I Love You

9.5K 791 34
                                    

Chanyeol menatap lelaki mungil di depannya. Kedua mata bulatnya mengedip cepat saat lelaki itu mendekatkan wajahnya. Bahkan kacamatanya turun karena kening si lelaki mungil menyentuh bingkai kacamatanya.

"A-apa?"

"Kau itu pintar tapi tuli, ya? Aku bilang ayo menjadi kekasihku. Kau harusnya menjawab iya atau tidak! Tapi sebaiknya kau menjawab iya!"

"Iya?" Chanyeol merutuki kata yang diucapkannya. Namun wajah bahagia lelaki mungil di depannya membuat dirinya merasakan hal aneh dalam dirinya.

"Yash! Park Chanyeol adalah kekasihku!" si mungil memeluk tubuh tinggi Chanyeol seerat mungkin. Kemudian melepaskannya dan berlari meningalkan Chanyeol dengan lompatan-lompatan kecil. "Aku tunggu saat makan siang, Chanyeollie! Aku ingin mengumumkan kabar bahagia ini! Aku mencintaimu!"

Helaan nafas frustasi di keluarkan Chanyeol. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

.

Chanyeollie

ChanBaek

.

Kaki panjang Chanyeol membawa tubuhnya keluar dari lift dimana lantai tempatnya bekerja seperti biasa. Yang tidak biasa, adalah segerombolan rekan kerjanya yang mengerubungi meja kerjanya. Ia menatap pada segerombolan orang-orang tersebut degan tatapan bingung dan penuh tanda tanya.

Chanyeol tersentak saat salah satu dari segerombolan itu mendekat kearahnya. Itu Sehun, lelaki paling populer di divisinya. Chanyeol menjadi canggung saat lelaki itu menatapnya tajam. Kemudian ikuti oleh Jongin, teman seperjuangan Sehun ikut mendekat kearahnya.

"Kau benar-benar berpacaran dengan Baekhyun?"

"Eh?" tidak menjawab apapun, Chanyeol hanya mengedipkan kedua matanya cepat. Kemudian dirinya mengangguk kikuk.

Jongin menarik tubuh tinggi Chanyeol dengan menggenggam kerah kemejanya. Chanyeol di buat panik karena takut kemejanya akan kusut.

"Apa aku harus menjadi sepertimu agar Baekhyun ingin menjadi kekasihku?"

"Sepertiku?"

"Iya! Berpenampilan culun sepertimu!"

Sebenarnya bukan karena iri Jongin berkata seperti itu, namun memang dalam kenyataannya Chanyeol berpenampilan seperti 'kutu buku'. Kemeja yang selalu terkancing rapi hingga kancing teratas, lalu celana bahan yang mulus tanpa keritan selalu melingkari kaki panjangnya. Belum lagi sebuah kacamata yang membingkai wajahnya. Lalu rambut hitamnya yang selalu di tata klimis.

Chanyeol hanya menundukkan wajahnya, sesekali ia akan merapikan kemejanya agar tidak terlihat aneh. Ia melirik orang-orang di sekitarnya dengan mata khawatir.

"Sudahlah ayo bubar," ucapan Sehun membuat gerombolan orang tersebut bubar. Walaupun sebelum pergi lelaki itu menatap tajam kearah Chanyoel, namun Chanyeol dapat bernafas lega setelahnya.

.

.

Pada jam makan siang, ruangan divisi Chanyeol seketika di buat heboh akibat gebukan keras pada salah satu meja. Mau tidak mau Chanyeol yang tengah fokus dengan bekal makan siangnya, mengangkat kepalanya lalu berdiri untuk melihat kejadian yang terjadi.

Ia tercekat saat melihat Baekhyun yang berdiri di depan Sehun dengan wajah yang terlihat marah. Chanyeol menjadi panik sendiri lalu berlari mendekat.

"Jangan ganggu Chanyeollie-ku!" lelaki mungil bermata sipit itu mendesis tajam. Mata sipitnya menatap tajam lelaki tampan yang menunjukkan wajah datarnya.

Chanyeollie [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang