Prolog

17.6K 637 37
                                    

[17 September, Jakarta]

Ia akan pindah.

Berdiri di depan jendela kamarnya, gadis beriris biru cerah membuka bilah-bilah kerai jendela dan memandangi hiruk-pikuk lalu lintas yang padat di sekitar bundaran HI, dua tingkat di bawah. Hari ini kerja kerasnya mengkhianatinya. Ribuan jam yang dihabiskan untuk menyusun rencana, mengatur langkah, dan bekerja keras, akhirnya membuatnya tersingkir dari istananya sendiri.

Ia menghela napas berat. "Sudah dua tahun ternyata," ujarnya lirih.

Ia akan pindah ke kota kecil yang tidak akan pernah mengenalnya. Di sana, ia akan melanjutkan dunia gelapnya.

Gadis itu masih memandang ke luar jendela, namun matanya tidak benar-benar melihat. Ia bergumam pelan, hanya didengar olehnya. "Maafkan Kakak."

***

Di tempat lain, seorang gadis berwajah sama dengan gadis tadi--tambahan kacamata di hidungnya, sedang menikmati novel dalam posisi telungkup. Ia membaca tulisan tangan di pojok kanan bawah halaman setelah cover, dan mengusap tulisan tangan itu dengan tatapan sendu.

Waktu adalah hal yang mengerikan. Kesedihan dan kebahagiaan akan pergi dan hilang bersamanya.

Al_Ca

"Maafkan aku, Kak."

*****

TBC
Thank you for reading...:)

*****

A/N

Hai, I'm back with prekuel dari

SPK (Siapa Pacar Kakak?). Ini kisah Alina sebelum kematiannya.

Peringatan: Akan bingung kalau belum baca Siapa Pacar Kakak?

I hope you like it. Don't forget to vote and comment.

With love

Yui

Lily  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang