"Ra, udah baikan lo?"
Seulgi terkejut mendapati Aera yang sudah masuk kantor di senin itu.
"Udah." Aera meletakkan tas-nya di atas meja. "Sakit gitu doang kok."
"Tapi kan lo jatuhnya gak nyante gitu. Udah kayak di sinetron-sinetron aja."
"Kang Seulgi." Aera tersenyum ke rekan kerjanya, yang tengah menatapnya khawatir. "Aera cewek setrong kok. I'm okay. Btw, Wendy kemana?"
"Dia izin hari ini. Mau ngurus ini itu, wedding-nya kan tinggal seminggu lagi."
"Ah, bener!" Aera menepukkan kedua tangannya. Dia hampir saja lupa soal hal itu. "Dia udah mau nikah ya."
"Iya, lo-nya kapan, Ra?" canda Seulgi.
Aera tertawa dan mendorong bahu Seulgi pelan. "Gue 'kan udah. Lo-nya yang kapan?"
Seulgi tertawa bersama Aera. Namun, sedetik kemudian, ia terdiam dan menatap Aera heran. "Lo udah?"
Aera bungkam ketika Ia baru sadar apa yang baru saja dikatakannya.
"Gue--"
"Lo udah nikah, Ra?" potong Seulgi.
Saraf-saraf di lidah Aera seakan mati, dan membuatnya tidak bisa menjawab pertanyaan skak-mat dari Seulgi. Dalam pikirannya, ia hanya bisa merutuki diri sendiri yang bisa-bisanya keceplosan.
"Rapat 5 menit lagi."
Suara Pak Sunggyu yang baru saja datang itu seakan menjadi penolong yang dikirimkan kepadanya.
Wanita itu langsung mengubah topik pembicaraan dan berjalan mengikuti Sunggyu ke ruang rapat. "Yuk, Gi. Udah mau rapat."
Aera tahu Seulgi akan menanyai hal ini lagi setelah rapat, tapi setidaknya ia mempunyai waktu untuk merangkai kata-kata sebagai alasan yang akan dilontarkan pada Seulgi nanti.
==
"Daniel, gue mau ngomong sesuatu ke lo."
Daniel hanya menanggapi ucapan Seongwoo dengan gumaman, karena ia sibuk mengunyah mie yang ada di dalam mulutnya.
"Gue sama Aera sebenarnya..." Seongwoo memainkan botol kecap plastik kecil yang ada di meja karena gugup. "Bukan kakak-adik, tapi..."
"Suami-istri?"
Seongwoo ternganga kaget seraya dengan jatuhnya botol kecap itu dari tangannya. "Lo tau darimana?"
Daniel menyeringai tipis sambil memainkan untaian mie di mangkok dengan garpu. "Gue sempat tinggal di apartemen kalian, jadi mana mungkin gue nggak bakal tahu."
Seongwoo memiringkan kepalanya, menuntut Daniel untuk memberikan jawaban yang lebih jelas.
Daniel akhirnya menurunkan garpunya. "Pertama-tama, gue dulu sempat gak sengaja denger kalian ngomongin hal yang menjurus ke situ. Gue mikirnya kalian cuma ngomongin orang lain, jadi ya gue biarin aja."
Mulut Seongwoo membentuk huruf 'o' kecil. "Lo nguping ya?"
"Nggak woy. Kalian berdua tuh yang ngomongnya nggak nyante."
"Oh, yaudah. Lanjut."
"Kedua, waktu lo berdua lagi nggak ada di rumah, gue iseng-iseng tuh ngebongkar laci lo." Daniel tersenyum lebar sambil membentuk 'peace' dengan jarinya, ketika Seongwoo mulai menatapnya datar. "Disitu gue nemu foto pernikahan kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married for Money - Ong Seongwoo ✔️
FanfictionOng Seongwoo yang dijanjikan harta warisan ketika menikah dan Seo Aera yang juga membutuhkan uang, mengikat janji dalam suatu pernikahan. "Kakek gue bakal warisin hartanya kalau gue nikah sama lo! Jadi iyain aja kenapa?" "Dih nggak mau gue nikah sam...