Episode sebelumnya
Aku lalu mengeluarkan dua belati kesayanganku dan mendekatkan ke dua pedang di hadapanku, saat aku mendekatkannya kedua belatiku bercahaya, setelah cahaya itu redup aku sudah memegang kedua pedang itu dengan rantai yang terhubung di pangkal gagang kedua pedang itu
Kedua pedang itu bersinar setelah aku menyalurkan kekuatanku, yang kanan di selimuti aura merah sedangkan yang kiri di selimuti aura ungu
Monster itu semakin mendekat bahkan tanah di sekitarnya ikut bergetar, tapi aku masih diam tak bergerak, kemudian cairan hangat mulai mengalir di mataku, tak berapa lama kemudian cairan berwarna merah menaglir di sebelahya
ROOAAA.......
"HEEAAA...." balasku dengan berlari dengan air mata yang terus mengalir menerjang monster yang berada di hadapanku
Aku yang mulai kehilangan kendali mulai menerjang monster yang berada di depanku, emosi dan kekuatanku bercampur aduk, walau aku tidak menggunakan kekuatan mata kiriku tapi kekuatannya setara
Monster itu mulai melancarkan serangan pertama, tangan kanannya terangkat dengan mengepalkannya dengan erat, lalu mulai meluncurkannya ke arahku
Dengan sigap aku sudah menghindar dengan melangkah di sebelah kiri dari serangan pertamanya, lalu aku mengayunkan pedang di kedua tanganku secara bergantian
CRIAT... CRIAT... CRIAT... CRIAT...
DUUAARR...
Suara pedangku yang menyayat pergelangan tangan kanan moster itu, lalu dari luka yang aku beri muncul percikan api dan petir yang meledak dan alhasil pergelangan kanannya terpotong
Sebenarnya itu adalah efek dari kedua pedang yang aku pegang, pedang yang berada di sebelah kananku memberi efek api, sedangkan pedang di sisi kiriku memberikan efek petir
ROOAAA....
Teriak kedakitan monster itu, lalu monster itu menatapku dengan tatapan penuh kebencian, tapi
Hanya itu saja...
aku mengangkat kepalaku yang dari tadi tertunduk dengan air mata yang masih berbekas dan air mata darah itu masih mengalir dari mata kiriku yang terpejam
Aku mulai menghirup nafas panjang dan mulai mengeluarkannya secara perlahan
Sekarang tatapanku berubah menjadi kosong, seolah tidak ada yang menarik di depanku
Seolah mendapat tantangan, montser itu menyerang dengan lengan kirinya, aku melompat untuk menghindarinya dan mendarat di atas tangannya
Aku langsung berlari ke arah kepala monster itu dengan menancapkan kedua pedangku ke tangannya
Meninggalkan garisan dari kedua pedangku lalu keluarlah efeknya, terlihat kobaran api dan kilatan petir dari luka yang aku berikan
ROOAAA...
Monster itu kesakitan dan mulai menyerang dengan lengan kanannya
Dengan sigap aku langsung melompat tinggi di udara, aku melihat hasil luka yang berhasil aku lancarkan di lengan kiri monster itu
Dari pergelangan tangan sampai hampir menuju pundak
Bagus...
Di udara aku melemparkan kedua pedangku, dan alhasil menancap di dadanya, saat menancap pedang itu juga memancarkan efeknya seperti hendak meledak
KAMU SEDANG MEMBACA
Anime Sekai (Random Update)
FantasíaCerita ini terinspirasi oleh anime Danmachi. Yang menceritakan 2 pemuda yang terhisap ke dunia lain yang penuh misteri dan keanehan. Dimana dewa, manusia,dan makhluk fantasi hidup berdampingan dan menaklukkan menara 100 lantai yang di penuhi monster...