Nabila menoleh ke arah salah satu stand yang berdiri. Dia mengerutkan kening heran kenapa banyak sekali orang yang mengunjungi stand tersebut.
"Eh, di stand itu ada apa sih? kok rame banget ya?" tanya Nabila kepada teman-temannya.
Nabila, Andin, Miska, dan Mayu. Mereka berempat adalah sahabat sejak kelas 1 SMA dan saat ini sedang mengunjungi Museum yang ada dikota******** yang sedang mengadakan pameran pendidikan.
"Hem? Stand yang mana?" tanya Mayu sambil menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. "Stand warna pink itu kah?" tanya Mayu lagi. Nabila hanya mengangguk. Andin mendahului berjalan kearah stand yang berwarna pink yang saat itu sedang kedapatan banyak pengunjung dan ketiga temannya mengikuti di belakangnya.
Saat sudah berada di depan stand tersebut, Mayu langsung melongo dan diam di tempatnya berdiri. "Mayu...." panggil Nabila. Nabila lalu menoleh kearah Miska dan dia hanya mengangkat bahu tak mengerti.
"Mayu..." gantian sekarang Andin yang memanggil, karena tak mendapat respon dari Mayu akhirnya Andin menyenggol Mayu sedangkan tiga teman lainnya sibuk melihat stand-stand yang ada di Museum itu.
Mayu kaget dan bicara tergagap "eh, i-i-i-iya. Apa sih?" tanyanya kesal. Miska mendengus "Heh... Seharusnya aku yang kesal! Kamu kenapa sih? Lihat, kita ditinggal tuh." katanya sambil menarik tangan Mayu mengejar ketiga teman lainnya.
"Pelan-pelan dong." kata Mayu, akhirnya Andin menurutinya. "Eh, aku tadi diam kayak gitu karena ada sesuatu yang..." belum Mayu menyelesaikan kalimatnya, Andin sudah memotong "Adaapa? Beritahu dong..." pintanya.
Mayu menarik nafas dan sambil berjalan menjajari ketiga temannya, dia memberi tahu temannya kenapa tadi dia tiba-tiba diam seperti itu. "Jadi tadi, di stand yang warna pink itu aku lihat ada cowok yang kece banget! Dia ganteng banget! Dia senyum ke semua pengunjungnya. Ya ampun...." kata Mayu sambil senyum-senyum sendiri. Ketiga temannya penasaran, akhirnya mereka kembali ke stand yang berdominasi warna pink itu, kebetulan saat itu stand-nya sedang sepi.
"Permisi..." kata Nabila mendahului.
Kelimapenjaga stand yang sedang beristirahat langsung berdiri dan menyambut Nabila dan keempat sahabatnya ramah. "Silahkan." kata salah satu cewek penjaga stand yang mempunyai rambut gelombang.
"Eh, kalian sekarang lagi istirahatkan?" tanya Andin langsung.
Yang ditanya hanya mengangguk "Iya, ada apa ya?" tanya cewek penjaga stand lainnya yang mempunyai tubuh tinggi.
"Begini, kita ngomongnya santai aja ya, nggak perlu terlalu serius. Kita kesini niat-nya mau berteman sama kalian kok." jawab Andin.
Mereka berlima saling bertukar pandang "Berteman?" tanya cowok yang memakai kacamata ungu. "Iya, mau nggak?" tanya Mayu.
Mereka berlima mengangguk. "Ya sudah, kalau begitu kita kenalannya sambil duduk aja." ajak cowok satunya yang rambutnya agak jabrik.
Mereka-para penjaga stand-duduk melingkar dengan teman-teman Mayu. "Perkenalkan, aku Nabila" "Aku Mayu." "Aku Andin" "Dan aku Miska." kata Nabila dkk berurutan.
"Aku Ardian" kata cowok yang rambutnya agak jabrik dan yang kata Mayu mempunyai senyum paling manis.
"Aku Ela." kata gadis yang punya rambut bergelombang.
"Aku Ina." sela temannya, cewek cantik yang mempunyai tubuh tinggi.
"Aku Toyib." kata cowok yang memakai kacamata ungu.
"Aku Kelly." kata cewek yang agak pendiam (sepertinya).
"Jadi... Kalian ini asalnya dari mana?" tanya Andin.
"Kita? Dari Jakarta." kata Ardian mendahului yang lain. Dia berkata sambil tersenyum dan senyum itu membuat Mayu hampir mati kesenengan.
"Keren deh, jauh banget yah." kata Mayu sambil kedip-kedip mata nggak jelas.
Mereka semua lalu ngobrol-ngobrol biasa, tukeran nomer handphone, ngirim permintaan pertemanan ke facebook, saling nge-follow via twitter. Berasa artis woo~
"Ehm, aku mau keluar nih, pingin jalan-jalan.Adayang mau nemenin nggak?" tawar Ardian.
"Eh, biar Mayu aja yang nemenin kamu, An." kata Miska cepat sebelum keempat teman Ardian mendahului. Miska lalu berkedip ke arah Mayu, Mayu mengangguk mengerti dan segera berdiri.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemuan Singkat Di Museum
Teen FictionSeorang cewek bernama Mayu, 17 tahun, yang sedang mengunjungi salah satu Museum di kotanya yang sedang mengadakan pameran bersama ketiga sahabatnya yaitu Andin, Miska, dan Nabila. Di tempat itulah Mayu menemukan benih-benih cinta yang tiba-tiba tert...