Prolog

37 5 0
                                    

20 April 2017

Dear Diary,

Andai saja ketika itu aku telah berubah akan sikapku, hal yang paling menyakitkan yang pertama kali ku rasakan ini pasti tidak akan terjadi. Dia pergi... Dia pergi dari sisiku dan menemukan titik nyamannya kembali dengan orang yang pantas di sisinya:). Aku ini memang bodoh.. hanya karna hal semata menghirup asap rokok yang entah tidak tau kebenarannya menjadi hal yang saat ini juga membencinya bahkan amarah yang tersulut berujung kerinduan dikemudian hari. Pikiran yang sempit, emosi yang tak terkendali, air mata yang tidak bisa menetes, sikap kedewasaan yang sangat, sangat... ah poor-myself. Entah kenapa hanya karena dia berubah menjadi seorang badboy kini aku benci dia, kini aku tidak kuat lagi menatap matanya yang cerah dan penuh banyak misteri itu, entah kenapa aku harus menjauh darinya meski aku sendiri tidak kuat untuk jauh darinya. Satu-satunya tempat yang bisa aku ajak untuk bertukar pikiran, melebur semua perasaan itu hanya lembar demi lembar dari buku ini dan pulpen yang menjadi saksi akan kisah pahitku saat ini. Pertanyaanku kali ini, kapan hari ini akan berakhir? yah... Semoga hari yang menyedihkan ini segera berakhir:)

Salam hangat,

Velicia

***

" Semisal aku udah pergi jauh dari kamu, jangan rindu berat ya.. Cari aja pengganti aku yang baru tlan.. yang lebih cantik, yang lebih smart dari aku:) ini untung aku bisa ngomong langsung sama kamu, jadinya rinduku selama ini ke kamu terbalaskan:). Tlan.. tetep selalu ada disampingku ya.. Kalo tuhan berkehendak baik ke kamu, mungkin kamu bisa terus ada disamping aku, aku bakal terus bertahan demi kamu:)." Kata Velicia terpatah-patah.

" kamu.. kamu harus kuat vel.. Aku terus ada disamping kamu.. Kamu harus sembuh... Kita bakal jalan bareng sampai kamu bosen kalo kamu sembuh nanti, kamu harus kuat demi aku vel.. Aku jarang-jarang loh ngomong panjang gini sama orang vel.. Aku tiap hari kok jenguk kamu, aku seneng kamu siuman hari ini.. Jangan berpikir negatif gitu.. Harus semangat sembuh vel.." Kata seorang laki-laki yang duduk dipinggir tempat tidur pasien itu.

" tlan.. panggilin susternya please, aku dah nggak kuat lagi, kepala ku pu- sing... " kata terakhir yang diucapkan velicia sebelum dirinya koma.

Dan untuk pertama kalinya, rasa tidak ingin kehilangan itu muncul pada perasaan laki-laki itu. Tak terasa air mata yang selama ini ia tahan di depan velice keluar dengan sendirinya. Panik? pasti iya, Sedih? juga bangetlah.. Dia tidak pernah menangis di situasi apapun selain mengenai orangtuanya sendiri. Dan inilah kali pertama ia menangisi seorang perempuan yang bukan bagian dari keluarganya.

Dengan keadaan yang panik, dia memanggilkan dokter dan suster. Disanalah dia sekarang, di depan ruang ICU menunggu keluarga Velicia datang. Ia sudah tenggelam dalam pikirannya.

" poor tlanta... kenapa bodoh, kenapa baru sekarang gue ngerasa linglung gini, gue udah telat, pokoknya gue harus tungguin velicia disini, sampai dia siuman." batin laki-laki itu.

Ia terduduk lemas, memikirkan penyesalan-penyesalannya di masa lalu.

" yatuhan kalo aja waktu bisa berputar kembali ke masa lalu, Gue gak akan nyakitin hati dia, Gue akan jaga dia dan tetap rangkul dia seperti yang seharusnya, beri gue kesempatan tolonglah.. Gue akan perbaiki semuanya semaksimal mungkin" Batinnya.

Dia pun pergi untuk menenangkan suasana hatinya disuatu tempat.

Namun, di tempat lain..

" Hahahaa.. akhirnya si ogeb koma juga tuh! tau ga si, tu anak bikin orang susah aja! Sekarang my sweet baby harus nungguin mulu tuh manusia di rumah sakit dan gue terpaksa harus jalan kemana sendiri. Risih banget ga sih ngeliat ganjennya itu ke Atlanta  ewh.. iya gak nya? tanya kanaya pada sahabatnya itu.

" nyaa? woi.. bengong aja si lo, kenapa coba? lo harusnya seneng sekarang gak ada lagi penghalang lo untuk balik sama atlanta, nyaa.. "

"hm.. gue mikir juga si buat seneng diatas penderitaan orang, masalahnya  bukan sepenuhnya tuh cewek juga yang salah, karena setelah gue mikir lagi emang mungkin rasa sayangnya Atlanta untuk Velicia masih ada di hatinya, apalagi setelah dia tau kondisi Velicia semakin hari semakin drop. " Jelas Anya.

"Lo gimana sih nya.. katanya lo benci banget sama tuh cewek! " gerutu Kanaya.

" Kan, daripada lo pusing mikirin gue, mending sekarang temenin gue ke rumah sakit yuk, Atlanta mungkin butuh support, yaa untung-untung juga pdkt buat gue." ajak anya.

akhirnya mereka pergi kerumah sakit tempat Velicia dirawat.


HAII GUYS
SALAM KENAL NIH UNTUK PARA READERS YANG BARU BACA STORY AKU!!!
INI ADALAH CERITA PERTAMA AKU.
MAKLUMI KALAU PROLOGNYA AGAK SEDIKIT GARING YA GUYS, MAKLUMLAH PENULIS BARU HEHEHEHE!

MAY YOU ENJOY THIS STORY YA GAYSSS!! Happy reading all!!











SWEETEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang