Pagi itu terasa seribu kali lebih cerah dari biasanya untuk Jimin, rasanya Jimin ingin selalu tersenyum. bahkan sarapan pagi bersama keluarganya pun terasa jauh lebih indah, -lebih indah setelah dia sudah resmi berpacaran dengan Park Gyuri. Yein beberapa kali bertanya padanya apa yang membuatnya seperti itu dan Jimin hanya menjawab, "Usiamu masih belum cukup untuk mengerti apa yang aku rasakan, adik." Sembari tersenyum membuat Yein ketakutan dan melapor pada Ibu mereka.
Masih terlihat jelas dalam ingatannya, bagaimana wajah Gyuri yang bersemu merah ketika Jimin melepas ciumannya, Gyuri banyak menunduk terlihat malu. Belum dua belas jam mereka berpisah tapi Jimin sudah diserang perasaan ingin bertemu dengan Gyuri secepatnya. Dia mengumpat pelan ketika menyadari hari itu tidak ada kelas yang sama dengan Gyuri, dan wow umpatan Jimin pun terdengar begitu indah ketika dia mengucapkannya pagi tadi.
Tidak tau sudah berapa banyak pesan dan stiker yang Jimin kirim untuk Gyuri. Dari ucapan selamat pagi, menanyakan apa dia sudah bangun, sudah mandi, sudah makan, jam berapa dia berangkat, dan puluhan stiker heart, hug dan kiss yang dia kirim untuk Gyuri. Beruntung Gyuri cukup baik untuk terus membalasnya membuat Jimin terus terbang karena rasa bahagianya.
Taehyung dan Jungkook ketakutan melihat perubahan sikap Jimin ketika mereka bertemu di kampus. Keduanya terbiasa untuk mendengar Jimin mengeluh, marah-marah atau sekedar mengumpat karena komik yang dia tunggu datang terlambat. Hari itu, tolong siapapun menandai hari itu sebagai Hari Bahagia Jimin, karena Jimin terus tersenyum dan mengucapkan seribu kata positif pada yang lain.
"Oke, apa yang terjadi?" tanya Taehyung curiga, sudah tidak sanggup untuk sekedar menebak apa yang terjadi pada sahabatnya itu. Tidak mau curiga bahwa temannya ini baru saja membeli berkilo-kilo narkoba berbagai jenis dan menjadi seperti sekarang ini.
"Kalian tidak akan percaya." Jimin mengatakannya cukup jelas, kemudian mencacat sesuatu yang di tulis Dosen di papan tulis.
Taehyung hendak bertanya lagi namun Jungkook menyenggol sikunya memberitahu bahwa dosen sedang melihat ke arah mereka.
***
Seperti biasanya, Jimin, Taehyung dan Jungkook berada di kantin ketika jam makan siang sembari menunggu kelas mereka yang masih dua jam lagi. Jungkook terus mengajak mereka untuk bermain game setelah ini, terdapat sebuah cafe internet tak jauh dari kampus mereka, tempat mereka biasa bermain game online. Sebuah cafe game online lebih tepatnya, karena hanya orang-orang pecinta game yang ada disana.
Tentu saja Jimin menolak ajakan Jungkook, alasannya sudah pasti adalah Park Gyuri. Jimin ingin menemani Gyuri ke perpustakaan nanti, jika ada kesempatan Jimin ingin kembali mencium gadis itu.
"Kau benar-benar menjijikkan ketika jatuh cinta." Taehyung mengatakannya sambil menatap Jimin horror.
"Kalau memang kau suka coba tembak saja dia!" Jimin hanya tertawa ringan mendengar tantangan Jungkook.
"Lihat saja kalian berdua. Kalian tidak akan percaya." Jimin mengatakannya dengan begitu bangga.
Gyuri memberitahunya bahwa kelasnya akan berakhir lebih lama dari biasanya dan Jimin membalas bahwa dia akan dengan senang hati menunggu hingga kelas Gyuri selesai, di kantin bersama para sahabatnya.
Tidak lama setelah itu Jimin menangkap sosok yang sudah dia tunggu sejak tadi, Gyuri mengenakan kemeja berwarna coklat dengan hiasan bunga-bunga kecil dibagian bawahnya, dengan rok coklat tua di wabah lutut. Tidak bisakah Gyuri berhenti terlihat manis seperti itu? Jimin tidak tahan melihatnya terus menerus seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES
FanfictionMEMORIES | JIMIN, OC, BTS | SAD, ROMANCE, NC | JIMIN AND OC, DON'T LIKE - DON'T READ | Ketika kelebihan berubah menjadi kekuranganmu. Mampukah kenangan menjadi ikatan bagi kita berdua? Park Gyuri, gadis dengan kecerdasan di atas rata-rata, memiliki...