Suasana di ruang tamu ini menjadi tegang dan semuanya pun penasaran setelah Melody berteriak perihal tanggal pernikahannya yang di sebutkan oleh Naoki. Kini semua mata tertuju pada Melody untuk di minta kejelasanya.
"ada apa Mel? Kamu gak setuju dengan tanggal pernikahannya?" tanya sang bunda memasang raut khawatir.
"hhmm.. bukan gitu bun, tapi-" Melody menggantungkan ucapannya lalu menatap Naoki yang sedang tersenyum ke arahnya.
"kamu kenapa Mel? Merasa keberatan? Atau kamu ada sesuatu hal penting di taggal itu? Bilang aja Mel" ucap bu Laras-ibu dari Naoki dengan lembut.
"gak keberatan kok tante, Cuma.. hhmm.. biar Naoki aja deh yang ngejelasin" imbuhnya. Ia merasa tidak mampu menjelaskan tentang peristiwa di tangga itu.
Kedua orang tua dari mereka langsung menoleh ke arah Naoki seakan bertanya 'ada apa?', Naoki menenggakan duduknya sebelum ia berbicara. Semuanya sudah siap untuk mendengarkan cerita Naoki.
"ekhem" Naoki berdehem terlebih dahulu agara suasana tidak begitu tegang "kamu ingat pertama kali kita kenal dimana?" Melody hanya mengangguk sambil menatap Naoki, kedua orang tua mereka mulai mendengarkan dengan seksama "saat itu bertepatan tanggal 20 juli 2010. Aku mulai menyukaimu semenjak duduk di kelas 10, bisa disebut aku jatuh cinta pada pandangan pertama" ucap Naoki terhenti.
"kamu menyukaiku? Bahkan dulu kamu selalu mengacuhkanku, menganggapku tidak pernah ada di dunia ini, dan sekarang kamu bilang kamu menyukaiku? Imposible ki" ucap Naoki kembali merasakan sesak di dadanya saat luka lama yang tergores di hatinya muncul kembali.
Keduanya saling menatap seolah masuk kedalam ingatan masa lalu mereka tanpa sadar kalau kedua orang tua mereka menyaksikan percakapan mereka.
"aku mengacuhkanmu setelah berita bahwa kamu suka padaku dan itu satu sekolah mengetahuinya Melody" ucap Naoki berusaha memberi penjelasan atas sikapnya dulu terhadap Melody.
"lantas apa masalahnya" tanya Melody begitu semangat seakan ia sudah lama ingin menanyakan hal ini.
"aku risih Mel, sebagai cowok aku juga mau kisah asmara ku tidak di ketahui oleh hal layak. Coba kamu bayangkan setiap aku lewat pasti ada saja siswa/i yang mengatakan kalau kamu suka padaku sambil bilang cie cie, awalnya aku menganggap itu angin lalu, toh setiap orang punya hak untuk suka sama lawan jenisnya tapi ku kira itu hanya bersifat sementara kenyataannya sampai kita kelas 12 berita itu masih saja beredar kan hingga orang jurnalis membuat artikel tentang kita"
"aku mau yang mengetahui itu hanya aku dan kamu, orang lain tak perlu tau tentang hubungan kita" ucap Naoki menjelaskan hal yang terjadi di masa lalunya.
"tapi bukan aku yang menyebarnya, aku tidak pernah cerita tentang ini ke orang banyak selain ke Lidya"
"bisa jadi ini ulah Lidya"
"jadi kamu menyalahkan Lidya? Apakah ada bukti? Dia sahabatku mana mungkin dia berbuat seperti itu, jangan su'udzon ki" ucap Melody membela Lidya sang sahabat.
"kalau bukan dia siapa lagi? Kata kamu, kamu hanya bercerita pada Lidya, terus??"
Melody terdiam tak menjawab ucapan Naoki malah menundukkan kepalanya lalu Naoki menghela napas berat, ia tak mau berdebat lebih jauh lagi dengan Melody mengingat hari ini kedatangannya untuk melmarnya bukan untuk membuka kenangan pahit di masa lalunya.
"intinya tanggal itu, tanggal pertama kali aku jatuh cinta sama kamu dan akan menjadi tanggal bersejarah untukku karena kamu penting buatku"
Mendengar itu Melody menjadi salah tingkah, bahkan pipinya bersemu merah tapi ia tetap menundukkan kepalanya. Suasan menjadi hening setelah Naoki menghentikan ucapannya. Kedua orang tua mereka paham suasana yang sedang terjadi maka dari itu salah satu dari mereka ada yang berniat membuka suaranya.
"ekhem. Jadi udah jelaskan alasannya? Bagaimana bisa di teriam Melody?" ucap pak Adi-ayah dari Naoki yang bersedia membuka suaranya.
"bisa om" angguk Melody.
.
.
.
Usai acara amaran itu dan keluarga Naoki pun sudah berpamitan, tiba-tiba hp Melody bergetar menandakan ada panggilan masuk di handphonennya, Melody mengambil ponselnya yang ia taruh di pinggir sofa ruang tamu dan ternyata video call dari teman-teman pondoknya dahulu, segera Melody mengangkatnya.
"assalamualaikum " sapa Melody pada teman-temannya di seberang telpon sambil melambaikan tangannya.
"waalaikumsalam meeeelll" ucap teman-temannya bersamaan, dari raut wajah mereka mengisyaratkan sebuah kebahagiaan disana.
"iyaa kenapa?"
"lamarannya gimana?"
"alhamdulillah lancar kok hehe"
"waahh.. masya Allah.. kapan akadnya mel?.. kamu ngelangkahi teteh Citra mel" ucap mereka bergantian.
"eh? Heheh maaf teh, semoga teteh cepet nyusul ya.. tanggal 20 juli nanti, datang yaa"
"mel kesini mel sekarang, cerita sama kita, kok bisa tiba-tiba di khitbah?.. iyaa mel buruan!"
"aduuhh besok aja, aku capek tau baru kelar acaranya"
"gak mau tau sekarang Mel.. kita penasaran"
"hhmm yaudah deh.. tunggu ya"
"yes! Ok sip, kita tutup ya assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
Dengan itu sambungan telpon terputus, Melody langsung berlari ke kamarnya untuk mengambil tas miliknya, setelah itu Meloy kembali ke ruang tamu dimana bundanya sedang membersihkan meja sisa acara tadi lalu pandangannya tak sengaja melihat sesuatu di atas meja yang sangat familiar.
"COMBRO!" teriak Melody sangat antusias melihat makanan favoritnya dan ia pun langsung meyambarnya dengan lahap.
Bunda yang melihat itu hanya menggelangkan kepalanya sambl terus membersihkan meja ruang tamu "eh malah makan katanya mau ke pondok?"
"eh iya lupa hehe khilaf bun" lalu Melody segera membersihkan tangannya dan berpamitan dengan sang bunda.
Saat ingin melangkah keluar rumah, bunda kembali memanggil dirinya yang membuat Melody kembali masuk kedalam rumah.
"ada apa bun?" ucap Melody menghampiri sang bunda.
"ini sapu tangan siapa?" tanya bunda sambil memperhatikan sapu tangan tersebut yang terletak di atas meja.
Melody memperhatikan sapu tangan itu dengan seksama, dahinya mengernyit, ia kenal siapa pemilik sapu tangan itu.
"itu kan punya-" ucapan Melody tehenti saat seseorang tiba-tiba masuk kedalam rumah.
"assalamulaiakum"
TBC
MAAF sedikit pake banget, soalnya gue lagi sakit dan ini pala puyeng banget jadi gak bisa nerusin, kalo nunggu gua updet lagi bakalan lama dan gak tau juga kapan lagi updet.. maaf guys tetap support cerita gue ya dan semoga gue cepat sembuh dan kembali terjun kedunia wattpad hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslim Story
Fanfictionkisah seorang gadis remaja yg berhasil berhijrah, dan menjalin kehidupan yg lebih baik dan tentunya lebih dekat dengan ALLAH S.W.T Kalo ada yg bingung baca dulu yg PESANTREN ini lanjutan dari cerita itu ok? Hehe