Namaku adalah Byun Baekhyun. Umurku 17 tahun. Saat ini aku duduk di bangku kelas 2 Senior high school. Aku terlahir di keluarga sederhana yang mana ayahku bekerja di sebuah perusahaan kecil sebagai OB. Aku adalah anak satu-satunya dikeluarga Byun. Meski aku tidak punya saudara, hidupku terasa lengkap karena aku punya seorang sahabat yang sudah aku anggap seperti adik laki-lakiku sendiri. Pagi ini aku mengawali aktivitasku seperti biasa dan pergi ke sekolah. Setiap pagi seorang namja tinggi dan tampan selalu menungguku didepan rumah agar kami bisa pergi ke sekolah bersama. Ya, dia adalah sahabat yang sudah aku anggap seperti adikku sendiri. Meski kami sudah sangat dekat, namun sebenarnya kami baru memulai persahabatan kami sekitar 2 tahun yang lalu. Ada sebuah penjelasan kenapa kami bisa sedekat ini dalam kurun waktu yang singkat.
-Author's Pov-
"Gud morning oh Sehun" sapa Baekhyun pada namja yang sudah menunggunya didepan rumah.
"Pagi Hyung" balas namja bernama sehun itu disertai senyuman manisnya.
Setiap pagi 2 namja ini selalu berangkat bersama meski mereka berbeda sekolah. Sehun yang dianggap Baekhyun sudah seperti adiknya sendiri selalu mengantarkan baekhyun ke sekolah terlebih dahulu sebelum dia pergi ke sekolahnya sendiri. Meski dia kerap kali terlambat, itu tidak jadi masalah baginya.
Sebuah sekolah besar dan megah sudah terpampang didepan Baekhyun dan Sehun. Baekhyun segera masuk dan memberikan salam perpisahan pada sehun. Setelahnya Sehun pergi menuju sekolahnya sendiri.
Baekhyun masuk ke kelasnya dengan senyum merekah diwajahnya. Setelah meletakkan tas miliknya, dia menuju loker yang ada dibelakang kelas untuk mengambil buku yang sengaja dia taruh disana. mata Baekhyun tampak berbinar saat dibukanya loker miliknya.
"Daisy lagi" ucapnya sambil memegang setangkai bunga daisy yang dia dapat dari dalam lokernya.
-Baekhyun's Pov-
"Setangkai bunga daisy aku dapatkan lagi dilokerku. Ini adalah bunga ke 150 yang aku dapatkan dari orang yang spesial untukku. Meski setangkai Daisy sangatlah kecil namun bunga ini sangatlah berarti karena dengan bunga inilah seseorang yang spesial mengajakku untuk berpacaran. Dia adalah kakak kelasku, lebih tepatnya seorang pangeran di sekolahku. Kami sudah menjalin hubungan selama hampir 1 tahun. Meski kami sangatlah berbeda, dia tak pernah memandangku seperti yang orang lain memandang kami. Dia adalah juara sekolah, dia kaya, tampan dan juga populer, sangat berbanding terbalik dengan diriku. Tak heran karena hubungan kami ini banyak siswi yang iri dan membullyku. Meski begitu aku tak pernah mengatakan apa saja yang selama ini aku alami padanya. Dia sangatlah berarti dan aku tak mau dia terlibat masalah. Jadi kuputuskan untuk menahannya. Rasa sakit yang aku alami selama ini tidaklah berarti apa-apanya.-Baekhyun's Pov End-
"Baby, kau sudah datang rupanya" seorang namja menghampiri Baekhyun dengan senyuman merekah diwajahnya.
'CUP' sebuah kecupan dikening Baekhyun membuat pipi Baekhyun merah bak tomat matang.
"Yak, jangan sembarangan melakukannya. Kau tahu kan ini di sekolah" protes Baekhyun sambil memukul pelan dada bidang namja yang ada didepannya.
"Arraseo arraseo, aku tak akan menyentuhmu lagi" namja itu mempoutkan bibirnya.
"Hahaha... chanyeollie, sudah hentikan. Jadi bagaimana persiapan pestanya nanti?" tanya Baekhyun pada namja itu.
"Sudah finish. Kau nanti datang kan Daisy?" tanya namja bernama Chanyeol itu.
"Kenapa kau selalu memanggilku begitu? Aku ini punya nama. Ne, tentu saja aku datang" protes Baekhyun sambil mempoutkan bibirnya. Sungguh itu membuat Baekhyun terlihat imut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daisy
Fanfiction[EXO - CHANBAEK] Kepolosan, kemurnian, kesucian, kesetiaan, kelembutan, kesederhanaan yang ada pada dirimu akan selalu aku ingat. Seperti bunga daisy, begitulah aku menggambarkan sosok dirimu. My Flower boy, my daisy. Maafkan aku dengan segala keego...