Chapter 9 : Tak Terduga

316 42 3
                                    

Pagi ini Aku dan Egy berangkat sekolah bareng.Ya, sejak kejadian dirumah sakit itu aku mulai membuang keegoisanku untuk memiliki Egy karena aku tak mau merusak persahabatanku dengan Egy.

****

"Sampai..." kata Egy

"Kuy turun." aku

Kami turun dari mobil sport silver itu dan masuk kedalam sekolah beriringan. Egy-pun merangkul-ku disepanjang koridor sekolah tanpa peduli banyak sorot mata yang menatap sinis ke arah kami.

Kami memasuki kelas XI Biologi 2 yang berada dilantai 2, lalu duduk di bangku masing masing.

"Vi..." panggil Egy

"Hn.." aku

"Sebenernya gue mau ngomong sesuatu sama lo." kata Egy sambil menatap manik mataku dengan serius.

"Ngomong aja gih." kataku sambil menatap manik mata abu abu itu.

"Emm....Ntar pulang sekolah aja deh." Egy sambil senyum. Lebih tepatnya seperti senyum memendam sesuatu

"Yaelah, bikin gue penasaran ae lu anak kecebong." kataku sambil manyun yang hanya dibalas dengan senyuman oleh pemilik mata abu abu itu.

******

"Emang kita mau kemana sih?" tanyaku  karna sedari tadi seperti tidak sampai sampai
"Ke Danau." jawab Egy tanpa menatapku
"Ngapain ke Danau." tanyaku lagi
"Bawel deh ntar juga tau kok."

Sebelum ke Danau kami pulang terlebih dahulu dan berganti pakaian.

*diDanau

"Waooooo... Its beautipul, amajing, wonderpul, its very very very the best, its...." Belum sempat aku melanjutkan kalimatku egy memotong perkataanku

"Belajar dimana sih lo, bahasa inggris belepotan kek gitu mana crewet lagi." Egy yang langsung kutatap dengan sinis

"Btw, bagus banget ini semua lo yang siapin?" tanyaku sambil menatap terkesima ke sekitar Danau.

Ya memang semenjak dulu kita ke sini, aku dan Egy menjadikan Danau ini tempat favorit kami.

"Hmm.. Bagus ga?" tanya Egy sambil menatapku yang masih terkagum kagum dengan apa yang aku lihat.

Bagaimana tidak Egy menghias tempat ini dengan sedemikian rupa, perfect sekali.

Seperti di ayunan dihiasi akar beserta daun yang masih segar yang melilit pada pegangan ayunan, disamping ayunan  ada banyak balon warna merah dan putih begitu juga di pinggiran danau ada kepingan bunga mawar merah dan putih yang dibentuk love dan dikelilingi balon pula.

"Bagus kok, ini semua buat apa?" tanyaku sambil sedikit takut akan jawabannya yang tidak aku inginkan seperti kejadian lalu.

"Jadi gini..." Egy menggantungkan kata katanya
"Gini apa?" tanyaku tidak sabar

"Sebenernya.....
Sebenernya...Emm gue mau nembak seseorang disini." katanya sambil menunduk menyimpan segala uneg unegnya

"Siapa?" tanyaku sambil berusaha menetralkan detak jantungku. Bukan apa apa aku hanya tak ingin luka lama terjadi kembali dengan orang yang sama dan di tempat yang sama

"Adadeh.. Hehehe.." jawabnya asal

"Yaudah kalo ga mau kasih tau gue pulang."

"Jangan jangan, oke gue kasih tau,, dia itu......
'Plis jawab apa yang gue mau gy' batinku

"Dia itu cewek...
Belum selesai Egy melanjutkan kata katanya aku sudah memotongnya

"Yaiyalah cewek masak cowok sih Gy."
"Kalo orang lagi ngomong tu jangan dipotong dodol." kata Egy sambil mencubit hidungku.

Thanks My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang