05. Jurig Malam

75 4 2
                                    


K.S

________

°°°

"siapa dia, dan untuk apa mereka mengobrol di tempat gelap seperti itu?"

******

Hari kedua kemah

05.00
Aku, Audry dan felicia sedang bersiap untuk hiking. Sementara si keyla, ia masih terlelap tidur.

Dan kami berencana untuk menceritakan kejadian tadi malam ke Abraham dan willy.

Ku ikatkan tali sepatu nikeku. Dan ku pakai hoodie abu-abuku.

Kami semua sudah siap. Tapi aku lupa kalau si keyla masih tidur. Ku guncang-guncangkan badannya agar dia bangun, tapi tetap saja tidak bangun.

Ku ambil air sedikit lalu ku cipratkan ke wajahnya, lalu ia terbangun

.

Kami berjalan mengelilingin hutan ini. Dan tak jarang banyak rintangan dan halangan yang harus kami jalani

Abraham,luke, willy, keyla, felicia, audry, aku, dan calum. Kami berjalan berurutan.

Sekarang kami akan melewati sungai. Dan arusnya cukup deras. Jadi kami harus bergandengan tangan seperti membuat jembatan tangan untuk menghadapi derasnya arus sungai ini.

Di saat aku ingin menyebrang sungai ini, tanganku dan tangan audry terputus, sehingga aku terjatuh karena arus sungai ini. Untung saja calum ada di belakangku, dengan sigap ia langsung menarik tanganku dan merangkulku lalu membawaku ketepi.

Ada beberapa luka di lututku dan calum langsung menutupi lukaku dengan sapu tanganya(diiket pake sapu tangan).

Di sebrang sana audry sudah sampai di tepi. Ku lihat dia mulai cemas denganku.

Aku dan calum kembali berjalan mengelewati sungai. Disini tinggal aku dan calum, karena kami rombongan yang terakhir. Ia menggenggam tanganku erat,lalu kami melewati sungai itu dengan selamat.

Setelah melewati sungai yang berarus deras itu, kami kembali di pertemukan oleh rintangan yang lebih menantang, yaitu turunan bukit terjal.

Dengan hati-hati kami mulai menuruni bukit terjal itu. Audry yang berada di depanku tak sengaja terselandung batu dan ia terjatuh. Kami yang melihat itu segera menolong audry. Dan dia terluka cukup parah, darahnya bercucuran banyak. Tak lama abraham segera melepas jaket tipisnya itu lalu membalutkanya di tungkai bawah audry.  Setelah audry merasa baikan, kami segera melanjutkan perjalanan.
 

Sudah 1 jam setengah kami berjalan di hutan yang luas ini. Dan akhirnya pembina menyuruh kami untuk beristirahat selama 10 menit.

Felecia mengajakku untuk berfoto di dekat sungai  sana, dan tanpa basa-basi aku langsung mengiyakannya.

Kami berdua pergi ke tepi sungai itu. Tempatnya lumayan jauh dari tempat rombongan kami istirahat. Setelah sampai, felicia segera mengeluarkan iPhone nya, lalu kami berfoto. Sudah merasa terlalu lama kami berfoto, aku mengajak felicia untuk kembali, tapi ia malah tidak mau, ia masih saja berfoto. 'Emhhh, gini-gini kalo punya temen narsis:v' batinku.

"fel, ayo balik, nanti mereka ninggalin kita" ujar ku kesal

"sabar-sabar sekali lagi, viewnya bagus nihh!!  Jarang-jarang gw nemuin tempet kayak ginian" ujar felecia

Akupun mengendus kesal

"Aaaa!! Cim, cash hape gw jatoh!!! Di jurang itu!!, ih gw gamau cash itu ilang!  Itu tinggal satu-satunya, gw beli di london lagi!!!  Cim cash gw!" ucap felecia hendak menangis

The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang