Byun Baek Hyun, seorang remaja berusia 25 tahun penderita disleksia.
Penderita disleksia sulit memproses dan memahami apa yang didengar, sulit memahami bacaan, sulit mengenali huruf dan angka, sulit mengingat urutan, lamban dalam belajar, mempunyai kepekaan fanalogi yang rendah, dan sebagainya sehingga selalu gagal dalam ujian dan kompetisi-kompetisi tertentu, serta akhirnya mendapat predikat "idiot" dari orang lain.
Hidup dalam kesulitan, tidak punya kepercayaan diri sehingga sangat sulit untuk Baekhyun bahkan hanya untuk menatap dan berbicara dengan orang lain.
Setidaknya seperti itulah gambaran kehidupan Baekhyun selama 25 tahun terakhir. Butuh waktu yang lama bagi mereka untuk bisa saling menyesuaikan. Penderita Disleksia bukan seseorang yang mudah diatasi. Butuh waktu dan kesabaran bagi orang lain untuk akhirnya dapat terbiasa.
Bagi Chanyeol, menerjemahkan isi kepala Baekhyun dan memahaminya dengan jelas bahkan lebih mudah daripada membalikkan telapak tangan. Bagaimana tidak, selama 25 tahun terakhir dalam hidupnya, dia selalu melihat pria pendek itu disekelilingnya. Setiap kali dia berpaling, Baekhyun selalu berada dalam masalah. Lupa jalan pulang, menjadi target bullying, atau bahkan lebih parah.
• • •
Setelah kematian kakeknya, Baekhyun akhirnya pindah dari desa kumuh itu ke Seoul bersama Park Chanyeol. Baik Chanyeol atau Baekhyun, keduanya punya beban yang sama. Baekhyun sudah tinggal bersama kakeknya tidak tahu sejak kapan, yang Baekhyun tahu, sejak dia ingat kapan dia mulai hidup, hanya ada pria tua itu dalam hidupnya. Tidak jarang, sewaktu-waktu ia merindukan almarhum kakeknya sembari menangis diam-diam disudut ruangan kamarnya yang pengap. Sementara Chanyeol, dia tidak punya pilihan lain, Chanyeol merasa iba sehingga dia memutuskan untuk membawa Baekhyun bersamanya. Lagipula sejak awal, identitas Baekhyun memang tidak jelas. Orang tua-nya pasti sudah menitipkan dia sejak kecil, lalu pergi melalang buana. Tidak tahu kemana, mungkin pergi mendapatkan anak baru yang lebih "normal"?
Pada awalnya, Chanyeol berpikir keras untuk memutuskan hal ini, bagaimana mungkin dia dapat bekerja dengan tenang sementara harus mengawasi seorang penderita disleksia. Baekhyun pernah berjanji, dia tidak akan menyusahkannya dan mempersulit keadaan. Tapi, itu tidak terlalu dapat dipercaya. Walaupun Baekhyun akan berusaha dengan keras untuk itu, tidak mudah untuknya dalam melakukan apa-apa sendirian. Bayangkan, hanya untuk kembali ke rumah saja dia masih sering keliru. Bagaimana dengan hal-hal lain? Itu hal yang paling membuat Chanyeol frustasi saat ia harus menjaga seorang laki-laki dewasa yang berperilaku lebih bodoh daripada anak-anak. Dan memang, memilih itu lebih mudah daripada mempertanggung jawabkan pilihannya. Pada akhirnya, Chanyeol menyerah dengan keadaan lalu menyerahkan tanggung jawab atas Baekhyun ke panti asuhan.
Niat tercapai. Chanyeol merasa lebih santai saat tidak ada beban yang mengusiknya sehingga dia bisa fokus pada kerjaannya. Sibuk dan semakin sibuk karena jabatan, dia jadi lupa dan tidak peduli dengan Baekhyun dan janji untuk menjengukya setiap bulan.
• • •
Sementara itu di panti....
"Baekhyun apa yang kamu lakukan?" seorang wanita paruh baya mendekati Baekhyun dengan pakaian putih rapi dengan rok seringgi lututnya, juga nampan makanan di tangannya.
"Menulis surat," senyum manis tergambar jelas diwajah pria kecil itu, dia menjawab tanpa menoleh ke arah wanita tadi.
"Ejaanmu mulai membaik hm?" Baekhyun masih tidak memperdulikan kedatangan wanita tadi, seperti tidak terusik dengannsuara nampan yang terbuat dari bahan yang menimbulkan suara bising bahkan saat diletakkan dengan pelan ke atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISLEKSIA
FanfictionByun Baek Hyun adalah seorang remaja berusia 25 tahun yang didiagnosis sebagai penderita Disleksia. Penderita Disleksi sulit memproses dan memahami apa yang didengar, sulit memahami bacaan, sulit mengenali huruf dan angka, sulit mengingat urutan, la...