🌸KUTUKAN🌸

302 9 1
                                    

"Hey jangan lari"
Teriak teman yang sudah ku anggap ibu itu padahal kan dia cowok, Deni,  namanya Deni,  postur tubuh yang gemuk dan menggemaskan dan sikapnya yang berubah ubah,  kadang kekanak kanakan kadang dewasa, aku memanggilnya mbrot, karena dalam bahasa jawa gembrot adalah gemuk.
persahabatanku denganya berawal dari sebuah organisasi kepramukaan di SMA kami, tepatnya setahun lalu. Sekarang aku duduk di kelas XI SMA di SMAN 1 LAMONGAN, jawa timur.

Flashback on🍃
Saat usai latihan pramuka

"Saya amati tadi banyak kesalahan yang saya lihat, terutama pada pembina apel"
Pembina apel yang tak lain adalah aku, ucap pradana(ketua dewan ambalan).

"Kak karin, bagaimana ini? Kenapa sampai ada kesalahan fatal?"
Tanya pradana ketus
"Hishhh aku nggak merasa salah kok kak!"
Celetuku.
Yahh namaku karina silfa fransiska.
Tinggiku sekitar 165 cm,  berat badanku 50 kg, kulit putih dan wajah yang manis dengan rambut pendek,  membuat ku terkesan seperti seorang abdinegara. Aku memang anak yang bandel, jail, teledor, tapi aku punya kelebihan yang tak pernah dimiliki orang lain...
"Jadi gimana kakak kakak,  apa hukuman untuk kak karin?"
Tanya pradana pada teman teman.
"Push up aja tuh anak bandel"
Celetuk deni

Saat aku mengambil posisi push up membelakangi mereka, aku tak sengaja mendengar bisikan bisikan sedikit keras, tentang ulang tahun. Ulang tahun?... what ... hari ini ulang tahunku, mati aku di bully bocah bocah iseng ini.
Pastinya mereka akan menghabisiku, yah mungkin dendam atau apalah.
Tak lama aku berfikir,  aku langsung lari sekencang mungkin bahkan tak melihat apa yang ada di depanku.

Flashback of✘

"Ah kalau gini kan kacau acaranya, si karin kabur pula"
Racau dika yang sangat suka menggodaku.

"Untunglah aku selamat dari manusia manusia buas itu"
Masih berlari kencang menuju luar sekolah

"Box"
Teriak teh Dina menyapaku , kakak kelasku yang  sedang melatih ekstrakulikuler bela diri TARUNG DERAJAT.

"Box teh, pulang dulu ya"
Jawabku dengan senyuman manis

"Bruk"
Pundaku menyenggol seseorang, ah siapa orang ini aku tak pernah mengenalnya, sekolah dimana?  Namanya? Yang jelas dia seorang lelaki. Ah lupakan dari pada aku lebih lama di sini aku akan tertangkap manusia manusia usil itu.

Aku sama sekali tak menggubris tatapan mata yang dalam dari laki laki itu, matanya mengarah padaku sampai aku tak terlihat, mengapa aku tau? Karena itu kelebihanku . Aku melanjutkan lariku tanpa meminta maaf dahulu.

Teh dian yang melihat sikapku menggeleng dengan keras.

_________

"Kenapa kamu kabur tadi"

Notifikasi pesan singkat di layar hanpone ku, yang dikirim oleh deni.

"Ndak papa, lagian habisnya mau di bully"
Balasku

Tak lama kemudian
"Drrr... drrrt"
Ponselku berdering

Deni menelfonku ... entah apa yang mau di bicarakan si gembrot itu.

"Hemm apa mbrot?"
Tanyaku sengak

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ROMANCE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang