Kim Taehyung memasang wajah serius saat membaca novel detektif yang baru saja dibelinya sore tadi sambil mendengarkan musik dari mp3 playernya.
Bogo shipda, ireohke malhanikka deo bogo shipda.
Neo sajineul bogo isseodo
Bogo shipda
(Aku merindukanmu, ketika mengatakannya aku semakin merindukanmu.
Aku melihat fotomu, namun aku masih sangat merindukanmu)Taehyung terhenti dari kegiatannya. Kemudian mendengarkan lagu itu, mendadak ia merindukan seseorang yang sudah lama pergi darinya.
Flashback on
Kim Taehyung dan Park Jimin. Siapa yang tak mengenal kedua namja manis yang sudah bersahabat sejak masih dalam rahim ibu mereka. Tak pernah terpisahkan sedikit pun dan ke mana-mana selalu terlihat bersama.
Saat itu mereka sudah menginjak kelas 2 SMA, dan seperti sebelum-sebelumnya mereka satu sekolah, satu kelas dan bahkan duduk di satu meja yang sama.
"Tae, kau sudah memutuskan akan kuliah ke mana?"
"Well, bukankah kita sudah sepakat untuk berkuliah di kampus yang sama? Lagi pula masih ada satu tahun untuk memikirkan hal itu, Jim."
"Tapi... maafkan aku, Tae. Sepertinya aku tak bisa mewujudkan rencana kita itu."
"Apa maksudmu?"
"Aku akan berkuliah di Jepang, Tae, bersama kakak sepupuku, Min Yoongi."
Taehyung tentu saja terkejut. Bagaimana Jimin bisa semudah itu mengingkari janji mereka?
"Jim kau tahu kan aku tidak bisa meninggalkan Korea untuk berkuliah. Aku sudah terikat dengan perusahaan appa-ku. Dan.. Argghh, kenapa kau tiba-tiba ingin ke sana?!"
"Aku hanya ingin merasakan suasana baru, dan di sana aku bisa mempelajari hal yang kusuka lebih dalam lagi."
"Dan meninggalkanku?"
"Tae... maaf."
"Sudahlah. Kau mungkin memang sudah bosan berada bersama orang sepertiku." Taehyung pergi meninggalkan Jimin yang hanya bisa tersenyum pedih.
"Maafkan aku, Taehyung-ah."
---
Waktu begitu kejam, aku membenci diri kita. Sekarang sungguh sulit bahkan hanya untuk melihat wajah masing-masing.
Hanya ada musim dingin di sini.
Walaupun di bulan Agustus, musim dingin tetap di sini.---
Setelah mendengar keputusan Jimin, Taehyung menjauhinya. Ia masih tak merelakan keputusan sang sahabat, atau lebih tepatnya ia tak sanggup membayangkan hidup tanpa Jimin. Mereka sudah bersahabat sejak kecil, tentu bukan hal mudah bagi Taehyung untuk menerima keputusan itu begitu saja.
Sekarang musim dingin, musim yang tidak begitu ia sukai. Jimin pun sama, tapi setiap kali musim ini datang mereka akan menghabiskan waktu bersama hanya di dalam rumah, atau sesekali membuat boneka salju, dan menunggu datangnya musim semi yang indah.
Namun hal itu sudah tidak dapat mereka lakukan lagi sekarang. Jimin terlihat tak tertarik untuk memperbaiki hubungannya dengan Taehyung dan tetap memilih untuk melanjutkan jenjang sekolahnya ke Negeri Sakura itu.
---
Hatiku membuat waktu berjalan.
Seperti serpihan salju yang ditinggal sendirian.
Aku ingin menggenggam tanganmu dan pergi ke sisi lain dari bumi untuk menghentikan musim dingin ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day√
Short Story[Songfict #1] Aku merindukanmu ketika mengatakannya aku semakin rindu aku melihat fotomu namun aku masih sangat merindukanmu ...... "Jimin ah, bagaimana kabarmu disana? apa kau bahagia sekarang? aku sangat merindukanmu" "aku harap kau tak berboh...