Desclaimer @Masashi Kishimoto saya cuma pinjem karakternya.
Pair : SASUNARU Always~
Genre : romance, fluff
Rating : T sajalah~。
。
。
。Happy Reading minna-san^^
Naruto POV
Namanya Sasuke, Uchiha Sasuke. Dia itu cowok paling tampan, kece, dan tajir di sekolahku. Dia itu prince school yang fansnya dimana mana, dan cowok playboy yang suka gonta ganti pasangan. Tapi banyak orang yang tidak tahu kalau aku itu tunangannya, mungkin kalau fans fans Sasuke tahu aku udah jadi serpihan debu.
Well, ini memang keinginan kita berdua, supaya orang orang tidak tahu kalau kita udah tunangan. Tapi, sifat Sasuke yang playboy cap pantat ayam itu selalu membuatku merasa marah dan cemburu. Lihatlah, baru saja dibicarakan udah muncul aja tuh si Teme. Apa apaan itu, kenapa dia pake gandeng gandeng tangan si Haruno yang jidatnya lebar kaya lapangan golf?!Haruno Sakura, anak kelas 11-D, bersurai pink, dengan mata emerald dan jidat selebar lapangan golf. Gadis itu suka merebut pacar orang alias PPO. Dan Sasuke adalah orang yang paling Sakura sukai dan berharap bisa menjadi pacar Sasuke. Namun tidak pernah Sasuke anggap keberadaannya. Saat ini aku sedang berada di kantin, sebuah ide terlintas dipikiranku. Bagaimana jika aku kerjai saja mereka, biar tahu rasa. Aku mengambil jus tomat yang kupesan tadi, lalu berjalan menuju meja Sasuke dan Sakura yang sedang berbincang bincang, lalu aku pura pura tersandung dan menumpahkan jus yang kubawa kebaju Sasuke.
“Oooppsss... Sorry, tanganku licin tadi.” ucapku menatap mereka berdua yang terkejut melihatku. Namun tiba tiba Sakura mendorong tubuhku.
“Heh cupu! Kalo jalan lihat lihat dong! Sasuke-kun, kamu nggak apa apa kan?” kata Sakura. Nada suaranya yang diimut imutkan itu membuatku jijik. Lalu aku menatap Sasuke yang sedang menatap tajam kearahku. Tanpa berkata apapun Sasuke menarik tanganku, genggamannya sangat kuat sehingga membuatku meringis pelan.
“S-Sakit Sas! Lepasin, aku bisa jalan sendiri, lepas, lepaskan!” Aku berusaha menarik tanganku dari cengkraman tangan Sasuke, namun bukannya terlepas cengkraman Sasuke malah bertambah kuat, aku hanya bisa meringis sakit.
Sasuke membawaku ke ruang loker, lalu membanting tubuhku ke pintu loker milik Sasuke. Sakit sekali rasanya, dasar Teme pantat ayam, punggungku remuk rasanya. Sasuke menatapku tajam. Aku balas menatap tidak kalah tajam. Apa apaan dia itu.
“Apa maksudmu menyiramku tadi Dobe?” tanya Sasuke dengan nada datar.
“Kan aku udah bilang tadi, tangan aku licin, kamu nggak tuli kan Sas?!” balasku sinis.
“Apa masalahmu?”
“……………”
“Cuci!”
“Gak mau!”
“Cuci!”
“Gak mau!”
“Dasar tunangan tidak berguna. Nyesel aku tunangan sama kamu Nar.” tanpa menunggu responku Sasuke berjalan meninggalkanku yang terpaku dengan ucapannya tadi.
Kenapa rasanya sakit sekali, mataku terasa panas dan berair, namun kutahan sekuat tenaga. Aku lelaki, dan lelaki sejati tidak boleh menangis, apalagi karena orang macam Sasuke Teme pantat ayam itu. Cih! Aku merasa jijik dengan diriku sendiri, kenapa aku bisa mencintai pemuda tidak peka seperti Sasuke?
Setelah itu aku pergi ke kelas, selama pelajaran sampai bel pulang berbunyi aku tidak mendengarkan penjelasan guru. Aku hanya melamun menatap keluar jendela, memandangi birunya langit cerah musim panas. Aku lansung pulang begitu mendengar bel pulang berbunyi, aku tidak menunggu Sasuke. Aku masih badmood gara gara dia. Aku langsung berjalan menuju halte depan sekolah, dan pulang kerumah Sasuke. Well, aku memang tinggal dirumah Sasuke setelah kita tunangan, apalagi Kaa-sanku dan Ibu Mikoto begitu semangat menyuruh kita tinggal bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiance
Romance"Tunangan sama Sasuke itu nggak enak, dia itu nggak peka dan nyebelin!!"- Naruto. "Sampai kapanpun cintaku itu cuma kamu seorang Naruto."- Sasuke.