"kamu harus tau bintang itu mempunyai sinarnya sendiri, seperti kamu"
Setelah kejadian kemarin Steria benar benar menghindar dari Alvaro. Mulai dari gerbang sekolah, lorong kelas, dan kantin semua itu dihindari oleh Steria entah apa yang dia pikirkan sampai menghindari lelaki terkenal itu sampai - sampai Loudia mengetahui ada sesuatu yang aneh dengan Steria
"Woi Ria!" Teriaknya tepat di samping telinga Steria yang sedang melamun
"Idihh! Apaan sih Lou? Kagetin ajah!" Jawab Steria malas
Loudia melihatnya dengan malas, "kamu gamau ke kantin?" Katanya dengan raut wajah yang sengaja di manis manis-in
Steria mengingat bahwa kantin itu masuk ke dalam daftar tempat yang dihindarinya. Steria dengan cepat menggelengkan kepalanya menandakan dia tidak mau, Loudia yang melihat gelengan itu menjadi cemberut
"Beberapa hari ini Kamu kayanya aneh deh" kata Lou seketika dan membuat Steria melihat kearahnya
"Aneh?" Hanya kata itu yang diucapkan Steria sekarang untuk menutupi kegiatan menghindar dari Alvaro
"Iya!! Kamu aneh! Kayak ngehindarin sesuatu yang pertama kamu ngehindar dari kantin, kedua kamu nghindar lorong lantai kelas. Sebenrnya kamu ngehindarin siapa sih?"
Skak mat untuk Steria sekarang, dan untuk menutupi rahasinya dia menyetujui ajakan Loudia untuk pergi ke kantin dengan menggenggam tangan perempuan itu
Sampainya di kantin, Steria sudah berkeringat dingin karena dia takut akan bertemu Alvaro disini, dan alhasi benar! Saat Loudia duduk sambil menunggu pesanannya datang Alvaro datang dengan digerumuni banyak perempuan di sampingnya
Terlihat Alvaro menengok ke kanan dan ke kiri seperti mencari sesuatu. Iyap! Dia mencari tempat duduk. Loudia yang menyadari akan hal itu langsung mengangkat tangan kanannya dan berkata
"Alvaro! Mau duduk bareng kita ga?" Teriaknya yang membuat Alvaro menengok dan tersenyum tipis lalu berjalan menuju meja mereka berdua
Aduh, mati gw mati gw sekarang matii!. Itu yang dikatakan dalam hati Steria. Alvato duduk di samping Loudia sambil menatap Steria dengan senyum yang mengembang di bibirnya. Mau sampai kapan dia memandangi Steria?
"Kapan kamu mau makan, makananmu?" Tanya Loudia yang mulai menyadari ada yang salah dengan tingkah Alvaro
"Eh.. oh... iya iya aku makan" kata dia dan mulai menyantap nasi goreng yang sudah mulai dingin karena tidak disentuhnya tadi.
Setelah aksi diam diaman bel masuk pun berbunyi dan mereka memasuki kelasnya masing masing, pada saat Steria ingin masuk ke dalam kelasnya tiba tiba saja lengan kirinya ditahan oleh Alvaro
Steria meneguk ludahnya dengan susah payah dan dia mengangkat suaranya, "a-ada apa ya?" Tanya Steria dengan raut wajah aneh
"Ah! Maaf apa aku menakutimu?" Kata Alvaro sambil melepas genggaman tangannya.
"Aku tidak takut tapi ada perlu apa?" Tanya Steria sambil mengelus Pergelangan ttangannya
"Em... kamu yang kemarin berteriak di belakang sekolah ingin memberitahukan guru kan? Terima kasih!" Kata Alvaro. Steria aget melihatnya
"Em, aku enggak berpikiran bantuin kamu kok. Em, a.. aku cuman enggak suka dengar suara kalian yang berisik" kata Stteria
"Oh begitu... tapi mulai sekarang aku mau kkamu jadi temanku, bisa kan?" Tanyanya
Apa? Temannya Alvaro? Tidak tidak yang Steria pikirkan adalah jika dia berteman dengan Alvaro jelas dia akan masuk dalam masalah besar seperti fans fans nya, em.. juga bis dengan orang yang berkelahi denganya kemarin?
"Em.. Alvaro, kamu tau ini sudah bel kan? Ada guru di belakangmu tuh" kata Steria sambil menunjuk ke guru Fisika di belakang Arvaro yang tersenyum sinis
"Eh? Pak saya minta maaf!!! Permisi!" Kata Alvaro dan dia perg langsung menaiki tangga dengan terburu buru
Steria pun langsung menghela nafas legah karena dapat tidak membalaas pertanyaan dari Alvaro tadi, dia pun masuk ke dalam kelasnya dan pelajarannya pun mulai mengajar dan kegiatan Steria dengan melihat keluar jendela pun dilakukannya lagi
Saat istirahat kedua Steria mengendap endap keluar dari ruang kelas dan dia berjalan menuju belakang sekolah, dengan membawa satu kotak susu rasa strawberry dan duduk manis di bangku kesukaannya
"Steria....!" Teriak seseorang dari arah pintu lorong sekolah di depannya, Steria pun menengok dan dia melihat sosok yang tidak pernah mau dia lihat yaitu Alvaro, terlihat juga rombongan penggemarnya di belakangnya
Steria berdiri pun dan dia langsung melarikan diri walaupun namanya dipanggil panggil oleh Alvaro
Aku ga peduli lagi! Sungguh aku enggak peduli sama sekali. Dia melarikan diri dengan mengumpat di belakang pintu gudang. Setelah dia tidak dapat mendengar ada suara yang memanggilnya atau suara dari hentakan sepatu manusia.
Dia pun mengintip darii samping pintu dan tiba tiba pintunya terbuka dengan pasrah dan terlihat Alvaro yang sedang ngosh ngosh an melihat kearahnya dengan tatapan mematikan
"Steria1" katanya dan steria hanya diam melihat kearahnya. Alvaro berjalan dan duduk diantara kardus kardus gudang, steria memandang Alvaro sambil menutup rapat pintu gudang walauun ia berkeringat dingin sekarang
"Emm... alvaro, ada apa ya? Kenapa kamu ada di belakang sekolah lagi ?" Kata STeria sambil memandang ke arah lain
"Kenapa kamu melarikan diri?" Kata Alvaro sambil membuka minuman yang dipegangnya
Darimana minuman itu berasal? Eh?! itu minuman nya Steria. Steria hanya diam, kenapa Alvaro sangat tidak PEKA dengan apa yang dia lakukan?
"Eh? Ini minuman siapa?" Kata Alvaro yang baru menyadari apa yang dia lakukan
Steria memandangnya dengan malas lalu keluar dari gudang karena dia mulai kesal, pertama susu kotak itu hanya tinggal satu di kantin, kedua rasa strawberry rasa kesukaannya Steria jadi ya tidak salah kalau Steria marah sekarang
Alvaro mengejar Steria sambil berlari kedepan tetapi dia tidak menemukan steria dimana pun dia mencoba datang ke kelasnya tetapi tidak ada, dia mencoba ke kantin berpikir Steria bersama Loudia disana tapi ternyata tidak ada,
Alvaro kembali duduk di rumput dekat lapangan sepak bla yang lumayan besar di sekolah ini, dia melihat kesekeliling dan matanya berhenti memaandangi perempuan yang sedang menyender di batang pohon besar dan ridang disana
Alvaro pun mendekatinya dan dia melihat bahwa Steria tengah duduk dan menyender di taang pohon besar itu sambil tertidur, tiba tiba terdengar suara bel masuk sekolah untuk memulai pelajaran ke lima
"Steria... steria.." kata Alvaro sambil menepuk nepuk pelan pipi steria
"Ng.." saat Steria melihat kearah Alvaro matanya membulat besar seakan melihat hantu di depannya
Steria langsung berdiri dan dia berlarian meninggalkan Alvaro yag tercengang dengan sikap Steria kepadanya
Apa aku melakukan hal yang salah kepadanya? Kata Alvaro dalam hati
4/11/18
KAMU SEDANG MEMBACA
I can't
Teen FictionSemua yang datang pasti akan pergi Itu sudah pasti Tapi kalau dia kembali Apa yang akan kamu lakukan? Pernahkah kamu merasakan jika semua yang ada dihadapanmu itu adalah sampah? • • • • • Halo 🙋🙋🙋 Aku bikin cerita baru lagi nih, dibaca ya...