Bagian dari dua puluh tiga
"Kalau aja bunuh orang nggak dosa, sudah pasti gue bakal tenggelemin lo ke dasar laut sekarang juga!"
●●HAGANTA GILHADI●●"Ciyee ..kamu peduli"
●●ASILA ARNETA●●
🌹●●Liquid●●🌹
Pelajaran Geografi saat ini sedang berlangsung. Pak Gredi yang merupakan guru di mata pelajaran ini justru sibuk bermain ponsel di mejanya setelah memberikan tugas untuk mengerjalan LKS dengan tidak kira-kira.
"Cih, makan gaji buta." Cetus Ganta kesal melihat Pak Gredi terus bermain ponsel sambil sesekali tersenyum.
Sedari tadi saat pelajaran berlangsung, gadis yang duduk di sebelah kiri Ganta justru hanya diam dengan kepala yang di sandarkan kepada tembok. Oh, sedikit menambahkan bahwa Sila memakai kacamata sejak pelajaran pertama berlangsung.
Ingin bertanya mengapa Si gila memakai kacamata, tapi Gengsi Ganta sudah tak terdefinisi. jadilah sekarang keduanya diam-diaman. Lagian Ganta heran, biasanya cewek seperti Asila ini tidak pernah marah, tapi kenapa sepertinya Ganta merasa Sila merajuk karena Ganta membuang bekalnya tadi.
Atau jangan-jangan dia memakai kacamata untuk menutupi matanya yang sembab karena menangis?
"Bagus deh, makhluk di sebelah gue lagi jinak, jadi gue nggak perlu repot-repot untuk ngeluarin urat." Ucap Ganta sambil melirik Sila yang tengah duduk bersandar dengan tembok.
Sila hanya diam, cuek tanpa menoleh sedikitpun dan ucapan Ganta barusan.
Merasa di kacangi, tentu saja Ganta jadi dongkol setengah mati, "mulut itu di ciptain buat ngomong! bukan buat diam aja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LIQUID
Teen FictionTEENFICTION #book number 2/3 (Sebagian cerita di privat, follow dulu kalau mau baca semua) "Katanya Cinta indah, namun yang ku dapat hanya sebaliknya. Katanya Cinta mampu membuat sepasang insan bersama, namun disini hanya aku yang ingin bersama. Kat...