You're Weird (1)

2.8K 205 25
                                    


Just Tease Me! Not With The Others

.

.

Chapter 01
You're Weird

.

.

Happy reading 😊

.

.

Libur panjang pada akhir semester hampir usai. Hanya tinggal beberapa jam dan itu akan benar benar berakhir. Karena itulah remaja dengan tubuh agak berisi itu mencoba memanfaatkan waktu yang semakin menipis itu sebaik baiknya walau hari telah gelap.

Berjalan menelusuri seisi kota dengan kedua kakinya yang terbalut sneakers hitam. Sedangkan mulutnya tak berhenti mengunyah jajanannya.

"Apa kau masih belum kenyang juga?" Tanya temannya yang berjalan di sampingnya.

Sebuah gelengan dia layangkan. "Tidak." Ucapnya kemudian.

"Tidakkah kau merasa kalau badanmu semakin gendut?" Temannya bertanya dengan wajah mengejek, membuat pihak yang diejek kesal.

Duagh!

Bas, remaja yang suka makan itu akui, dia memang tidak bisa menahan godaan suatu makanan. Dan dia juga melihat bahwa berat badannya naik 1 kg hanya dalam waktu seminggu ini saja. Tapi, tetap saja dia tidak suka jika dibilang gendut.

"Aku ini imut!"

Setelah mendaratkan tendangan pada perut temannya dia berujar, tak peduli pada temannya yang merintih kesakitan, membela diri dengan kata imut. Yang Bas maksudkan adalah, tidak masalah jikapun dia gendut karena keimutannya akan menutupi kekurangannya itu. Hahaha, bukankah kau terlalu percaya diri Bas? Walau itu memang benar bahwa Bas sangat imut. apalagi saat dia membuat wajah cemberutnya, semakin membuat Kim ingin menggodanya.

"Tidak kau cantik Bas."

"Berhenti kau Kim sialan!"

Dibilang imut senang tapi dibilang cantik marah. Dan mereka akhirnya malah bermain kejar kejaran layaknya anak sd, tak mempedulikan pandangan dan makian orang orang yang terganggu oleh ulah kekanakan mereka.

Brugh!

Bas menutup matanya rapat rapat. Dia merasakan dirinya yang berat itu terpental kebelakang. Apakah Bas menabrak sebuah tembok? Betapa kuatnya tembok itu hingga saat si gendut itu menabraknya sang tembok tidak hancur. Bas menggeleng gelengkan kepalanya dengan posisi yang masih terduduk di tanah.

"Hei, berhati hatilah lain kali."

Si tembok mengeluarkan suara beratnya membuat Bas membuka matanya dan mendongak mendapati sebuah tangan yang terulur di depannya. Dia menerimanya dan berdiri. Kemudian berbisik terimakasih.

"Apa ada yang terluka?" Tanya orang itu.

Bas mendongak lagi, melihat betapa tinggi dan tegap pria itu. Mata Bas menyipit. Dia kesulitan melihat wajahnya. Seakan mengerti, pria itu menundukkan badan, memperlihatkan wajah sempurna dari seorang pria dewasa. Di latar belakangi oleh lampu lampu kota pada malam hari sungguh pemandangan yang indah. Nyatanya mampu membuat Bas berpikir bahwa dia mendapatkan mangsa terbaik hari ini.

"Ah!" Bas memekik pelan. Memegangi kepalanya yang sama sekali tidak bermasalah. "Ini sangat pening." Berpura pura kesakitan.

Orang yang ditabraknya mengerutkan dahi, menatap Bas dengan wajah datar yang membuat Bas tidak bisa membaca apa yang dipikirkan orang itu.

Just Tease Me! Not With The OthersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang