prologue

254 14 6
                                    

Taksi  ini memberhentikanku di depan gedung megah, sekolah ternama di kota New York. Perlahan aku mulai mengangkut barang-barangku keluar dari taksi. Sinar mentari yang begitu hangat membuat semangatku semakin membara untuk memasuki sekolah baru ini.

“Simpan saja kembaliannya.” Ucapku ramah. Dengan cepat kulangkahkan kakiku menuju gedung sekolah. Sedikit kuno, namun elegant. Membuatku merasa berada pada tahun 1980.

“Ah, maaf.” Tanpa disengaja aku bertabrakan dengan lelaki berpakaian serba hitam. Aneh sekali, lelaki ini tampak begitu dingin. Mengerikan.

Tanpa menghiraukan respon lelaki  tersebut, aku memilih untuk segera memasuki kamarku. Ya, Sekolah ini dilengkapi dengan asrama. Ruang demi ruang kulewati, dan tibalah aku di asrama putri.

“Kau pasti Amy Hamilton, bukan?” Seorang perempuan tepat berdiri di depan pintu asrama putri.

“Ya.”

“Dari Texas, berumur 17 tahun.”

“Um, ya.”

“Sudah kuduga, kepala asrama selalu memberitahuku tentang info bodoh seperti itu.” Ucapnya sambil tertawa kecil. “Aha, lupakan. Aku, Emily Bennett.” Sambungnya sambil tersenyum ramah.

“Um, hi.” Aku tidak tahu harus menjawab apa, mungkin aku belum terbiasa berbicara dengan seseorang di sini.

“Aku sekamar denganmu, dan mulai sekarang kita akan menjadi  teman.” Girangnya sambil menarikku menuju kamar. Belum  beberapa jam di sini, aku sudah merasa nyaman. Baguslah, artinya aku tidak perlu pindah sekolah lagi.

“Amy Hamilton, ya…” Seperti ada suara bisikan yang terdengar di telingaku. Tapi siapa peduli? Mungkin hanya perasaanku saja. Dan yang paling penting adalah, petualangan baru akan kumulai di sini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 13, 2014 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Blood VictimsWhere stories live. Discover now