Bagian dari duapuluh empat
"Gak punya malu kelakuannya minus hidup lu bikin pelu kayak benalu!"
●●AKSA●●
"Jangan sok manis gitulah di depan belahan hati gue, gue tiup melayang lo."
●●ARSIL●●
🌹●●L I Q U I D●●🌹
Jam pelajaran terakhir memang sangat memuakan apalagi jika di jam terkahir ini kalian mendapat pelajaran Matematika. Sungguh, rasanya Sila ingin pulang dan menonton serial Upin&Ipin saja.
"Lama banget sih .. magerrrrr." Sila menumpukan wajah di tangan kanannya. Ia melirik Ganta yang tengah sibuk bermain game di ponselnya dengan ponsel yang berada di kolong meja.
"Ganta .."
Tidak ada jawaban, Ganta seperti tidak menganggap Sila ada sedari tadi ---- atau lebih tepatnya disaat Ganta tahu bahwa Sila tertidur di pelajaran Geografi pagi tadi.
"Aku bosen, kamu cuek banget sama aku."
Masih tidak ada jawaban.
"Dish, kamu kenapa sih. Aku ada salah ya?" Tanyanya melas dengan kepala yang di senderkan di atas meja dan wajahnya ia hadapkan ke arah Ganta.
"Jangan diam aja dong, aku bete tau. Kayak nggak di anggap." Ucapnya lagi masih menatap makhluk indah ciptaan Tuhan yang begitu sempurna menurut Sila.
Ganta mematikan ponselnya, kepalanya menoleh ke arah Sila, "memang lo pikir biasanya gue anggap lo?"
"Iya."
"Cih! Ngimpi!"
"Galak banget, Mama sama Papa kamu ngidam apa sih waktu hamil kamu, untung ganteng." Gumam Sila sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIQUID
Teen FictionTEENFICTION #book number 2/3 (Sebagian cerita di privat, follow dulu kalau mau baca semua) "Katanya Cinta indah, namun yang ku dapat hanya sebaliknya. Katanya Cinta mampu membuat sepasang insan bersama, namun disini hanya aku yang ingin bersama. Kat...