[Tak Kusangka] IV

81 12 0
                                    

"Untuk Riana Willysya"

Begitu tulisnya di luar amplop surat. Akupun bergegas mengambil kotak itu beserta surat itu dan memasukkan sepeda Jenny kedalam rumah.

Sampai didalam rumah, aku sudah tidak menemukan keberadaan Jenny, ia adalah seorang Guru Bahasa Jepang di salah satu SMA yang ada di Seoul, jadi sudah dapat di pastikan jika sekarang ia sudah berangkat mengajar.

"Kok gue penasaran ya? Coba ah buka.." aku bermonolog, lalu membuka surat itu perlahan dan membaca isinya.

'Hai ri... rada alay memang gue ngirim surat segala, abisnya gue bingung.. gimana caranya supaya gue bisa ngehubungin elo, gue gak tau lo suka apa enggak. Tapi gue mohon... gak ada penolakan. Anggap aja ini hadiah natal dari gue. Dan satu lagi. Di panggilan tercepat nomor 1 adalah nomor gue. Setelah lo terima ini, gak mau tau lo harus ngehubungin gue.

From:

-Oh Sehun Yang Tampan dan Rupawan ^,^- '

"Hahaha dasar cowok aneh, narsis lagi.." aku terbahak membaca surat dari Sehun, dan dapat ku simpulkan jika dalam kotak itu sudah pasti berisikan sebuah ponsel.

Setelah itu aku membuka isi kotak yang terbungkus dengan rapi itu, dan betapa terkejutnya aku...

"Iphone??? Sehun gila!! Ini hape mahal !! Gimana cara gue ngisi pulsanya !!" Aku memekik semi berteriak, mendapati sebuah ponsel berlogo apel tergigit berwarna silver yang kini ada digenggamanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Iphone??? Sehun gila!! Ini hape mahal !! Gimana cara gue ngisi pulsanya !!" Aku memekik semi berteriak, mendapati sebuah ponsel berlogo apel tergigit berwarna silver yang kini ada digenggamanku. Dan tanpa babibu lagi, aku langsung menghidupkan ponsel itu, dan sukses membuatku memekik kembali.

"Astaga!!! SEHUN!!! PERLU BANGET ELO POTO BASAH-BASAHAN GINI TERUS DI JADIIN WALLPAPER!!!"

aku memukul kepala ku sendiri. Aku tak tau jika tingkat kenarsisan seorang Oh Sehun berada diambang batas.

Aku mencoba menelfon dipanggilan tercepat nomor 1, dan terpampang nama HunHun beserta emot menjijikkan berbentuk hati berwarna merah dibelakangnya. Tak lama tersambung, Sehun mengangkat telfon dariku.

"Sehun lo gila?!!" Pekik ku

"Slow Ri.. jadi hp nya udah sama lo? Gimana?? Suka gak?" Tanya Sehun di sebrang sana

"Ini hp mahal hun.. gimana gue gantinya? Ngisi pulsa buat paket datanya juga.. gue gak sanggup bayar"cerocos ku.

"Come on Ri, ini Korea Selatan, wifi dimana-mana, bukan Indonesia yang setiap paket data abis lo kudu ganti kartu baru" aku menelan saliva dengan berat, Sehun benar.. ini Korea dengan jaringan internet 5G.

"Tapi di rumah eonni gue gak ada wifi Sehunnnnn" rajuk ku

"Gue udah masang wifi waktu lo pergi nganter susu. Gak usah lo pikirin deh tentang biaya tagihannya, semuanya akan otomatis masuk ke rekening gue." Jawab Sehun enteng membuat ku mendengus sebal.

"Yayaya.. terserah lo aja" jawabku malas dan mengakhiri telefon.













###











Jika pagi hari aku mengantar susu, maka siang hari sampai dengan pukul tujuh malam aku akan menjadi penjaga kasir sekaligus pelayan di sebuah cafe yang berjarak 2 halte dari rumah Jenny. Semua ini ku lakukan untuk mendaftar kursus menjahit, aku sangat suka mendesain baju. Kenapa kursus menjahit?? Kenapa tidak kuliah desain saja??... hah.. perlu diketahui, biaya kuliah di Korea sangat mahal. Dan Jika kamu berfikir bahwa aku gila karena jauh-jauh ke Korea hanya untuk kursus menjahit dan kerja paruh waktu? kamu salah...

karena bukan hanya itu yang kulakukan, karena 2 minggu yang lalu saat aku berjalan-jalan ke Han River bersama Jenny, aku dihampiri oleh seseorang yang mengaku sebagai orang yang sedang mencari seseorang untuk dijadikan idol. Awalnya aku sempat ragu tapi Jenny meyakinkan ku, dan kami di bawa kesebuah gedung.. gedung yang sangat ku kenali, karena aku sangat mengidolakan idol yang bernaung dalam agensi ini.. SM Entertaiment.

Flashback 2 minggu yang lalu.

Aku berdiri diambang pintu dengan tangan dan kaki yang gemetar, aku tak tau lagu apa yang harus kunyanyikan. Ini audisi yang terlalu mendadak. Sedangkan Jenny kini tengah memberiku semangat dari jauh di ruang tunggu.

Dengan berat aku menghembuskan nafas kasar, dan memasuki ruang audisi itu. Aku sempat bingung saat sudah masuk kesini, karena aku masih belum mengerti dengan Bahasa Korea. Jadi sebisa mungkin ku jawab dengan Bahasa Inggris.

"Siapa namamu?" Tanya seorang lelaki paruh baya yang ku ketahui bernama Lee Sooman, beliau pendiri SM Ent.

"My name is Riana Willysya"

"Kau bukan orang korea?" Tanyanya lagi dan aku menggeleng kikuk.

"Aku dari Indonesia"

"Baiklah Riana, mau apa kau kemari?"tanya nya membuatku mengerutkan alis bingung.

"Bernyanyi? Menari? Atau acting?" Tanya nya lagi

"Bernyanyi" jawabku.

"Baiklah, lagu apa?"

"Taeyeon-Rain" jawabku setengah gugup. Dan tanpa babibu lagi, musik mulai mengalun, aku mengambil microfon yang ada di depanku dan mulai bernyanyi, untungnya aku hafal lagu ini. Karena ini adalah salah satu lagu favoritku.

Lagu sudah selesai ku nyanyikan, dan jujur semua ini seperti mimpi bagiku. Semua nya tak terduga.

"Baiklah, cukup.. suaramu bagus dan merdu, silahkan tunggu kabar selanjutnya dari kami. Kami akan mengirimkan surat pemberitahuan padamu seminggu lagi." Aku pun keluar ruangan dengan nafas lega.







"Riana! Kamu melamun?" Tegur seseorang yang ku ketahui bernama Kim Hana, ia rekan kerjaku di cafe ini.

"Ah, maaf.." ujarku membungkuk

"Hey.. tak perlu membungkuk" ujar Hana meluruskan tubuhku lalu memasang topi seragam miliknya.

"Permisi" ujar seseorang.

"Ri.. Pelanggan pertamamu hari ini. Semangat!" Hana menepuk pundakku lalu berjalan menuju dapur dengan tersenyum penuh arti.

"Selamat datang di cafe kami, ada yang ingin anda pesan?" Tanya ku ramah, mendapati seorang laki-laki bertubuh tinggi di hadapanku kali ini.

"Aku ingin cappucino dingin ukuran medium 1 dan roti bakar selai coklat 1" ujar nya dengan tersenyum ramah.

"Baik.. cappucino dingin ukuran medium 1 dan roti bakar selai coklat 1. silahkan di tunggu," ujarku tak kalah ramah.

"Tunggu sebentar" lelaki ini mencekal lenganku yang saat ini akan mengerjakan pesanannya.

"Iya, ada lagi yang kurang?" Tanyaku

"Tidak ada.. emm.. nama mu cantik, Riana Willysya"







TBC

IN THE RAIN (OSH/PCY) [COMPLATE ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang