"Kill or be killed"

23 3 0
                                    



" SHOOT FAST OR DIE FIRST "

Jangan lupa vote ya :) happy weekend :)

Keesokan paginya..

Pagi ini Elena datang lebih awal di kantor. Masih jam enam pagi.

Ada berkas yang harus ia ambil. Setelahnya, ia harus segera bersiap saat Jess, Tim dan Jac menjeputnya. Ia bersiap dan turun kebawah karena sudah lelah menunggu sahabatnya yang tak kunjung datang. Bukankah mereka harus segera bergegas. Karena akan ada 'transaksi' pukul 9?

Elena memutuskan turun jam delapan kurang, ia berniat akan menunggu para sahabatnya itu di lobby depan. Elena melangkah keluar lift,  menyeberangi lobby yang tampak ramai pagi itu. Hal biasa, karena hampir memasuki jam kerja. Sepertinya mereka baru pada berdatangan.

Matanya tertuju pada sesorang yang baru memasuki pintu utama lobby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya tertuju pada sesorang yang baru memasuki pintu utama lobby. Terlalu fokus, hingga ia tidak memperhatikan banyak staf yang memberikan anggukan kepala sebagai rasa hormat. Elena mempercepat langkahnya.

"Hm .. Chris ? Hai ? Apa yang sedang kau lakukan disini ?" Sapa Elena ragu ragu sambil tersenyum gugup. Suara nya sedikit berteriak memanggil, sehingga tentu saja dapat didengar oleh orang orang yang berada di dekat mereka. Dan dapat dipastikan, raut wajah siapa pun yang melihat kejadian itu pasti akan heran. Elena memanggil bos besar mereka hanya menggunakan nama depan. Wanita itu bahkan hanya anak baru yang masih berstatus magang. Tanpa embel embel Sir atau mr atau apapun itu, walau hanya untuk sekedar menghormati sebagai seorang staf kepada atasannya. Apa wanita itu sudah gila? Sangat tidak sopan.

Rupanya yang disapa tidak merasa keberatan. Nyatanya ia tersenyum, "Elena ?" Chris sekalian menilik pakaian Elena yang ramai menjadi buah bibir terutama para pengacara wanita di sini. Sekali melihat Chris tidak merasa ada keanehan. Cenderung santai memang, karena bukan pakaian kerja yang formil pada umumnya, seperti rok sepan dan blazer berserta kemeja. Paling tidak, dia tidak memakai you can see atau hotpans saat pergi ke kantor. Chris mengakui, Elena adalah type wanita yang mengikuti perkembangan fashion. Jadi wajar saja, ia berpenampilan menarik namun tidak berlebihan. Make upnya soft tidak terlalu tebal. Elena memang pada dasarnya cantik. Damn, kenapa ia seperti pemerhati fashion?

"Kau ? Bekerja disini ? Ya Tuhan, jadi kau pengacara, sama seperti ku ?" Elena berasumi asal tanpa rasa bersalah sedikitpun. Mau bagaimana lagi, ia tidak tau siapa Chris sebenarnya.

"Umm ya. Aku pengacara sama sepertimu," jawab Chris.

Ponsel Elena tiba tiba bergetar, menginterupsi percakapan singkat yang terjadi di antar mereka pagi itu.

"Chris aku harus segera pergi, ada beberapa hal penting yang perlu ku selesaikan. Tugasku sangat banyak," Elena terkekeh kecil sambil mengangguk permisi. Segera ia menjawab panggilan dari Jess.

SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang