My Sexy Lecturer - 12

115K 5.5K 124
                                    

Samantha POV.

.

.

.

Aku dan Jen sudah turun dari mobil, menunggu Will yang tengah memarkir mobilnya.
Saat Will mendekat, dengan ekspresif Jen melingkarkan lengannya ke lengan kokoh laki-laki itu.

Aku hanya mendengus pelan, mencibir pada Jen yang hanya meringis dan meleletkan lidahnya membalasku.

Kami baru saja melangkah masuk ke lobby rumah sakit ketika ponselku berbunyi nyaring. Buru-buru kuambil ponselku dan memberi kode pada Jen dan Will agar terlebih dahulu masuk.

"Hallo?" Sapaku tanpa melihat pada caller id.

"KAU DIMANA?"

Aku mengernyit sedikit menjauhkan ponsel dari telingaku mendengar teriakan dari seberang.
Suara Keith terdengar gusar.

"SAMANTHA!"

Teriakannya terdengar lagi.

"Tidak usah berteriak. Aku tidak tuli!" jawabku kesal. Seenaknya saja dia datang dan pergi. Dan sekarang apa yang ia lakukan? Membentakku seperti aku berhutang padanya saja! Huh!

"Kau dimana sekarang? Aku ke rumah, tapi kau tidak ada. Apa maksudmu tidak segera memberikan bab tigamu hah?"

Dia marah-marah. Tapi peduli apa sih?

"Rumah sakit," sahutku pendek. Kalau dia bisa seenaknya, aku juga bisa!

"RUMAH SAKIT? Kau sakit? Sakit apa? Di rumah sakit mana? Samantha, cepat katakan, kau dimana sekarang?"

Haish, kenapa dia jadi panik begitu? Memberondongku dengan pertanyaan-pertanyaan aneh.

"Aku baik-baik saja. Airin melahirkan dan aku akan menjenguknya," kusebutkan nama rumah sakit tempat Airin melahirkan buah cintanya dengan Om Damian.

"Tunggu aku disana!"

Aku melongo melihat layar ponselku yang sambungannya diputus sepihak.

.

..

...

💟💟💟

...

..

.

Sejak pulang dari rumah sakit, Keith hanya diam, fokus pada jalanan didepannya. Aku sendiri menyibukkan diri dengan ponselku.

Tapi, hei! Ini bukan jalan pulang!

"Keith, kita mau kemana? Ini bukan jalan ke rumah-"

"Diam dan jangan berisik!" ketusnya. Wajahnya kaku.

Aku hanya mengangkat bahu, lalu kembali berkutat dengan ponselku.

Hampir dua jam perjalanan akhirnya Keith memberhentikan mobilnya.
Aku melihat ke sekeliling. Ia membawaku kemana? Di depanku berdiri sebuah bangunan yang mewah dan indah.

"Turunlah," aku makin melongo melihat Keith sudah membukakan pintu mobil untukku. Perlahan aku turun. Pandanganku tidak lepas dari bangunan besar di hadapanku. Rumah siapa ini?

Dengan tidak sabar, Keith menarikku agar berjalan lebih cepat. Ia membawaku melewati halaman samping dan teruske belakang.

"Nah itu mereka," kudengar suara yang sangat familiar. Itu Mama Keith! Dan Mama-ku berada di sana juga bersama dua orang wanita lagi, sementara dua orang laki-laki sibuk mengamati kebun belakang rumah besar yang ternyata sangat luas itu.

My Sexy Lecturer (Unpublish sebagian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang