Lembar satu

1.9K 152 3
                                    

Mungkin judulnya anti mainstream banget ya, gpplah....

Pemeran utama dalam cerita ini tentu saja yunjae, couple favorite author sendiri hahahaha..













Happy Reading ~~~~









Yunho mengumpat saat supir pribadi yang di tunggunya tidak kunjung datang, satu jam lagi ada pertemuan penting dengan orang nomor satu di korea, presiden Kim hyun joong.

Seorang pelayan pria menghadap, membungkuk hormat pada sang tuannya. " mohon maaf tuan, lee gi seung tidak bisa hadir hari ini dikarenakan sedang sakit tuan." Pelayan pria berusia sekitar empat puluhan memberitahukan sebab supir pribadi yunho yang tidak kunjung datang padahal sang majikan sudah mewanti-wanti untuk bisa datang apapun yang terjadi.

Raut datar jung yunho membuat pelayan tersebut tidak mempunyai nyali lagi.

" pecat dia sekarang juga, dan kau bersiap-siaplah karena kau yang akan menggantikan dia sebagai supirku mulai saat ini." Yunho mengeluarkan titahnya dengan nada dingin. Sang pelayan hanya bisa mengangguk patuh.

Yunho berjalan memasuki ruang tamu mansion miliknya yang paling mewah yang ada di seluruh korea. Matanya memandang berbagai lukisan antik koleksinya yang ia dapatkan dari seluruh penjuru dunia, ia seorang milyarder yang sangat di segani di kalangan pebisnis dari berbagai mancanegara.

Jung yunho tidak mempunyai orang tua, ayah dan ibunya sudah  wafat bertahun-tahun lalu. Ia juga tidak memiliki sanak saudara, hidupnya sebatang kara, hanya di temani para pelayan yang jumlahnya ratusan mengabdi padanya, mereka menyayangi Jung Yunho yang baik hati walaupun sering bertindak sesuka hatinya.








Supir dadakan yang sebelumnya menjadi pelayan khusus menyiapkan keperluan Jung Yunho kini mengendarai limousin  dengan sangat nyaman. Jung Yunho duduk dengan tenang di kursi penumpang, matanya terpusat pada sebuah surat kabar di tangannya yang menampilkan presiden korea dengan menggandeng putri tunggalnya yang sangat menawan. 










Jaejoong menangkupkan tangannya di depan dada, matanya mengedip polos, memohon agar di ijinkan untuk ikut di acara jamuan dengan para pebisnis yang membuat perekonomian korea maju dengan cepat.

Kim hyun joong merapikan kerah jasnya yang sangat pas di tubuhnya. Menatap putrinya dengan tatapan teduhnya. " tidak bisa nak, ini pertemuan penting, kau tidak bisa ikut serta jika kau bukan dari kalangan jajaran pemerintah, kau mengerti." Kim hyun joong memberi pengertian sebab musabab jaejoong putrinya yang sangat cantik untuk tidak memaksa ikut serta dalam pertemuan tersebut.

Jaejoong menggembungkan pipinya dengan sebal, ia kan hanya ingin menemani ayahnya selama ibunya pergi dalam acara kenegaraan di den haag belanda.

" ayah tidak mempercayaiku ?" Jaejoong bertanya dengan kesal, ayolah dia hanya ingin ikut, ia bosan di rumah seharian ini.

Kim hyun joong menggeleng, putrinya sangat keras kepala jika menginginkan sesuatu, turunan darinya. " baiklah, tapi kau harus janji untuk tidak bertingkah yang aneh di hadapan para tamu ayah nanti, ayah tidak ingin mereka membuatmu malu karena sikap cerobohmu itu." Akhirnya hyun joong mengijinkan putrinya ikut serta. Jaejoong berjingkat senang, gadis berusia dua puluh lima tahun tersebut mengecup pipi kanan hyun joong dengan semangat. " terimakasih ayah " sahut jaejoong sebelum berlari menuju kamarnya untuk bersiap-siap.

Kim hyun joong hanya mampu menggeleng, tertawa pelan dengan tingkah putrinya yang selalu semangat. Ah... Hyun joong jadi merindukan istrinya yang masih di den haag selama beberapa hari lagi.

Dua puluh menit kemudian jaejoong turun ke lantai bawah dimana ayahnya berdiri memandangnya dengan penuh keterpesonaan, jaejoong terlihat cantik dan anggun secara bersamaan dalam balutan gaun selutut  berwarna peach.

Aa Bali Habibi ( Sayangku, Aku Ingin )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang