Annyeong

1K 115 10
                                    

Sudah 30 menit berlalu tapi Mark tetap berdiri di tempatnya saat ini. Kakinya seperti mati rasa, dia tidak sanggup melangkah lebih jauh. Dia takut menghadapi sebuah kenyataan didepan matanya. Dari kejauhan dia bisa melihat sebuah foto anak itu tersenyum, kalau tidak salah potret itu diambil oleh Mark atas keinginan anak itu.

ooooo

"Mark aku bosan" keluhnya

Mark menghentikan aktivitasnya, menatap Haechan yang terduduk cukup jauh didepannya.

"Setelah mendiamkanku selama satu jam, kau masih berani bilang seperti itu" balas Mark. Dia sangat jengkel dengan anak itu. Mark memaksakan diri untuk berkunjung kesana, bahkan dia langsung pergi setelah NCT selesai melakukan recording acara musik. "Aku akan membuang semua game milikmu" tambahnya.

Haechan hanya tersenyum polos mendengar ancaman Mark. Kaki telanjangnya menyentuh dingin nya lantai. Setelah memakai sepasang sandal, kakinya berjalan mendekati Mark. Dia cukup penasaran dengan apa yang Mark lakukan saat menunggunya bermain game.

"Kau sedang apa hyung?" Kepala nya sudah bersandar nyaman di pundak lawan bicaranya. Matanya meneliti beberapa kalimat yang Mark tulis."Menulis lirik rapp lagi?" tanyanya.

"Aku mendapatkan sebuah demo musik dari Taeyong hyung, jadi aku memutuskan menuliskan lirik" Mark sama sekali tidak merasa terganggu dengan beban yang ada di pundaknya. Dia malah kembali fokus pada lirik rappnya yang hampir rampung.

Konsentrasi Mark terbagi. Suara dengkuran halus Haechan membuat Dia tidak bisa melanjutkan menulis lirik rappnya. "Kembalilah ketempat tidur jika kau ingin tidur"

Lama tidak mendapatkan jawaban, membuat Mark memalingkan wajahnya. Menatap kearah Haechan. Dia sedikit heran dengan sikap Haechan. Kedua mata hitam milik Haechan terbuka tapi kenapa anak itu tidak menjawab perkataannya.

"Mark ayo kita foto bersama?"

"Tiba - tiba sekali"

Meskipun sedikit heran tapi Mark tetap menuruti keinginan Haechan. Dia mengeluarkan sebuah kamera dari ranselnya. Selama ini Mark selalu mengabadikan keberadaannya dengan Haechan lewat kamera yang sering di bawahnya, jadi jangan terlalu heran jika semua isi foto dikamar itu adalah fotonya dan Haechan.

"Aku ingin foto ini" tunjuk Haechan pada layar kamera yang dipegang Mark. Sekarang mereka tengah memeriksa hasil dari jepretan yang mereka lakukan, dari mulai foto Haechan sendirian sampai foto mereka berdua.

"Apa kau bisa mencetak foto itu nanti hyung"

"Tentu saja, nanti aku akan mengirimkannya padamu"

"Bukankah aku terlihat tampan difoto itu" wajahnya langsung cemberut saat melihat Mark menggelengkan kepalanya, tidak setuju dengan apa yang dia ucapkan.

"Kau terlihat cantik"

"Meskipun aku sudah lama tidak sekolah, tapi aku tahu kata Cantik itu diperuntukan pada seorang wanita. Dan harus kau ingat, aku berjenis kelamin laki-laki sama sepertimu sejak saat aku lahir ke dunia ini jika kau lupa"

Mark mengabaikan protesan yang Haechan layangkan. Apapun yang anak itu katakan tidak akan mampu mengubah pendapat Mark, bahwa Haechan itu cantik. Rambut hitam, wajah polos tanpa make up, matanya yang cukup besar, bibirnya yang mempunyai warna merah alami dan kulit tan miliknya menambah kecantikan Haechan.

Missing UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang