Deru motor terdengar jelas oleh Atlan saat sedang duduk bersantai sambil menonton acara tv favoritnya. Perasaan Atlan tidak mengundang temannya untuk datang kerumah, kenapa ada suara motor?.
Baru saja ia akan melihat siapa yang datang namun perhatiannya teralihkan saat melihat Alina tengah terburu-buru menuruni anak tangga.
"Eeeee, mau kemana lo? Main nyelonong aja," Alina menghentikan langkahnya tepat didepan Atlan. Sederet gigi putih bersihnya nampak saat Alina menunjukan cengirannya.
"Di tanyain malah nyengir!" Atlan mendorong kening Alina. "Siapa diluar?" Tanya Atlan.
"Mandala," akhirnya Alina menjawab.
"Mau kemana lo? Gak takut Vira cemburu? Gue perhatiin akhir-akhir ini lo lebih deket sama Mandala,"
Memang ucapan Atlan benar, setelah Alina main kerumah Mandala saat akan menemani Vira. Dirinya sekarang semakin dekat dengan Mandala. Bahkan ia hampir lupa kalau Mandala punya Vira, tapi tenang saja. Alina tak akan menghianati Vira. Semoga.
"Hush! Ngaco! Udah gue mau jalan bentar,"
"Eh sableng! Mau kemana lo?!" Teriak Atlan.
"Jalan bentar!"
Alina segara berlari kecil menghampiri Mandala yang masih setia duduk diatas motornya. "Sorry, lama" Tanya Alina sambil memakai helm miliknya.
Setelah Alina naik dan Mandala menyalakan motornya, segera mereka berdua pergi keluar. Sekedar mencari angin sore mumpu hari ini cuacanya bagus.
Ternyata Mandala membawa Alina pergi kerumahnya. Cewek itu tidak protes ataupun bertanya. Sampai Mandala menyuruh Alina untuk turun dan melepas helmnya.
"Kenapa kesini? Katanya mau nyari angin," Alina akhirnya bertanya.
"Gak jadi, gue mau ngajak lo nonton aja" Mandala jalan mendahului Alina untuk masuk kedalam rumah melalui pintu didalam garasi yang terhubung kedalam.
"Nonton?! Ih seru! Mau-mau!" Seru Alina yang langsung mengikuti Mandala masuk kedalam rumah.
Hari ini rumah Mandala sepi, dapat dipastikan Laudia dan Bima sedang pergi keluar sebentar. Mandala masih asik memilih film apa yang akan ia dan Alina tonton. Mereka berdua sedang berada di teaterhome milik keluarga Mandala.
"Nonton ini aja gimana?" Tawar Mandala sambil menunjukan CD dengan cover warna pink dan ada tulisan huruf Korea.
"Suka Korea juga?"
"Enggak, itu bukan punya gue. Itu punya mama, mau liat ini gak? Katanya sih bagus,"
"Iyaudah itu aja!"
Mandala segera memutar film itu. Setelahnya ia tak langsung duduk disamping Alina, dirinya berjalan mendekati saklar lampu lalu mematikan lampu itu dan kembali duduk disamping Alina yang sudah asik menonton film yang sudah berjalan.
Alina masih memfokuskan dirinya pada film, sedangkan Mandala malah menatap wajah Alina dari samping. Hatinya berdesir, sudah tidak salah lagi. Pasti orang itu Alina dan seulas senyum terpampang diwajah tegas.
"So sweet banget," Alina tanpa sadar menyenderkan kepalanya dibahu Mandala. Saking mendalami film sampai ia tak sadar itu.
Sedangkan Mandala yang tengah duduk dan menahas nafasnya sejenak dengan degup jantung yang tak karuan, hanya bisa diam. Menarik nafas, lalu membuangnya dengan perlahan.
"Lo pacaran sama Vira udah berapa lama?" Tanya Alina disela-sela mereka menonton.
"Udah 1 bulanan, kenapa?"
"Gakpapa, langgeng ya kayak mereka yang ada difilm itu!" Alina menunjuk wajah aktor tampan dan aktirs cantik yang ada difilm itu.
Bukan jawaban yang Mandala suarakan, namun sebuah senyum. Senyum yang penuh makna dan Alina tak melihat senyum itu karena keadaan ruangan yang cukup gelap dan hanya tersinari oleh cahaya film itu. Masih dengan posisi yang sama, Mandala meraih ponsel yang ia letakkan di meja samping sofa.
Dibukanya aplikasi chat, lalu ia mengetik sesuatu dikolom chat. Setelah mengirim pesan itu, Mandala meletakkan kembali ponselnya dan ikut memfokuskan diri pada film itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Science and Social
Novela JuvenilMenjadi orang yang disegani di salah satu jurusan membuat sosok Atlan menjadi orang pertama saat anak IPS membuat masalah atau terpancing masalah dengan anak jurusan IPA. Atlan Pramudya, anak IPS kelas XII-SC, selain punya tampang yang mempesona dia...