"Tunggu sebentar" lelaki ini mencekal lenganku yang saat ini akan mengerjakan pesanannya.
"Iya, ada lagi yang kurang?" Tanyaku
"Tidak ada.. emm.. nama mu cantik, Riana Willysya"
###
Aku mendengus sebal, kukira hanya di Indonesia kudapati lelaki hidung belang, ternyata disini juga ada. Dengan malas aku berjalan menuju meja nomor 4 yang berada di sudut cafe dekat jendela kaca.
"Tuan, ini pesanan anda. Selamat menikmati." Ujarku lalu membungkuk hormat dan kembali ke bagian kasir.
Baru lima menit yang lalu aku mengantar pesanan pelangganku. Hana tiba-tiba saja berlari kecil dan menghampiriku.
"Hah.. Ri..kau mendapatkan surat ini dari seseorang" ujar Hana dengan terengah sambil memberiku sepucuk surat dengan amplop berlambang SM.Ent di pojok atas sebelah kanannya.
"Surat??" Tanyaku sendiri
"Apa kau mengikuti audisi untuk menjadi idol? Aku tak mengira kau punya bakat seperti itu.. cepat buka? Aku sudah tak sabar" celoteh Hana membuatku membuka amplop itu perlahan.
Selamat Untuk Riana Willysya
Kamu masuk menjadi salah satu Trainee istimewa di Agensi kami.SM Entertaiment.
Lee Sooman."Huaaa!! Hana!! Aku berhasil menjadi trainee !! Aku berhasill !! Astaga!!" Aku memeluk Hana dengan erat
"Benarkah??? Benarkah??? Aaa.. aku turut bahagia Ri !!" Hana ikut memekik bahagia ditengah pelukanku. Untungnya di dalam cafe ini hanya ada satu pengunjung cafe. Si lelaki yang tinggi menjulang itu... tapi tunggu... lelaki itu...
Dia tersenyum samar (???)
###
Aku berjalan menelusuri Han River sendirian, ini masih pukul 8.30 KST, mungkin karena ini malam minggu, Han River tampak mulai ramai.
Tidak lama ponsel ku berdering, mendapati nama Sehun terpampang disana.
"Halo, kenapa hun?"
"Lo dimana? Kenapa gak ngabarin gue seharian?"
"Lah.. lo siapa gue emang??"
"Anjir.."
"Seharian gue kerja, ini baru pulang. Masih di jalan sih"
"Lo dimana? Kok kayaknya rame?"
"Ya rame lah.. banyak manusia disini."
"Serius gue Ri! Lo lagi dimana?"
"Han River. Kenapa? mau nyusul?"
"Dih ogah..!"
"Terus lo ngapain nanya kampret!"
"Ih Riana kasar ya ngomongnya sama oppa"
"Najisin banget elu.. oh ya? Lo dimana? Gue ada kabar baik nih.. pasti lo terkejut"
"Kabar apaan? Cepet ngomong. Gue sibuk nih!"
"Sok sibuk lo njir..." aku menarik nafas sejenak
"Gue ketrima jadi Trainee di SM.Ent. gimana??? Seneng gak lo?" Lanjutku
"Eanjir.. lo kapan audisi??? Tunggu di situ.. gue otw sekarang juga ke sana, send location buruan!.. kita harus rayain ini!!" Dan Sehun mematikan sambungan telefon
"Dasar bocah ajaib!" Monologku sambil mengirim lokasi ku pada Sehun.
###
"Lo kapan audisi sih ri?? Kok gak bilang gue?" Tanya Sehun yang sedang menyeruput bubletea. Kita sedang duduk di sebuah bangku yang ada di Han River sekarang.
"Seminggu setelah gue dateng kesini, gue jalan-jalan sama Jenny, eh tau-tau di samperin orang trus nyuruh ikut audisi.. ya udah akhirnya gue ikut dan sekarang keterima" jawabku senang.
"Wah.. lo kudu traktir gue nih pokoknya"
"Belum gajian gue Hun.. batagor aja ya? 2000. Hehe"
"Ini di Korea! Mana ada batagor!" Kesal Sehun
"Nih.. dompet gue aja gak ada isinya.. cuma ada KTP doang, masa lo tega sih minta traktir gue" ujarku memelas
"Ah elu mah.. eh Ri.. itu apaan dah rame-rame? Kesana yuk?" Sehun menarikku kedalam kerumunan, dapat ku lihat jika ada seorang lelaki dengan sebuah gitar akustik sedang bernyanyi di tengah-tengah kerumunan itu saat ini.
"Lah.. gue kira apaan" sesal Sehun
"Cowok itu bisa nyanyi ternyata?" Gumamku sendiri membuat Sehun menoleh kearahku.
"Lo kenal dia juga? Dia temen gue" tunjuk Sehun dengan dagunya pada cowok yang kini sedang bernyanyi ditengah kerumunan orang itu.
"Cowok itu temen lo??? Astaga! Dunia begitu sempit"
###
(Tulisan miring atau tulisan seperti "Aku-Kau-kamu" itu menandakan mereka ngomong pake bahasa Korea)
"Apa uang dari orangtuamu kurang? Sampai kau mengamen seperti itu?" Sehun bertanya menyelidik dengan lelaki tiang yang ada di depannya ini, sedangkan aku hanya menyimaknya saja.
"Ayolah..kau sendiri sudah tau apa hobiku, dan aku tidak kekurangan uang. Camkan itu tuan muda Oh!" Ujar lelaki ini sambil memutar matanya malas.
"Jadi.. kalian berteman?" Tanya ku ragu yang pada akhirnya membuka suara.
"Iya.. kita berteman sejak kecil. kenalkan.. aku Park Chanyeol, kau Riana kan? Kita sudah bertemu sebelumnya" Chanyeol tersenyum setelah bersalaman denganku
"Kalian sudah bertemu dimana?" Tanya Sehun tidak terima
"Cafe tempat gue kerja, biasa aja dong muke lo"
"Ini udah biasa gue.." dengus Sehun, sedangkan Chanyeol hanya menatap kami penuh tanda tanya.
"Tolong bicara dengan bahasa yang kumengerti"
"Oh ya Ri.. Chanyeol itu ada di agensi yang sama dengan lo. Dia komposer dan juga rapper"
"Really?? Wow Chanyeol, aku tak menyangka kau seorang komposer. Dan kau ada di naungan SM.Ent? Kurasa kita akan sering bertemu." Ujarku tak menyangka. Membuat Sehun mendelik kesal
"Sering bertemu katamu? Jangan! Chanyeol seorang playboy, nanti lo di sakitin dia!" Kata Sehun yang kini membuat Chanyeol mendelik kesal.
"Playboy katamu?? Aku bahkan sudah 3 tahun menjomblo! Kau yang playboy! Pacarmu saja ada di setiap negara yang kau kunjungi!" Chanyeol memutar matanya malas.
"Stop boy's!!!.. kalian tak melihat tatapan orang yang berlalu lalang disini? Mereka melihat kalian berdua seperti pasangan homo yang baru saja bertengkar karena masalah sepele..."
"Aku tidak homo ri!!!/Aku tidak homo ri !!!" Pekik keduanya bersamaan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
IN THE RAIN (OSH/PCY) [COMPLATE ✔]
FanfictionDalam hujan aku terisak, seolah alam kini ikut berpihak pada kesedihan yang ku alami... #454 dalam general fiction 8/12/17 #822 dalam general fiction 11/12/17 #840 dalam general fiction 12/12/17 #543 dalam general fiction 14/12/17 #544 dalam general...