Hutan Terlarang

#1 Harta Karun

Siang itu matahari bersinar dengan terik saat Mira dan kawan-kawannya keluar dari gerbang sekolah. Mereka tertawa dengan raut bahagia karena hari ini adalah hari terakhir sekolah. Ya, dua minggu kedepan sudah libur semester. Mereka yang sudah siap kembali ke rumah tiba-tiba mempunyai ide untuk berpetualang untuk menghabiskan waktu liburan.

"Ke hutan terlarang aja, yuk!" ujar Buni.

Hutan terlarang adalah hutan di tepi desa yang jarang di masuki manusia. Warga desa tidak pernah berani memasuki hutan yang katanya angker itu.

"Hmm katanya sih, di dalam hutan itu ada harta karun, tapi kan angker banget, Bun" sahut Deni.
Dengan wajah polosnya, Mira pun angkat suara
"Iya Bun, warga aja gak berani masa kita yang masih SMP nekat sih. Kalo ada apa-apa berabe nanti"

Setelah perdebatan panjang tentang berpetualang, dengan rasa penasaran yang besar mereka akhirnya memutuskan untuk masuk hutan tersebut dengan satu syarat: tetap bersama dengan kondisi apapun dan harus keluar jika sudah terdesak. Hari dan tempat berkumpul sudah ditentukan, yaitu hari Rabu, 2 hari dari sekarang di rumah Mira.

"Kita kesana harus nyari tau kenapa hutan itu angker, karena setau saya hutan itu dijaga karena harta karunnya. Tapi kan nggak jelas siapa yang ngejaga dan kenapa dirahasiakan banget" jelas Buni.

"Iya Bun, jangan jangan ada suatu hal yang emang harus kita tau kayak sejarah desa ini atau asal mula terbentuknya Indonesia. Terus ternyata harta karunnya se-rumah Sinna, ha ha ha. Duh, kankamu mah bikin makin penasaran aja ih" kata Mira.
Sinna menatap Mira dengan mata memicing "Kayaknya Mira udah mulai geser lagi pikirannya. Oke semuanya mending sekarang kita pulang. Orang tua pasti khawatir karena harusnya kan kita pulang cepet. Ingat ya hari Rabu, jam 8 pagi di rumah Mira. Jangan lupa izin sama orang tua! Yaudah saya pulang duluan deh. Daah." Sinna akhirnya pulang duluan, karena yah dia emang yang paling penurut dan disiplin.

Halo! ini sebenernya tugas sekolah sih, cuma iseng aja ditaro di wattpad. Iya, kata katanya masih amatiran (banget) but i hope someday i can read like another good writers!