Well sometimes I go out by myself
And I look across the water
And I think of all the things, what you're doing
And in my head I paint a picture
"Oh my God, guys jangan lupa nanti ingetin gue buat ngasih tips buat yang in charge of music ya!" Seru Rosé begitu suara soulful khas Amy Winehouse yang menyanyikan Valerie versi akustik terdengar di seluruh penjuru restoran tempat mereka berdelapan Christmas dinner malam ini.
Guanlin mendengus in response. "Orang biasanya ngasih tips ke chefs or servers, and yet lo selalu paling semangat ngasih buat DJ."
"Selera musik bagus itu mahal, Kuaci; dan ini tuh pas banget dia muternya Valerie-nya Amy Winehouse????" Rosé lalu menoleh ke Jisoo, Jennie, Lisa, dan Eunwoo satu per satu. "Right, guys? Gue kalo udah mau Christmas gini pasti muternya Valerie kan?"
Eunwoo mengangguk. "Yeah, kalo nggak ya All I Want for Christmas is You. Udah, gitu terus sampai taun baru."
"That I understand, but Valerie?" Vernon menaikkan sebelah alisnya. "Why? Itu lagu kan nggak exactly Christmas-y."
"Well, lagu itu lebih related to winter-nya London sih, daripada Christmas. My parents and I used to go there every year on December pas Bang Chanyeol masih kuliah di sana, tapi sekarang udah sibuk sendiri-sendiri jadi nggak pernah lagi." Rosé mengangkat bahunya, berusaha terlihat bahwa it's all fine for her, walau yang lain diam-diam juga sadar kalau dia sebenernya nggak.
Urusan keluarga selalu menjadi hal yang sensitif buat dia after all, dan sebagian besar orang yang ada di meja tersebut emang udah mengetahui hal itu.
Even Vernon dan Mark—yang aslinya masuk ke dalam pihak yang nggak gitu ngerti—ngerasain juga kalau something's kinda off lalu ngelirik ke arah Jennie, Jisoo, Eunwoo, dan Lisa; empat orang yang mereka anggap tau apa maksud dari perubahan suasana hati Rosé barusan, tapi mereka nggak dapat jawaban apapun selain senyuman simpul. However, itu aja udah cukup saat ini buat tau kalau hal tersebut emang nggak seharusnya digali lebih dalam untuk saat ini.
Guanlin of course juga sadar, tapi dia bukan tipe cowok yang pintar mengekspresikan diri baik dari omongan atau physical affection yang ketara. Instead of doing that, dia mengambil gelas minumannya yang kemudian dia taruh dalam genggaman tangan Rosé; while giving her hand a squeeze. Only a little, tapi cukup untuk bikin ceweknya itu kembali tersenyum sambil menatap matanya.
Rosé lalu meneguk Mint Mojito Mocktail milik Guanlin tersebut, lalu mengulum bibir sambil melirik ke tujuh pasang mata yang ada di sekitarnya. Dalam hati dia merasa berterimakasih banget, karena meskipun yang ngerayain Natal di grup mereka sebenernya cuma setengahnya, mereka sama sekali nggak mikir dua kali buat ngeiyain pas dia nge-planning Christmas dinner malam ini.
"Jadi apa rencana kalian buat Natal sama tahun baru guys? Everyone's going home?" Tanya Rosé, memutuskan untuk mulai pembicaraan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] It's Inevitable, Really | Astro × BlackPink × NCT × Seventeen × Wanna One
Fanfiction"If you wanna be my lover, you gotta get with my friends." - Spice Girls' Wannabe. Book 5 of BlackPink × The Brondong(s) series. They are related, but can be read as stand-alone if you want. If you can't comprehend the pairing, the style of writing...