Part 2 [My Roommate]

223 40 6
                                    

[PART 2] THE PRODIGIUM HIGH SCHOOL
Main Cast: Park Jiyeon, Kim Myungsoo etc.
Genre: Fantasy, Romance, School life, Comedy, Family, etc.
Author: RinHyomi
Based on Hex Hall by Rachel Hawkins

......

Park Jiyeon, gadis yang baru saja menginjakkan kakinya di Haneul school itu mulai terbakar emosi. Ia tidak terima ejekan yang dilontarkan namja yang sok keren itu menurutnya. Mungkin sedikit balasan akan membuat namja itu sadar sedang berhadapan dengan siapa.

Jiyeon mengangkat kedua tangannya dan memikirkan mantra yang paling kenjam yang bisa dipikirkannya – yang melibatkan bisul dan napas bau serta gangguan fungsi pencernaan yang parah. Ia yakin itu akan berhasil.

Dan kau tahu? Tidak terjadi apa-apa!
Ia tidak merasakan ada sensasi air mengalir ke ujung jarinya, tidak ada detak jantung yang menjadi cepat, tidak ada merinding. Hal yang biasa ia rasakan saat merapalkan mantra.

Jiyeon hanya berdiri disana seperti orang idiot, sambil menulurkan jari-jarinya ke arah namja itu.

Apa-apan ini? Aku tidak pernah kesulitan merapal mantra sebelumnya.
Lalu ia mendengar suara wanita tua yang berkata, “Sudah cukup, nak!”

Jiyeon berbalik ke arah beranda depan, tempat wanita yang sudah agak tua berbalut jas biru cerah berdiri di antara kedua kaktus yang tingginya melebihi tinggi wanita tua itu, mengerikan. Dia tersenyum, tetapi tu salah satu senyum boneka yang mengerikan. Dia sedang menunjukkan satu jari panjangnya kepada Jiyeon.

Jiyeon pun tahu sebab mengapa mantranya tidak berhasil, pasti karena terhalang wanita ini.

“Kita tidak menggunakan kekuatan untuk melawan Prodigium lain disini, tak peduli walaupun kita diprovokasi,” katanya, suaranya lembut, mengandung asap, merdu. Bahkan, kalau rumah itu bisa bicara, Jiyeon rasa akan kedengaran persis seperti wanita ini.

“Myungsoo-shi!?” sahut wanita tua itu pada namja sok keren yang baru saja meledek Jiyeon – yang sepertinya ingin menghindari amukan wanita itu, ia tahu seharusnya ia tidak melakukan sihir pada werewolf muda tadi. Namja beralis tegas itu menarik napas kesal, diikuti detik selanjutnya berbalik memasang tampang tak berdosanya dan tersenyum pada wanita itu.

“Ne, Kyojangnim.”

“Boleh kah aku menambahkan, Myungsoo,” wanita itu melanjutkan, sambil berputar ke arah lelaki berambut gelap.

“Gadis ini masih baru di Haneul, tapi kau sudah tahu bahwa dilarang menyerang siswa lain.”

Myungsoo mendengus, “Jadi, aku seharusnya membiarkan werewolf itu memakannya?”

“Sihir bukanlah jalan keluar untuk semuanya,” jawab wanita itu.

“Myungsoo?” tanya Jiyeon, sambil menaikkan kedua alisnya. Hei, kau boleh jadi bisa mengambil kekuatan sihirku, tetapi kekuatan sarkasme masih bisa kulakukan. “Apakah nama belakangmu Park? Park Myungsoo? Pasti kau punya skill melucu sejak lahir? Ooh!” katanya – dengan membelalakkan mata – “tapi sepertinya kau tidak punya teman sama sekali, itu bisa aku lihat dari wajah angkuhmu, malang sekali!”

Jiyeon berharap bisa menyakiti perasaannya, atau setidaknya membuatnya marah, tetapi dia masih saja tersenyum kepadaku. “Sebenarnya Kim Myungsoo, dan aku bahkan punya banyak penggemar. Nah bagaimana denganmu?” Dia memicingkan mata.

“Sebentar, rambut cokelat, fashion parah, ada aroma seperti gadis kutu buku ... apakah panggilanmu Sohyunie? Yeonie? Pasti nama imut yang berakhiran ie.”

Kau tahu kan, bagaimana rasanya kalau mulutmu bergerak teapi sebenarnya tidak ada suara yang keluar? Ya, begitulah yang terjadi. Kemudian, tentu saja ibuku memilih saat itu untuk mengakhiri percakapannya dengan orangtua Jungkook  dan memanggilku, “Yeonie-ya changkaman!”.

(Haneul) The Prodigium High SchoolWhere stories live. Discover now