denting piano jam 11 malam

967 16 4
                                    


               11 november 2010

     " kariiin , cepetan....kita nanti terlambat !! "
Tergopoh- gopoh carla keluar dari dalam rumah nya.
Sandy yang sedang memasuki mobil papanya jadi sontak berpaling menuju gadis yang sedang mengenakan seragam itu, menatap nya dengan nyaris tanpa berkedip.
  Menurut nya carla semakin hari semakin cantik saja.
"Iya....tunggu, kak..!! "
Dari dalam rumah, ia mendengar suara karin adik nya carla
  Tak lama menyusul carla, karin brjalan tergopoh gopoh. Saking cepatnya selembar kertas jatuh begitu saja di ujung kaki nya. Dengan kaget dan masih dalam gerak cepat, di punggut nya kertas itu, kembali berjalan ketika tiba- tiba matanya tertuju kearah sandy. Ia menghentikan langkah, dan menatap sandy.
       Sandy jadi SALTING. Ia merasa malu karena ketahuan memperhatikan dua gadis kembar itu, ia lalu cepat-cepat berjalan menuju pintu mobil papanya. Tapi selagi berjalan, ia masih sempat melirik kearah carla. Carla ternyata juga sedang menatap nya, itu membuat jantung sandy berdebar- debar keras.
  'Cantik nya carla...' kata sandy dalam hati
Ia rasa carla tau ia menyukainya. Hanya saja.....
Pintu mobil tertutp rapat. Sandy berusaha tak lagi melihat kearah 2gadis kembar itu, tapi entah mengapa ia masih tergoda untuk melirik kedua gadis kembar tersebut. Diam diam ia kembali melirik kearah carla. Carla masih menatapnya, demikian pula dengan karin. Tapi berbeda dengan carla, karin tersenyum kepada nya.
       Manis sekali
                              ______#*#_____

Sandy baru saja selesai mengikuti pelajaran olahraga. Ia berjalan menuju locker perlengkapan sekolahnya ketika saat itu juga didengar nya suara langkah kaki. Ia sangat paham itu suara langkah kaki VINO---si jagoan basket, beserta teman-teman geng-nya , membuatnya memutuskan mempercepat langkah kaki nya, ia tak mau anak itu kembali meledeknya.
" Hai...lihaaat !! Si culun jalannya kayak peragawati hahahaha.......!!!! "
  Meskipun ia berusaha menghindar, vino terus saja meledeknya.

    Dengan muka pucat, ia berusaha tak memperdulikan vino. Ia terus berjalan cepat hingga ketika sampai di kelokan tanpa sengaja ia menabrak seseorang. Terdengar suara aduhan dan terjatuh di bawah kaki nya, membuat pandanganya sontak tertuju kearah sesuatu itu, dan baru tau ternyata itu buku tematik.
                          Spontan di punggutnya buku itu.
" kalo jalan liat-liat dong..!! , untung nabrak si karin. Kalo nabrak kita buonyok lohh.."
     Masih didengarnya suara vino, tapi ia masih berusaha untuk tak memperdulikannya.
  Ia memunggut buku itu dan kembali berdiri, ia memberikanya kepada karin
   " ini..m..maaf ya.."
Dengan pelan, ia berkata maaf sembari menyodorkan buku itu ke tangan karin.
  Di ambil nya buku itu, dan menganggukkan kepala dan bertanya apakah sandy baik-baik saja..
" iya... Nggak pa-pa kok, oh yaa apa kamu baik baik aja.."
         Sandy mengangguk dan berniat pergi dari tempat itu
" san.."
  Sandy tau karin tak semudah itu membiarkan dia pergi begitu saja, hingga langkah kaki nya berhenti
   " abis ganti baju....susul aku kekantin yahhh"
Seperti biasa sandy hanya menganggukkan kepala saja...lalu pergi...
                    
                                  -------📃📃📃-------

      Suasana kantin ramai sekali. Karena faktanya anak kelas IX baru saja menyelesaikan aktivitas olahraga, membuat kantin jadi penuh sesak. Sebagian dari mereka berlalu lalang, membicarakan segala sesuatu yang sama sekali tak menarik minat karin untuk mendengarkanya.

   Ia menyadari keberadaan carla tepat di saat seseorang memanggil nama saudara kembar nya itu. Bibir karin melengkung membentuk senyuman tipis. Ia tau persis saudara kembar nya itu sedang bercerita apa , pastinya.... Tentang keberhasilannya dalam memenangkan lomba nyanyi beberapa waktu lalu.

     Selain jago nyanyi, carla juga pandai memainkan alat musik terutama  piano , ia juga jago acting .

Sedangkan karin sendiri merasakan tak memiliki bakat apa-apa. Ia hanya bisa menggambar, itupun menurut mamanya jauh dari kata sempurna alias JELEK !!

   " tak bagus !! " , begitu kata mamanya berkata tiap kali mencoba memamerkan hasil karya nya.

  Sebenarnya diam-diam karin merasa sakit hati dan kecewa karena mamanya terus-menerus menginjak harga diri nya. Serimg kali ia melakukan peebuatan itu di hadapan carla bahkan di depan teman-teman sosialatanya , dan mamanya tidak segan-segan untuk mengejek ataupun mengucilkannya di depan tante-tante yang kaya itu. Ia sering merasa malu. Bahkan ketika teman temannya ataupun teman mamanya datang kerumahnya ia lebih memilih menjauh pergi ketempat yang sepi. Sementara carla memutuskan siap menerima hujanan pujian untuk dirinya. Miris memang...

      " ehh.. Ngapain, kok ngelamun , mikirin apa coba..."

Karin di kagetkan dengan suara sandy..

   " ehh ... Ng..nggak ada apa-apa kok " sambil mencoba untuk tersenyum

"Ehh iyaa.. Tadi kamu habis di apain ama vino..??!! "

Pertanyaan karin sontak membuat sandy berhenti mengunyah makanan yang sedang ia kunyah. Sepertinya nafsu makanya sedikit berkurang

  Tiba tiba saja vino langsung ada di hadapan mereka berdua. Sandy memperharikan pria itu. Dilihatnya vino sedang berjabat tangan dengan carla.

  " hai cantik.., makan apa nihh kayak nya enak bangett.."

   Begitu vino menyapa carla. Ia lanhsung disambut gelak tawa oleh gadis cantik itu

Secara fisik carla dan karin memang mirip, wajah mereka hampir terlihat sama, hanya saja di beberapa detail jelas berbeda.

  Jika carla berkulit putih berkulit putih , langsing dan agak tinggi maka karin sebaliknya kulitnya agak gelap , agak gemuk dab pendek , orang bilang karin tak lebih dari PRODUK YANG GAGAL..

Denting piano Pukul 11 malam (Full )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang