2 [Big Baby] I

66 11 0
                                    

3 Tahun yang lalu





Satu tahun Kemudian.

Peluh membasahi tubuhku, latihan kali ini benar-benar menguras tenagaku dengan ekstra. Kini aku berjalan menuju loker, mencari handuk untuk mengelap keringat yang menetes di dahiku lalu mengambil tas berisikan baju ganti.

Baru saja aku menutup pintu loker, tiba-tiba saja aku sudah di kagetkan dengan kemunculan Chanyeol di hadapanku, membuatku memekik sekilas.

"Aaa!!!"

"Yakk..jangan berteriak"

"Kau mengagetkan aku Chan!"

"Hahaha.. maaf, oh ya? Bagaimana latihanmu? Ku dengar akhir tahun kau akan debut solo. Benarkah??"

Aku bersandar pada loker dan menghembuskan nafas sejenak.

"Do'akan saja yang terbaik untukku.. oya apa Sehun sudah kembali dari dubai? Eonni ku mengundang kalian untuk makan malam"

"Kapan?"

"Nanti malam. Kau bisa kan Chan?" Tanya ku dengan mimik memohon.. selama setahun ini, mimik memohon ku pada Chanyeol tidak pernah gagal, ia pasti akan langsung menuruti apa mau ku.

"Baiklah.. ku usahakan datang, sekaligus menyeret bayi besar mu itu"

"Big Baby?? Nugu??" Tanya ku bingung

"Oh Sehun.. siapa lagi??" Ujarnya malas, membuatku terbahak.





###




Saat ini aku sedang membantu Jenny memasak didapur sambil menunggu dua manusia tiang itu sampai.

Baru saja aku meletakkan masakan Jenny di meja makan, suara bel sudah menggema di seluruh sudut ruangan, menandakan ada seseorang yang akan berkunjung, membuatku beranjak dari meja makan menuju ruang tamu dan membukakan pintu.

"Hai, Ri !" Sehun menyapaku dengan riang, melepas sepatu miliknya dan menggantinya dengan sendal rumahan, lalu disusul oleh Chanyeol dibelakang Sehun.

"Oh ya.. ini untukmu dan Jenny noona" Sehun memberiku dua buah paperbag berukuran sedang.

"Masuklah dan tunggu dimeja makan, Jenny eonni sedang memasak didapur. Aku mau menaruh ini dulu. Terimakasih hun.." aku menyuruh Sehun dan Chanyeol untuk lebih dulu menuju meja makan. Sedangkan aku menaruh paperbag ini dikamar.











"Ri, apa kau tau?" Ujar Chanyeol membuka percakapan. Kita sedang berada di meja makan sekarang.

Alisku bertaut tanda bahwa aku sedang bingung, "tau apa?"

"Bayi besarmu ini berulah lagi" Chanyeol mendengus dan menyenggol lengan Sehun dengan sikutnya.

"Aku tidak berulah. Chanyeol pembohong! Jangan dengarkan dia!" Ujar Sehun sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Jadi... bisa kau jelaskan padaku tuan Park? Apa yang sudah dilakukan oleh Bayi.Besar.di.depan.ku.ini??" Ujarku penuh penekanan dengan lirikan sinis yang mematikan.

"Sudah-sudah.. lebih baik kita makan malam sekarang..." ujar Jenny melerai kami.

"Jangan ada lagi yang berdebat dimeja makan, atau bokong kalian mau kutendang dengan sepatu hak tinggi milikku!" Lanjutnya membuat aku, Sehun, dan juga Chanyeol menelan saliva dengan kasar. Jenny memang cukup sadis, wajar jika ia belum menikah sampai sekarang.






Kami semua makan dengan khikmat di meja makan, menyantap masakanku dan Jenny. Yah, walaupun hanya masakan Jenny yang lebih dominan berada di meja makan. Aku juga sudah mulai terbiasa dengan masakan korea, yang tadinya menurutku terasa aneh, aku hanya tidak menyukai kimchi, itu saja... selebihnya aku suka, aku sangat menggemari acar lobak dan sapi panggang.. itu enak, apalagi jika gratis.

Selesai makan kami semua memutuskan untuk menonton film diruang Tv.

"Film ini saja!" Sehun mengambil sebuah DVD film romantis milik Jenny

"Yak !! Itu film menjijikkan.. film ini saja! Ini lebih menarik" Chanyeol merebut DVD ditangan Sehun dan menggantinya dengan DVD film komedi

"Selera kalian kampungan!!" Pekik ku yang kini duduk diantara Chanyeol dan Sehun, sambil mengapit leher kedua lelaki yang kini tengah memekik sakit akibat ulahku. Sedangkan Jenny tidak ikut campur, ia sudah cukup lelah jika aku, Sehun dan Chanyeol sudah berkumpul, maka ia akan memilih pergi entah kemana.

"Ri.. bagaimana jika film Fifty Shades Of Gray.. kurasa akan lebih menyenangkan." Chanyeol bersuara lalu dengan senang hati aku menjitak kepalanya keras.

"Aw!! Sakit Ri!!" Chanyeol mengaduh, sedangkan Sehun terkikik senang.

"Kau mau aku habisi hah!!" Aku menjitak kepala Chanyeol berulang kali, kurasa isi kepalanya memang sudah tidak waras... yang benar saja?? Ia mau aku membiarkannya menonton film dewasa dirumah ini?? Astaga!








###








Aku dan kedua manusia tiang itu tidak jadi menonton film, Chanyeol juga barusaja pergi karena mendapat telfon penting dari produser rekaman. Lalu dengan bergegas ia pergi menuju studio miliknya. Sedangkan kini hanya tinggal aku dan Sehun. Biasanya jika kita hanya berdua seperti ini, aku dan Sehun lebih suka berbicara dengan Bahasa Indonesia.

"Ri" panggil Sehun memecah lamunan ku

"Apa?"

"Mau ke Han river gak?"

"Ini udah jam 10 malem hun.. mau ngapain lo kesana malem-malem gini?"

"Ayolah Ri.. ya ya ya..."

"Ya udah, tunggu bentar gue ambil jaket dulu" aku masuk kedalam kamar, mengambil jaket boomber berwarna merah hati milikku dan mengirim pesan singkat pada Jenny jika aku akan pulang larut.









###






Aku dan Sehun sudah berada di han river sekarang. Menikmati udara malam dengan sekaleng kopi yang Sehun beli dari mesin penjual otomatis.

Sesekali menyesap kopi, kudapati Sehun tengah merangkulku saat ini. Kami sering melakukannya, hanya sekedar merangkul Sehun dan bergandengan tangan atau yang seperti sekarang...

Kami duduk dengan Sehun yang merangkulku dan aku yang bersandar dipundaknya. Kami tidak punya hubungan khusus, sejak awal pertemuan ku dengan Sehun.. kami hanya berteman, tidak lebih. Yah, aku cukup sadar diri, karena status sosial kami yang berbeda. Ah.. hidupku sudah mirip drama korea sepertinya.

Kini aku merasakan jantungku mulai memacu dengan cepat, aku suka tubuh Sehun yang hangat.

"Ri.." panggil Sehun yang kujawab gumaman pelan.


















"Lo suka gak sama gue?"















TBC

IN THE RAIN (OSH/PCY) [COMPLATE ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang