eaak. Turun naik, mantep nih senamnya." kata Ares sambil menaik turunkan badannya.
"Gokil! Di coba bego biar sehat. Woi allen!" pekik Adrian namun tidak dihiraukan oleh Aldi dan Allen.
Arnold ikut senam namun ia fokus tidak maruk seperti kedua temannya.
Gerakan senam zumba yang memicu semangat ini pun selesai. Sekarang beralih ke gerakan pendinginan. Setelah semuanya selesai para murid dipersilahkan untuk mengganti seragam dan istirahat sejenak.
Melody membuang nafasnya perlahan lalu mengikuti Ayna yang menuju kearah kantin. Saat melewati podium tatapannya bertemu dengan instruktur senam yang diketahui berasal dari universitas negeri jakarta. Pria itu tersenyum tipis kepada Melody yang dibalas dengan senyuman tipis juga.
"Maygat! Senyumnya ganteng bet." batin Melody.
Melody mempercepat langkahnya agar tidak kehabisan oksigen di sini. Sudah ganteng, pintar, atletis pula. Memang idaman para cewe banget. Tunggu, sejak kapan otak Melody isinya jadi cogan. Melody menggeleng-gelengkan kepalanya mungkin inilah pengaruh dari berteman dengan pemburu cogan seperti Ayna dan Viola. Tapi kini Viola sudah diisi cogan tinggal Ayna lah yang masih melancarkan misinya. Sungguh misi yang sangat berfaedah.
Kini Melody sudah ada di ruang ganti untuk mengganti seragamnya. Tampak kini para siswi kelas 11 lagi sibuk mengantri. Ada sesekali yang bertengkar gara-gara antriannya di terobos tapi Melody tetap santai hingga gilirannya.
Seragam pramuka sudah melekat sempurna di tubuhnya. Melody keluar dari toilet wanita lalu sempat terkejut saat berpapasan dengan seseorang.
"Eh." Melody berusaha menyeimbangkan tubuhnya agar tidak tertabrak dengan cowo yang berjalan dari arah kanannya. Pria dengan headshet yang melekat di telinganya itu langsung membuka headshet miliknya dan menatap Melody.
"Sorry kalau lo kaget." ujar pria itu. Lagi-lagi ia mengeluarkan senyumnya yang membuat Melody bisa diabetes saat ini juga.
"Eh gapapa kok kak." kata Melody sambil menggaruk tengkuknya. Bisa dibilang dia lagi salting.
Tiba-tiba Melody dikejutkan oleh kedua temannya. Tak lain tak bukan adalah Ayna dan Viola.
"Woi melody!" tangan Ayna kini sudah ada di bahu Melody membuat gadis itu terperanjat. Kurang ajar Ayna bikin malu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BBS [1] Repitiendo [COMPLETED]
Novela Juvenil"Kamu adalah lirik terindah sekaligus nada termerdu yang pernah mengalun di dalam telingaku." ---------------------------------------------------- Pernahkah kamu merasa waktu mempermainkanmu? Disaat kamu sudah berusaha melupakan tiba-tiba hal yang d...