Ijinkan aku menceritakan ini...Saat smp aku mulai mengenalnya. Berfoto profil karakter anime, foto sampul pegunungan fuji yang gak pernah ganti dan isi postingannya yang gak jauh dari anime jepang. Meski hanya sebatas teman dunia maya namun ia adalah satu-satunya teman terdekatku yang mengerti bagaimana luar dalamku. Bahkan aku sudah menganggapnya lebih dari sekedar teman online melainkan... sahabat, meski aku juga agak malu kalau dia tahu apa yang aku pikirkan tentangnya. Haruskah aku memperkenalkan namanya?... setahuku nama aslinya adalah... Daniel. Jauh telak dengan nama fesbuknya Ishikawa Rein Heartfilia, yang sok dikerenin(dijepangin), sama denganku ding. Ia lahir ditahun yang sama denganku 1998,mungkin harusnya kita ada dikelas yang sama tahun ini, kelas satu SMA tapi ia pernah berkata kalau ia masuk sekolah lebih awal dibanding yang seusianya. Jadi sekarang ia kelas dua SMA.
Dibanding dunia nyata, aku sangat aktif didunia maya. Blogging, fanfic, wattpad, fesbuk, twitter, dan lain seterusnya. Sampai temanpun aku punya banyak. mereka pecinta anime semua. Sedangkan di dunia nyata, aku kebalikan dari itu, aku tak pandai mengoleksi banyak teman, bergaul, bercengkrama, atau ikut berorganisasi. Pemurung,penyendiri, anti social,si pemburu jam pulang, itulah yang mereka kenal dariku. Disekolah baruku ini kukira semua akan berjalan lancar sesuai yang kuinginkan. Nyatanya aku kembali dipertemukan dengan keadaan seperti ini.
"pfft... serius itu punya nadia? " ucapan itu melayang ke telingaku, tepat ketika aku mau keluar dari pintu toilet. Sesaat aku mengurungkan niatku "iya lah, udah gitu lu tau gak isinya gimana... dear diary ada perasaan rindu yang tersilam oleh waktu, berkelana senja abu-abu, ia tak lagi menemukan tempat bersinggahnya yang seru ... kukira " . ia membaca semua yang kutuangkan ke diary. Aku memalukan. Dinding toilet kupaksa jadi alat sandaran, sebelum akhirnya aku harus menyerosotkan tubuhku padanya. Aku tak sanggup untuk berdiri atau mendengarnya.
"rein ..." tulisku dichat messenger. Aku tahu dia tidak sedang online... aku hanya ingin memanggil namanya saja. Atau sekedar memberi pertanda kalau aku sedang berada di posisi yang sangat membutuhkannya. Dipinggiran danau terbias jelas wajah mendengusku dari airnya, bahkan berkali-kali tanganku gatal untuk melemparinya dengan batu kerikil. Tiba tiba ia membalas chatku "kenapa lagi tuan putri?". Sepintas aku tersenyum, lalu bersemangat mengetik "aku kehilangan diaryku L"
"lah Kok bisa?"
"aku kelupaan, dan seseorang menemukannya, teman sekelasku. Dia membaca curhatanku, dia menertawakannya :( "
"duhh... bagaimanapun kan itu privasi, lagian kamu segala bawa ke kelas buku penting kayak gitu"
"maafkan aku, aku sangat bodoh L, rein aku harus gimana DX"
"yaa kamu harus cakar cakar tembok kali atau nangis-nangis alay sambil nelen panci"
"aishhh! Aku akan menelanmu !"
"hahaha.... ambil buku mu lah, entah bagaimanapun caranya"
"tapi aku gak berani DX"
"kenapa nggak berani?.. itu kan bukumu, itu hakmu meminta bukumu kembali"
Memintanya kembali? Itu jelas tidak mungkin. Aku tidak seberani itu untuk memintanya kembali. Lagipula jika aku mendesaknya pasti ia akan langsung mempermainkanku seperti yang telah lalu. Rasanya aku kembali membohongi rein dengan menjawab bahwa aku akan melakukan sesuai yang ia katakan. Aku harap aku tak pernah menemuinya didunia nyata. Atau nanti aku akan ditagih karna janji-janjiku yang semu itu
Dijam istirahat kedua,selepas shalat dzuhur aku bergegas masuk kedalam kelas, tapi ternyata masih tidak ada siswa disana. Aku pun menunggu diluar kelas. Duduk dibangku panjang yang berhadapan tepat dengan pot dan tanaman hias kelasku. Sesuatu yang tak masuk akal tiba tiba terjadi, didepan lapangan basket rani yang kemarin kupergoki ditoilet sedang membuka sebuah buku bercover biru muda. Aku langsung mengenal nya. Itu diary milikku!. Aku langsung berlari sekencang mungkin untuk dapat menyusulnya. Hingga sesampainya ditengah lapangan dan didepan dia, aku meminta buku itu kembali.
YOU ARE READING
Oneshot Cyber Friend: Rein
Romanceaku biasa memanggilnya Rein, nama yang sengaja kusingkat dari nama panjang yang biasa tertempel diprofil facebooknya" ishikawa rein heartfilia "...memang hanya sekedar teman online, tapi dialah satu-satunya orang yang mengerti banyak hal tentangku.