7. Bejat

1.9K 294 22
                                    

Woojin menggeliat pelan sebelum ia terbangun dari tidurnya. Baru saja ia akan kembali menutup matanya, rasa haus menyerangnya secara tiba-tiba. Menghela napas, iapun beranjak dari kasurnya untuk mengambil segelas air untuk diminumnya. Ketika ia akan menutup pintu, sebuah suara halus membuatnya kembali membuka pintu lebar-lebar.

"Mau kemana, hyung?"

"Ingin minum. Mau ikut?" Tanya Woojin.

Guanlin, yang tadi ditanya oleh Woojin, pun beranjak dari kasurnya dan mereka berdua beriringan berjalan menuju dapur. Selesai dengan urusan perminuman, mereka pun memutuskan untuk kembali kekasur. 

"---nghh Dann."

Guanlin dan Woojin sedikit terperanjat mendengar suara yang sepertinya berasal dari kamar mandi yang ada didekat dapur. Mereka saling berpandangan, sebelum suara itu muncul lagi.

"Disitu! Dannhhhgg.... Akh--"

Woojin membelalakkan matanya saat ia menyadari suara apa itu. Dengan cepat, ditariknya Guanlin yang masih kebingungan itu kedalam kamar mereka. Dalam hati, Woojin merutuki perilaku dua hyungnya itu yang seenaknya saja berbuat didalam dorm mereka. Bagaimanapun jugakan member Wanna One banyak yang masih dibawah umur.

"--jin hyung, Woojin hyungg!!"

Woojin sedikit tersentak kala Guanlin menggoyangkan badannya keras. Ia menatap Guanlin sejenak, melihat bagaimana maknaenya itu masih sedikit bingung atas apa yang baru saja terjadi.

"Hyung, bukankah tadi suara Minhyun hyung?" Tanya Guanlin lagi. Woojin hanya mengangguk sekilas, sebelum mengisyaratkan pemuda Taiwan itu untuk tidur.

"Jangan tidur hyung. Kasian Minhyun hyung, dia terdengar kesakitan. Tidakkah kita harus menolongnya?" Tanya Guanlin lagi.

Woojin rasanya ingin menjedukkan kepalanya kedinding saat ini. Memangsih selama ini Guanlin suka sekali menciuminya tanpa henti, tapi ia tahu kalau maknaenya itu masih polos bak kertas putih tanpa noda.

"Eng, lebih baik biarkan Minhyun hyung disitu. Lagipula aku yakin ada Daniel hyung juga kok disana."

"Lho, Daniel hyung untuk apa didalam juga?"

Woojin rasanya benar-benar ingin bunuh diri saja. Bagaimana ia akan menjelaskannya pada Guanlin?

Saat ia mengerang frustasi, tiba-tiba Guanlin berteriak kencang. Woojin menatap kekasihnya, yang sekarang malah menampilkan muka paling menyebalkan sedunia, itu bingung.

"Aku tau Minhyun hyung sedang apa dan untuk ada Daniel hyung didalam! Kau pikir aku sepolos itu Hyung?" Tanya Guanlin sembari menaik turunkan alisnya.

Woojin langsung saja menoyor kepala Guanlin pelan, inginnya sih agar pemikiran kotor maknaenya itu hilang dari otak bersihnya.

"Darimana kau bisa tau hal-hal seperti itu? Kupikir kau polos?"

Guanlin tertawa sebelum menarik Woojin agar terjatuh dikasur miliknya.

"Aku pernah tak sengaja mendengar Niel hyung, Jaehwan hyung, dan Ong hyung membicarakan hal itu. Tadinya aku bingung sih, lalu Jaehwan hyung berbaik hati menjelaskannya padaku."

Terkutuklah kalian bertiga, terutama kau Kim Jaehwan, batin Woojin gemas.

"Lalu kata Ong hyung, aku juga boleh melakukannya padamu hyung! Tapi aku tak mengerti bagaimana caran---mmfft"

Woojin menutup mulut Guanlin menggunakan mulutnya.

"Jangan coba-coba Lai Guanlin. Kau masih belum cukup umur. Yak!" Jerit Woojin kesal karena Guanlin yang menjilat telapak tangannya.

"Dasar jorok!"

Guanlin terkekeh, "Berarti kalau sudah cukup umur boleh, kan? Nanti aku mau berguru pada Ongnielhwan hyung ah~"

Woojin menggelengkan kepalanya pasrah, saat ini seperti ada ratusan kupu-kupu yang berterbangan diperutnya saat ia mendengar ucapan terakhir Guanlin.

Tidak sabar ya, Jin? Hehe.
.
.
.
.
Bonus:

"Minhyuni hyung, lain kali kalau mau melakukannya jangan dikamar mandi dekat dapur ya."

Woojin yang terbangun pagi itu melihat Minhyun yang sedang membaca buku diatas kasurnya. Ia langsung beranjak menuju kasur Minhyun dan ikut berbaring diatasnya, agar ia bisa mengobrol dengan hyungnya ini.

"Ah, kau mendengarnya? Maaf."

Woojin menggelengkan kepalanya kala Minhyun menjawab pertanyaanya dengan sangat santai dan terkesan tidak peduli.

"Kau tau hyung, ada baiknya kau resmikan dulu hubunganmu dengan Daniel hyung sebelum berbuat yang aneh-aneh dengannya. Aku tidak tau kalau kau sebejat itu hyung, hanya mau menikmati Daniel hyung kalau melakukan naena saja."

Woojin segera berlari dari kamar, sebelum buku ditangan Minhyun melayang kekepalanya.
.
.
.
.
END

hai.___. maaf kuupload ulang karena peraturan wp yang baru hehehehe><

200% [Guanjin] lgl x pwjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang