Love Is Blind

2

🍬

12 April 2002
Aku lahir dengan proses normal, dokter memberitau orangtua ku bahwa jenis kelamin ku adalah perempuan. Mereka senang bukan main, bayi perempuan yang mereka harapkan lahir juga.
Tapi dokter mengatakan bahwa aku tidak dapat melihat. Betapa kecewa nya hati orang tua ku mendear bahwa anak nya mengalami kebutaan sejak bayi.

🍬
12 April 2004
Ayah dan ibu ku mulai membeli kan ku buku cerita dan buku gambar. Ya walupun buku itu terbilang mahal, mereka tetap membelikan ku,  sekalipun edisi terbatas. Mengapa mereka memebelikan ku buku buku mahal?. Ya buku braille, mereka membelikan ku buku itu, buku yang sangat tebal, dan aneh jika ku raba. Kecil ku hanya ku isi dengan berlatih untuk lancar membaca.

🍬
12 April 2010
Aku sudah bersekolah yang di mana teman sekelas ku anak pintar semua. Ya mereka anak berkebutuhan khusus meskipun mereka anak berkebutuhan khusus mereka benar benar kaya, mereka membawa pengasuh nya ke sekolah untuk menjaga anak anak nya. Kalau di sebut mereka pengasuh yang sangat sabar mengurus anak majikan nya yang menjijikkan dan mereka mau di bayar mahal. Orang tua mana yang mau mengurus anak seperti itu, terlebih lagi anak idiot. Aku pun seperti itu, ayah dan ibu ku lebih memilih membeli pengasuh agar anak nya terlihat di urus.

Sudah banyak rumah sakit terbaik di korea ini yang sudah aku kunjungi. Kebanyakan dokter meyuruh ku untuk implasi mata, tapi orang tua ku tidak mau mengimlpasi mata ku, mereka menganggap operasi itu tidak akan berhasil karena daya tubuh ku yang kurang kuat. Dan mereka ber optimis bahwa oprasi ku akan gagal dan aku meninggal.

Beralih dari medis, orang tua ku mengajak ku ke dokter terapi. Terapi yang ku lakukan adalah hipnoterapi, dimana si dokter itu menghipnotis ku bahwa aku sudah dapat melihat dengan normal. Tapi itu hanya sesaat. Ayah dan ibu ku pasrah dan mereka mengajari ku untuk menjadi wanita normal seperti yang mereka inginkan.

Sakit, perih, pedih. Itu yang ku rasakan, bagaimana bisa anak tuna netra harus berpura pura normal.
"tolonglah ibu mu ini, ibu hanya ingin kau jadi wanita normal sekali saja". pintanya sambil menangis setelah memukuli ku.
"aku tidak bisa bu jika menjadi yang kau ingin kan, tapi ibu bisa meminta yang lain".
"tidak, ibu tidak mau apa apa, ibu hanya meminta mu untuk seperti mereka".
"aku tidak bisa bu... "
"ibu mohon.. ".

Air mata ku habis, jika di lihat dari tempat penampungan nya mungkin sudah kering total. Setiap hari aku berusaha hingga aku bisa menjadi yang ibu inginkan. Lutut ku sakit setiap tertatap anak tangga atau tembok rumah ku, jari jari ku sering terjepit pintu atau pun jendela.
Lalu bagaimana dengan ayah ku apa dia diam saja melihat anak nya seperti ini. Dia lebih mengajari ku bagaimana orang buta bisa jalan tanpa tongkat. Pernah ku dengar ia furstasi berat dengan diri ku. Hingga akhirnya aku mulai terbisa menjadi orang noramal.

Aku tau jumlah pintu yang ada di rumah ku, aku tau jumlah jendela di rumah ku, aku tau dimana letak cermin di kamar ku, aku tau jumlah anak tangga di rumah ku.
Tapi yang yang aku tidak tau kenapa mereka membeci ku. Ibu ku masih membenci ku ketika aku memakai tongkat, kadang dia ingin mengakhiri hidupnya sendiri.

Teman.
Siapa yang mau berteman dengan ku, hanya anak dari pengasuh ku yang sering bersama ku, ya anak dari nany seo. Ku pikir ia baik, cantik, dan dia lebih tua dari ku. Dia sering bercanda dengan ku, aku ingat dengan ucapan nya, "jika kau membuka mata mu dan kau tidak bisa melihat dunia berarti tuhan sedang mematikan lampu di dunia ini". Lelucon nya sangat amat hambar. Dan ia menambahkan ucapan nya "jika tidak tuhan  sedang bermain monopoli hingga dia lupa membayar listrik dunia". Selalu ku ingat ucapannya.

[author pov]

Pagi pagi buta sowon sudah bangun segera ia bersiap untuk ke sekolah, dan tidak lupa ia membawa tongkat panjang nya. Suara tongkat yang terbentur ke tembok, membuat nya yang mendengar kan nya terganggu.